30.

42.4K 2.9K 84
                                        

Romeo mengeraskan rahangnya saat mendengar cerita dari mulut papa nya tentang kondisi Juliet yang di tuturkan sang psikiatris tadi.

Flashback.

"Jadi bagaimana kondisi putri saya dok?" Om David bertanya kepada psikiatris didepannya.

Juliet yang mendengar pria paruh baya itu memanggilnya dengan sebutan 'putri saya' langsung menengok ke arah om David dengan bibir melengkung kebawah.

Sang psikiatris menengok ke arah Juliet sebentar sebelum menjawab pertanyaan om David.
"Pasien terdiagnosa memiliki penyakit gangguang jiwa. Hal paling terlihat adalah saat pasien menganggap dirinya sendiri sebagai hewan, spesifik nya kodok-" Psikiatris itu terdiam sesaat sebelum melanjutkan kembali ucapannya.

"-Ketidakmampuan dalam menyampaikan emosi juga membuat pasien lebih memilih untuk melukai dirinya sendiri sebagai bentuk mencurahkan emosi. Perasaan selalu di abaikan, tidak berharga dan tidak di dengar oleh orang terdekat juga membuat pasien selalu berfikir bahwa semua orang akan membenci dan meninggalkannya saat ia tak lagi bermanfaat bagi orang tersebut. Hal tersebut selalu menghantui putri bapak hingga berlarut-larut yang mengakibatkan hal seperti ini terjadi."

Om David sedikit shock saat mendengar itu, pria paruh baya itu mengusap wajahnya lelah sambil menatap Juliet kasihan.

Flashback end.

Romeo membuang wajah nya sambil meremas kaos nya sendiri setelah papanya selesai membeberkan semuanya. Tiba-tiba, dari arah kanan, muncul Juliet tengah berpakaian rapi seperti hendak keluar rumah.

"Kamu mau kemana Li?" Tanya om David bingung saat melihat penampilan cewek itu.

Juliet menengok lalu kepalanya tertunduk malu saat teringat akan kondisinya sendiri yang disebutkan oleh dokter kejiwaan tadi. "Mau part time om, harusnya kemarin shift Juliet, tapi Juliet bolos hehe." Ucap cewek itu pelan, berharap om David tak menghalangi niatnya untuk berkerja.

Pria paruh baya itu menengok ke arah Romeo yang tak bereaksi sedikitpun, bahkan melirik cewek itu pun tidak.

"Kamu ga mau istirahat dulu Li? Tadi kan barusan dari rumah sakit."

"Gapapa om, Juliet izin pergi ya." Ucap Juliet langsung, ingin menghindari Romeo yang sepertinya sudah mengetahui kondisi mental Juliet yang memalukan ini?

Om David mengangguk saja meski setengah hatinya tak rela. Dari arah samping, Romeo tiba-tiba langsung berdiri dari sofa dan beranjak dari ruang tamu.

Juliet yang masih berdiri kaku di depan situ menatap cowok itu sedih, namun perlahan menormalkan kembali raut wajahnya saat menatap om David.

"Juliet pergi ya om, dadah." Ucap cewek itu ceria sambil menyengir.

"Sini bentar." Panggil om David, sambil mengayunkan tangannya menyuruh Juliet mendekat.

Juliet bingung, namun cewek itu tetap mengikuti perintah om David.

"Uang jajan buat main sama temen." Pria paruh baya itu tiba-tiba saja mengeluarkan uang dari dompetnya dan mengarahkan ke Juliet agar cewek itu terima.

Juliet menatap pria paruh baya itu tak percaya.
"Yaampun ga usah om." Tolak Juliet langsung dengan wajah keterkejutan yang terlihat jelas.

"Gapapa, kamu masih kecil, harusnya sering-sering main sama temen, jangan kerja mulu. Emangnya ga capek?"

Juliet kembali menolak. "Gausah om yaampun, Juliet ga enak banget udah numpang malah dikasih uang."

"Yaudah kalo ga diterima nanti om transfer aja 3x lipet."

Check Yes! Juliet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang