11.

48.4K 3.3K 10
                                        

Juliet meregangkan tubuhnya, sudah Juliet duga kasur ini benar-benar terasa empuk seperti kelihatannya, saat pertama kali Juliet melihat kasur ini di kamar tamu Romeo. Sudah lama Juliet tidak merasakan kasur seempuk ini.

Hari ini hari Minggu, Juliet termenung sebentar sambil mengumpulkan nyawanya sebelum mengingat jadwal kerjanya, hanya ada jadwal part time di salah satu tempat gym sore nanti.

Setelah nyawanya sedikit terkumpul, bergegas Juliet bangun dan merapikan tempat tidurnya. Juliet sedikit terkejut saat menatap ke arah jam dinding di sampingnya. Pukul 9 pagi! Sepertinya ia tidur terlalu pulas karena kasur yang empuk ini.

Sebetulnya rencananya Juliet malam tadi ingin memasak sarapan untuk membalas sedikit kebaikan Romeo karena sudah mengizinkannya tidur disini, tapi sepertinya Juliet sedikit kesiangan?

Dengan cepat cewek itu menggelung rambutnya dan bergegas pergi ke dapur. Saat sampai di dapur, Juliet melihat ada seorang wanita paruh baya tengah berkutat menyiapkan masakan.
Juliet mengernyit, "itu bukan mama Romeo kan? Tapi mama nya kan udah meninggal."

Dengan sopan Juliet menyapa orang tua itu. "Halo Bu, saya Juliet"

Wanita paruh baya yang tengah memotong bawang itu seketika kaget mendengar suara seseorang,
"Yaampun non, saya kaget" ucap wanita paruh baya itu sambil menatap ke arah Juliet dengan memegang dada nya.

"Eh Yaampun, maaf Bu. Ga niat ngagetin suer" ucap Juliet merasa sedikit bersalah.

Wanita paruh baya itu masih menggosok-gosok dadanya.
"Gapapa non Juliet, ada yang bisa bibi bantu?"

"Loh bibi tau nama saya?"

"Tau non, di kasih tau den Romeo tadi, katanya ada sepupunya nginep di kamar tamu," balas wanita paruh baya itu sambil kembali memotong bawang.

Juliet mengangguk-nganggukan kepala sambil melihat wanita paruh baya itu memotong bawang.
"Ohiya nama bibi siapa?"

"Arum non, panggil aja bi Arum"

"Oke bi Arum, ada yang bisa aku bantu bi?"

"Loh harusnya bibi yang ngomong gitu, ada yang bisa bibi bantu non?" Ucap wanita paruh baya itu, mengulang ucapannya tadi.

"Ga ada bi, aku niatnya mau bikin sarapan tadi. Boleh aku ikut bantu bikin bi?"

"Boleh kok non"
Wanita paruh baya itu sedikit menggeser tubuhnya, namun terhenti saat melihat kaos putih Juliet yang sedikit menerawang.

"Non ga pakai daleman ya?" Tanya bi Arum berbisik di telinga Juliet.

"Ha? Maksudnya bi?" Juliet mengernyitkan keningnya.

"Baju non nerawang itu" bisik bi Arum lagi, sambil menatap kaos Juliet.

Dengan cepat Juliet menunduk ikut menatap kaosnya dan ternyata benar, kaos warna putih ini sedikit menerawang dan memperlihatkan badan Juliet. Oh tidak! Juliet tidak memakai dalaman!

Juliet mengangkat kepalanya, lalu mematung saat melihat Romeo tengah berdiri kaku di ujung pintu masuk tengah menatap ke arahnya.

Juliet masih terdiam mematung, namun segera sadar dan refleks langsung memeluk tubuhnya sendiri terutama di area dadanya. Dan dengan kecepatan cahaya cewek itu bergegas meninggalkan dapur untuk pergi menuju ke kamar tamu.

Didalam kamar, Juliet memaki dirinya sendiri karena kecerobohannya. Juliet malam itu tidak menyadari kaos yang dipakainya sedikit transparan karena cahaya yang sedikit gelap saat malam hari. Dirinya dengan santai hanya memakai kaos tanpa dalaman.

Cewek itu masih merutuki kebodohannya sambil memukul kepalanya sendiri beberapa kali.
Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu kamarnya, Juliet gelagapan, dengan cepat cewek itu mengambil dan mengganti kaos putihnya dengan baju yang ia pakai kemarin, baju yang sudah sempat ia cuci dan keringkan pada malam hari.

Juliet membuka pintu kamarnya saat sudah selesai dan berdiri canggung di depan pintu saat melihat ternyata Romeo yang mengetuk.

"Lo--" cowok itu menggantungkan ucapannya sambil menatap Juliet dari atas ke bawah, lalu memijat batang hidungnya frustasi.

"Apa?" Cicit Juliet, bingung menatap wajah cowok itu yang terlihat kusut.

Romeo menghela nafas berat.
"Gapapa, disuruh papa ikut sarapan"

"Iya, duluan aja"

Romeo mengangguk kecil masih dengan wajah kusutnya, cowok itu terdiam sebentar sebelum melangkah menjauh dari kamar Juliet.

Juliet menghela nafasnya lega saat Romeo tak lagi di hadapannya, cewek itu menutup pintu kamar, lalu ikut melangkah menuju ke dapur.

Saat sampai di dapur, cewek itu melihat sudah ada om David dan Romeo di kursi masing-masing tengah menyantap sarapan. Juliet berjalan pelan menuju ke meja makan itu, dan duduk disamping om David.

"Nyenyak tidur Li?" Sapa om David saat Juliet sudah mendudukan dirinya dikursi.

"Nyenyak om hehe"

Om David tersenyum.
"Kalo mau nginep lagi boleh, biar rumah agak rame"

"Emang boleh om?"

"Boleh dong"

"Wah, kalo gitu kapan-kapan lagi deh om hehe" ujar Juliet tak tahu malu.

Om David hanya tersenyum membalas ucapan Juliet, lalu kembali memasukkan sesendok makanan ke mulutnya.

Sedangkan Romeo sedari tadi menatap interaksi papa nya dengan Juliet dalam diam.

___

"Udah non bibi aja" ucap bi Arum saat Juliet hendak mengambil piring kotor untuk mencucinya.

"Gapapa bi, tadi Juliet kan ga jadi bantuin masak"

"Yaudah deh" ucap bi Arum pasrah sambil menggeser sedikit badannya. Juliet tersenyum dan mengambil piring itu untuk ia cuci, dan tugas bi Arum hanya meletakkan piring itu ke rak.

"Ohiya non, kok namanya bisa kebetulan Romeo dan Juliet sih non? Kayak pasangan Romeo dan Juliet. Tanya bi Arum kepo sambil terkekeh.

"Nah itu dia bi, aku juga ga tau, ketemu Romeo aja baru 2 bulan ini."

"Loh kirain deket."

"Lumayan sepupu deket sih bi, cuma ya baru pertama ketemu, karena aku baru pindah ke kota ini bi."

"Oalah, bukan orang sini toh non."

"He'em bi."

Bi Arum mengangguk-angguk.
"Udah non, bibi aja beresin dapurnya."
Ucap wanita paruh baya itu cepat, saat Juliet hendak membersihkan wastafel.

"Oke bi, aku ke kamar dulu ya. Mau beres-beres abis itu pulang."

"Sip non!"
Bi Arum berucap sambil mengacungkan jempolnya.

22 Oktober 2022

Check Yes! Juliet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang