[Maaf, cerita ini tidak untuk di terbitkan🙏🏻]
'Kabarnya, kalau melihat dengan seksama, kebenaran akan tampak padamu.'
Semua murid di SMA Cakrawala tau, jika kalian mendapati sebuah kartu 'king' tergeletak di dalam rumah kalian, lari dan bersiap la...
'Kabarnya, kalau melihat dengan dengan seksama, kebenaran akan tampak padamu.' Juliet bergumam pada dirinya sendiri.
Pupilnya sedari tadi bergerak mengikuti objek yang ia lihat. Disana, tepatnya di depan Juliet, cewek itu melihat Gantari dengan Alif tengah bercumbu di sebuah ruangan di sudut meja bar tempat Juliet bekerja.
"Gila" bisik cewek itu sambil menutup mulutnya tak percaya. Juliet mengucek mata lagi, mencoba memperjelas penglihatannya.
Bukannya cewek itu sedang dirumah sakit dan masih belum bisa bergerak karena luka bakarnya? Lalu apa ini yang Juliet lihat? Gantari dengan pakaian minimnya dan wajah mulus tanpa luka bakar sama sekali yang sekarang tengah Juliet lihat.
'what the heck' bisik Juliet lagi.
Juliet dengan kostum burgernya perlahan pergi meninggalkan ruangan itu, saat di rasa Gantari sedikit menatap curiga ke arah Juliet.
"Makeup ku tebel kan!? Dia ga nyadar kan ini aku!?" Gumam Juliet sambil berlalu dari sana.
Cewek itu melangkah keluar masih dengan setia menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang Juliet lihat tadi. Saat tengah berjalan ke arah meja bar untuk kembali mengambil minuman kepada tamu, Juliet di buat lebih terkejut dengan sosok yang tengah duduk disana.
'shit! Romeo'
Juliet mendadak menghentikan langkahnya lalu berbalik hendak menghindari cowok itu, sebelum Romeo dengan kurang ajarnya menarik selada yang terdapat pada costum burger Juliet, membuat cewek itu sedikit terjungkal kebelakang.
"Bajingan" refleks cewek itu.
Juliet berbalik mencari siapa pelaku yang menarik selada burgernya. Namun segera terdiam saat tahu pelaku tersebut tenyata Romeo.
Otak pas-pasan Juliet bekerja sangat keras kali ini untuk keluar di situasi ini. "Eh halo, ada yang bisa saya bantu" ucap Juliet akhirnya, dengan suara yang ia buat sedikit sengau agar Romeo tak menyadari jika sosok dihadapannya ini merupakan Juliet.
Romeo yang telah mengetahui bahwa gadis di balik kostum burger itu adalah Juliet, hanya mengangkat alisnya sambil menatap Juliet aneh.
"Boleh temenin gue?" Tanya cowok itu akhirnya, mencoba mengikuti permainan Juliet.
"Maaf, saya tugasnya hanya mengantar minuman?" Tanya Juliet diakhir kata, sambil menatap kostumnya sendiri dari atas kebawah. 'Hello. apa saya terlihat seperti wanita panggilan dengan kostum burger saya!?'
"Gue cuma minta temenin minum bentar." Ucap cowok itu santai. "Lo mikirnya apa?" Lanjut cowok itu, dengan seringai.
Juliet sediki tergugup. Sial cowok ini, Juliet jadi merasa seperti dituduh tengah memikirkan macam-macam.
"E-eh boleh." Juliet menatap kursi disebelah Romeo, lalu seketika mengingat sesuatu. "Saya berdiri ya" lanjut Juliet, sambil melangkah sedikit mendekat ke arah kursi Romeo.
"Kenapa ga duduk?" Tanya cowok itu, menyecap sedikit minuman di gelasnya sambil menatap Juliet intens.
"Pardon?" Juliet tersenyum paksa, lalu menggerakkan kedua tangannya di depan kostum burgernya dari atas ke bawah. 'Si babi ni, tak tengok kostum aku ke?'
"Kenapa?" Tanya cowok itu lagi.
Juliet menatap Romeo masih dengan senyum terpaksa, dengan sedikit penekanan dan senyum yang masih menghiasi bibirnya, Juliet berucap. "saya pakai kostum, ga bisa duduk"
"Ohh" balas cowok itu santai, kembali mencecap minuman di gelasnya. "Mau? Bukan alkohol"
Juliet manatap ragu Romeo, sebenarnya dirinya sangat penasaran akan rasa minuman yang sering di tegak pengunjung disini, tapi dirinya sama sekali tak berani karena teman-teman kerja nya sering memberi peringatan untuk jangan pernah menerima minuman dari siapapun kalau tidak mau 'di bungkus'. Juliet yang awalnya saat itu tertawa menjadi terdiam saat tau apa itu arti di bungkus.
Tapi saat ini yang memberi Romeo kan? Sepepunya? Dan setau juliet memang ada beberapa minuman non alkohol disini, dan harganya jangan ditanya, mungkin bisa untuk dirinya makan selama seminggu.
"Warnanya cantik" ucap cewek itu.
"Here" Romeo menyerahkan gelas yang tadi ia pakai minum kepada Juliet.
Juliet mengambil itu dengan sopan lalu mulai mencicipi minuman tersebut.
"Em, enak" ucap Juliet sambil mengangguk-anggukan kepalanya, sedikit tak menyangka akan rasa unik dari minuman yang baru ia cicipi ini. Manis namun ada rasa sedikit menggelitik saat cairan itu melewati lidah dan tenggorokannya. Sepertinya ia pernah meminum cairan yang mirip seperti ini. "Unik ya rasanya." Juliet menyerahkan kembali gelas itu.
Romeo mengangguk dengan senyum tipisnya, "heem, cola memang unik rasanya."
Juliet mendadak terdiam. Bajingan cowok ini, Juliet sedari tadi sudah berlagak seperti seorang professional, ternyata yang diminumnya adalah cola. Pantas saja Juliet seperti merasa pernah mencicipi rasa seperti ini.
Juliet tersenyum masam. "Saya udah boleh pergi?"
Romeo mengangguk tanpa menatap cewek itu. Segera saja Juliet melangkah meninggalkan tempat itu, namun tubuh cewek itu kembali membeku saat Romeo memanggilnya.
"You look so yummy with that outfit, Juliet"
Juliet membelalakkan matanya. Sialan, jadi cowok ini dari tadi sudah tau siapa dirinya. Juliet membalik badannya dengan cepat dan langsung menarik cowok itu menuju ruangan kosong agar tak ada yang mendengar percakapan mereka, lalu memberi penjelasan sebelum cowok itu berfikir yang tidak-tidak tentang tempat bekerjanya sekarang, "aku cuma nganter minuman doang kok Yo, ga aneh-aneh" ucap cewek itu cemas.
Romeo mengangguk pelan dengan wajah yang di buat tak percaya.
"Sumpah yo" resah Juliet.
Cowok itu mengangguk lagi sambil mengusap-usap dagunya. "Gimana reaksi keluarga Lo dan orang-orang kalo mereka tau Lo kerja di club malam." Romeo berujar sambil duduk disalah satu sofa di dalam ruangan dengan santai.
"Aku cuma nganter minuman, orang-orang disini juga ga tau karena aku pake makeup tebel dan ini" Juliet menunjuk kostumnya. "Jangan kasih tau keluarga aku, jangan kasih tau papa kamu juga" Juliet mendekat ke cowok itu sambil menggoyang-goyangkan lengan cowok itu pelan.
"Kenapa bisa kerja disini?" Mendadak wajah jenaka cowok itu seketika menggelap menatap Juliet.
Juliet menunduk takut sambil memainkan selada di kostumnya. "Diajak sama shilla"
"Kenapa harus disini?" Tanya cowok itu lagi, menatap Juliet tajam.
"Kemarin ketemu shilla di cafe, terus aku ga sengaja bilang mau nyari kerja tambahan, terus dia rekomendasiin disini. Kata Shilla anak dari pemilik tempat ini itu murid di sekolah kita juga."
"Terus ini?" Romeo menatap kostum Juliet dari atas ke bawah.
"Pas waktu tau tempat kerjanya Disini aku langsung nolak, tapi karena pemiliknya tau aku masih sekolah jadi dia ngasih ide pakai kostum ini aja. Biar sekalian memperunik tempatnya. Dia bilang juga jangan khawatir, karena seluruh pekerja disini terlindungi."
Romeo menatap cewek itu diam. Juliet yang resah menunggu tanggapan Romeo kembali memainkan selada di kostumnya.
"Lepas" ujar Romeo tiba-tiba.
Juliet mendongakkan kepalanya bingung menatap cowok itu.
"Lepas kostumnya, temenin gue duduk disini"
___
13 Oktober 2022
Juliet dan kostum burgernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.