12.

47K 3.4K 21
                                        

Sekolah kembali di hebohkan dengan berita dari murid kelas 11 IPA 6 yang terkenal sebagai siswi dengan perangai lemah lembut dan sopan, ternyata merupakan seorang perundung. Siswi tersebut bernama Rani Widjaya, yang di rumorkan merupakan orang yang tempo lalu mendapatkan kartu king di kamarnya.

"Wow, berani banget dia masih dateng ke sekolah"

"Gue yakin dia yang kemarin dapet kartu king"

"Gila, ga nyangka gue. Ternyata aslinya busuk banget."

"Sama gue juga ga nyangka anjing. Lo udah liat videonya kan?"

"Udah gila, dan masih ga nyangka gue"

"Dasar muka 2"

"Muka tembok Lo"

"Rani si muka 2 gais"

Bisik-bisik murid mulai terdengar saat Rani memasuki koridor sekolahan. Dirinya dengan gemetar mendengar semua caci maki yang dilontarkan kepada dirinya.

Tak Rani sangka ternyata hari itu datang juga, hari dimana kartu king yang ia temui dikamarnya menjadi senjata mematikan untuk dirinya.

Dengan kuat, tangannya meremas kedua tali ranselnya dipundak, merasa bimbang ingin meneruskan langkah ke kelas atau tidak. Cewek itu benar-benar tidak siap jika harus dimusuhi satu sekolah seperti ini.

Saat masih dalam keterdiamannya, tiba-tiba saja dari arah lantai dua seseorang melemparkan isi kotak sampah yang berbau busuk kearah nya.

Seketika semua terdiam menatap ke arah Rani. Rani yang seluruh tubuhnya sudah dipenuhi sampah ikut terdiam, merasa tak menyangka dirinya diperlakukan seperti ini.

Perlahan satu hingga dua murid disana tertawa melihat Rani, yang tak lama diikuti tawa cacian dari murid lainnya sambil menatap kearah Rani yang terlihat mengenaskan. Ada beberapa murid yang menatap kasihan ke arah Rani termasuk Juliet.

Juliet masih menahan diri untuk tidak menolong Rani hingga Juliet tak tahan saat melihat Rani yang matanya memerah hendak menangis dan hampir terjatuh pingsan.

Dengan cepat Juliet menopang tubuh cewek itu yang hampir jantuh membentur lantai,
"Yo! Yo! Bantuinnn!" Juliet melambai-lambai kan tangannya ke arah Romeo dengan gusar.

Romeo memutar mata melihat apa yang dilakukan Juliet, dengan malas cowok itu berjalan ke arah Juliet.

"Kamu ga papa?" Tanya cewek itu prihatin kepada Rani.

Rani menggeleng sambil menatap Juliet dengan mata berkaca-kaca, dari sekian banyak teman dan sahabatnya, hanya Juliet yang menolongnya, bahkan mereka bisa dikatakan jarang bertegur sapa.

"Bisa berdiri? Yuk ke toilet dulu, abis itu ke UKS"

Romeo yang sedari tadi berada di samping mereka hanya diam menatap Rani dan Juliet.

"Yo! bantu bopong"

Saat Romeo hendak mengulurkan tangannya untuk mengambil alih tubuh Rani, seorang murid laki-laki tib-tiba datang dan langsung membopong tubuh Rani.

"Gue aja" ucap cowok itu yang Juliet lihat nametag nya bernama Cakra.

"Siapa?" Tanya Juliet memastikan.

"Gue temen kelasnya"
Dengan telaten cowok itu membantu Rani untuk berdiri, kemudian membopong cewek itu berjalan menuju ke toilet perempuan.

Juliet hanya diam menatap kepergian Rani dan Cakra hingga mereka menghilang di belokan. Juliet kemudian mengalihkan pandangannya menatap ke arah lantai atas dengan mata menyala. Mencari seseorang yang telah melemparkan tumpukan sampah itu ke arah Rani. Dan benar dugaan Juliet, pelaku tersebut adalah Alif, cowok yang tempo hari ia lihat tengah bercumbu dengan Gantari.

Juliet jadi ingat, dia belum memberi informasi membagongkan itu kepada Romeo.

"Brengsek" gumam Juliet marah, sambil menatap ke arah Alif yang masih dengan setia memegang kotak sampah itu, tengah menatapi kepergian Rani bersama Cakra.

"Gue takut Lo ngeluarin api dari mata kalo masih ngeliat dia terus"

"He's such a freaking jerk! Kamu tau kemarin aku liat apa yo?!"

"Gue tau" ucap cowok itu tak minat.

Juliet memalingkan kepalanya dengan cepat menatap Romeo.

"Kamu tau?"

"I was there," balas cowok itu, mata cowok itu seketika memandang Juliet penuh arti. "Remember when you kiss me?"

Juliet membeku sejenak.
"Aahh, itu?" Ucap cewek itu, salah tingkah mendengar ucapan terakhir Romeo. Sumpah demi apapun Juliet sangat malu, mana itu ciuman pertamanya! Di tempat dan keadaan yang benar-benar buruk!

Romeo menaikkan satu alis melihat tingkah Juliet, namun tak lama kembali menormalkan raut wajahnya saat melihat seseorang mendekat ke arah Juliet.

"Jul, Yo" sapa Galen, tersenyum menatap ke arah Juliet. Dan saat menatap Romeo, cowok itu memberikan salam kepalan tangan yang langsung dibalas Romeo malas.

"Eh Gal" Juliet membalas sapaan cowok itu sambil melambaikan tangan agak canggung namun juga sedikit lega karena terbebas dari situasi awkward dengan Romeo.

"Kalian-- pacaran?" Galen menghentikan ucapannya sebentar, sebelum menanyakan kalimat tersebut sambil menatap Juliet dan Romeo bergantian.

"Sama dia? Engga"
Juliet menunjuk ke arah Romeo yang tengah bersandar di dinding sambil memalingkan wajahnya tak menatap Juliet dan Galen yang tengah berbincang.

"Banyak yang salah paham, tapi sebenernya kami sepupu tau."

Juliet dapat melihat sedikit keterkejutan di wajah cowok itu, sebelum terganti dengan senyuman .

"Bagus dong" ucap cowok itu, tersenyum ke arah Juliet.

Juliet hanya mengangguk-angguk.

"Gue pergi." Ucap Romeo tiba-tiba, memecah keheningan mereka.

"Mau kemana?" Tanya Juliet.

"Kelas."

"Oke, aku nanti nyusul" Juliet melambaikan tangan ke arah Romeo, lalu menatap ke arah Galen lagi dengan agak canggung.

"Mau nanya sama Lo"
Ucap Galen menatap ke arah Juliet masih dengan senyumannya.

"Nanya apa gal?" Juliet balas menatap cowok itu.

"Pulang sekolah free?"

Juliet terdiam sebentar, mengingat jadwalnya.
"Pulang sekolah aku part time sih Gal"

Cowok itu menatap Juliet dengan senyum yang makin sumringah.
"Di beranda?"

Juliet membelalak matanya.
"Kok tau?!"

"Bokap gue owner-nya"

Juliet makin membelalak matanya mendengar itu.
"Jadi kamu anak pemilik beranda cafe & club yang di bilang Shilla?"

Galen tertawa melihat ekspresi lucu Juliet. "Haha, iya. Gue sering merhatiin lo pas kerja pake kostum burger."

Juliet memerah mendengar itu, oke itu sedikit memalukan.
Tunggu. T-tapi, harusnya cowok itu tak mengenali Juliet kan?!?
"Kamu ngenalin aku?!"

"Awalnya gue ga ngenalin Lo, tapi bokap gue pernah bilang kalo Lo satu sekolah sama gue, dan dia nyebutin nama Lo"

Juliet meringis mendengar itu, padahal orang tua itu sudah berjanji akan merahasiakan identitas Juliet!

"Tenang, cuma gue kok yang tau" ucap Galen mengerti, saat melihat cewek itu sedikit meringis.

"Tolong ya, soalnya ayah aku ga bolehin kerja kayak gitu"

"Bakal gue rahasiain kok, tapi kalo Lo mau jalan sama gue pulang sekolah ini"

___

Double up check!

22 Oktober 2022

Check Yes! Juliet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang