42.

25.5K 2.4K 67
                                    

"Gue jadi penasaran, apakah Romeo lo kali ini bakal bisa nyelametin Juliet nya?" Bisik cewek itu ditelinga Juliet sebelum kembali meremas payudara Juliet dari luar baju cewek itu, membuat Juliet makin memberontak.

Gantari tersenyum sinis lagi melihat reaksi Juliet yang memberontak saat dirinya menyentuh dada cewek itu.
"Gue kasih waktu setengah jam untuk lo ngebebasin adik gue dari penjara..."

"...Dimulai dari sekarang."

Gantari tiba-tiba menunduk, cewek itu terlihat sibuk menekan tombol yang menampilkan aplikasi stopwatch pada layar ponselnya. Tak lama cewek itu tersenyum lagi sambil mendekatkan layar ponselnya menghadap ke Juliet, menampilkan waktu yang perlahan mundur.

"Good luck baby." Ucap cewek itu sebelum berjalan pergi menjauhi Juliet.

Sedangkan Juliet yang masih terikat di pillar ini hanya bisa menatap orang-orang dihadapannya dengan bingung bercampur panik. Air mata masih menetes di pipi cewek itu.

Mencoba membuka ikatan tali di tangannya lagi, namun seberapa kuat Juliet mencoba, dirinya tetap tak bisa membuka ikatan sialan ini.

Bagaimana ini?

Juliet lalu menatap sekitar, pandangan cewek itu kembali bertemu dengan Galen yang juga tengah menatapnya. Tak lama, cowok itu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Juliet.

"Lo haus?" Tanya cowok itu sambil berjongkok, saat sudah sampai dihadapan Juliet.

Juliet menggeleng, cewek itu memalingkan kepalanya seperti tak ingin menatap Galen. Melihat reaksi Juliet membuat cowok itu merasa sesuatu seperti menusuk tepat ke dalam jantungnya.

Galen tersenyum masam. Tangan cowok itu perlahan terangkat untuk mengusap air mata di pipi Juliet, namun cewek itu tetap bergeming.

"Sorry." Ucap Galen tulus. Cowok itu perlahan bangkit, lalu saat dirinya baru saja hendak pergi dari hadapan Juliet, langkah cowok itu tiba-tiba terhenti saat Juliet memanggil namanya.

"Galen—"

"—tolong."

Lirihan Juliet mampu membuat Galen terdiam. Cowok itu terlihat gelisah, ingin sekali dirinya menolong Juliet dan membuka ikatan Juliet, namun lagi-lagi lirikan mata Gantari kepadanya membuat niat Galen urung. Dengan perasaan tak rela, cowok itu pergi meninggalkan Juliet tanpa menengok sama sekali ke arah cewek itu.

10 menit berlalu, dan Juliet yang sudah kehabisan tenaga karena memberontak dan berusahana membuka ikatan ini hanya terdiam di sini sambil meringkuk lemah. Air mata cewek itu bahkan sudah mengering.

Tiba-tiba tubuh Juliet refleks menjauh saat Gantari kembali menghampirinya.

"Gue baru inget, harus ada bayaran setiap 5 menit yang lo habiskan disini."
"Dan seperti kata pepatah lama, tak ada yang gratis didunia ini—-" ucap Gantari terputus oleh teriakan Juliet.

"MENYINGKIR SIALANN!" Tubuh Juliet kembali menjauh dengan panik saat Gantari mengangkat tangannya untuk menyentuh Juliet.

"—jadi, gue bakal robek baju lo setiap 5 menit yang lo habiskan disini."
"Sekarang udah terhitung 10 menit, waktunya untuk pembayaran 2 kali." Ucap cewek itu dengan nada happy sambil bertepuk tangan, membuat Juliet kembali berteriak-teriak ketakutan.

Karena teriakan cewek itu yang sangat memekakkan telinga, Gantari kembali mengambil penutup mulut Juliet dan memasangkannya ke mulut cewek itu agar Juliet tak lagi berteriak tak jelas.

"Oke— Sekarang yang mana dulu ya?" Ucap cewek itu, sambil menatap Juliet dari atas ke bawah. Gantari lalu meletakkan telunjuknya di dagu, berpura-pura seperti tengah berfikir.

"Ahhh, ini aja." Ucap Gantari tiba-tiba. Mata cewek itu terlihat berhenti tepat di perut Juliet yang masih terbalut sweater oversize cewek itu, sebelum Gantari mengambil gunting dan menggunting sweater bagian perut Juliet hingga terlihat piyama berwarna pink masih menutupi tubuh Juliet.

Karena tadi Juliet bersiap sambil terburu-buru, cewek itu jadi tak mengganti piyama tidurnya, hanya melapisinya dengan sweater dan rok selutut. Membuat Juliet bersyukur akan hal itu.

"Wow, lo curang. Ternyata lo pakai piyama tidur di balik sweater lo,"
Gantari mengangkat tangannya untuk mengelus bagian perut Juliet yang masih tertutup piyama, membuat Juliet makin berontak dengan bringas sambil menjerit tertahan.

"Sekarang pembayaran kedua."
Tangan Gantari lalu berpindah menuju ke bahu kanan cewek itu, dan segera menggunting sweater Juliet hingga sweater itu terbelah di bagian bahu dan turun, memperlihatkan tali tipis piyama Juliet.

Gantari yang melihat itu, lantas ikut menurunkan tali piyama Juliet hingga bahu kanan cewek itu terekspos seluruhnya. Sialan, Juliet baru teringat jika dirinya lupa menggunakan bra.

Gantari lalu menjauh sedikit dari Juliet, untuk melihat penampilan cewek itu sekarang. "Apa gue ganti pembayraannya jadi 2 menit sekali aja ya? Soalnya lo curang." Ucap Gantari sambil kembali terlihat berpura-pura berpikir.

"Ga usah deh, males bolak-balik ke sini." Balas cewek itu menjawab pertanyaannya sendiri.

Gantari lalu bangkit dari posisi berjongkoknya, membuat Juliet sedikit menghembuskan nafas lega saat cewek itu terlihat menjauh dari Juliet dan kembali bergabung bersama teman-temannya disana.

5 menit berlalu. Selama beberapa menit yang Juliet habiskan disini, cewek itu dapat melihat semakin banyak orang baru yang ikut bergabung berpesta disini.

Gantari kembali menghapiri Juliet yang tengah menunduk lemas, cewek itu terlihat seperti orang yang sedang tertidur sekarang.

Sambil membawa botol alkohol, Gantari mendekati Juliet dan berjongkok di hadapan cewek itu.

Cewek itu menyentuh dagu Juliet dan mengangkatnya sedikit agar dirinya bisa melihat wajah Juliet. "Pembayaran ke tiga." Ucap cewek itu sambil tersenyum kecil.

"Tapi sebelum itu gue mau kasih lo minum dulu, karena Galen tadi nyuruh gue ngasih lo minum." Ucap Gantari. "Tapi karena dia ga ngomong kan ya minumannya apa, jadi gue kasih alkohol aja mau?" Tanya cewek itu dengan sudut bibir yang terangkat sebelah.

Gantari lalu meremas dagu Juliet dengan kasar, cewek itu membuka penutup mulut Juliet dan langsung mendekatkan botol alkohol itu kemulut Juliet, kemudian mencekoki cewek itu dengan alkohol langsung dari botolnya. Membuat Juliet yang tak siap kembali memberontak saat tenggorokannya terasa seperti terbakar karena cewek itu memasukkan cairan itu ke dalam mulut Juliet dalam jumlah yang banyak.

Gantari lalu mengambil kembali gunting yang tadi dirinya geletakkan dilantai, dan tanpa berpikir panjang langsung menggunting piyama Juliet yang terksepos bagian perut tadi, hingga kini bagian perut cewek itu tak tertutup apa-apa lagi, karena sweater beserta piyama cewek itu telah Gantari gunting.

"Wow, mulus banget." Terlihat tangan cewek itu bergerak untuk menyentuh kulit mulus Juliet, sebelum seseorang langsung mendobrak pintu masuk dan menendang Gantari hingga cewek itu tersungkur.

Juliet menoleh ke arah orang itu dan langsung terkesiap saat melihat ternyata orang yang mendobrak dan menendang Gantari tadi adalah Romeo. Tapi yang membuatnya tekesiap tadi adalah bukan fakta karena Romeo datang kesini, namun karena cowok itu yang datang seorang diri kesini. Shit.

___

18 Februari 2023

Check Yes! Juliet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang