Sepanjang perjalanan, Juliet bimbang. Apa iya dirinya harus menumpang di rumah Romeo lagi? Jujur Juliet butuh ruang untuk menyendiri sebentar saja, dari keluarga nya, dari masalahnya, dari semuanya. Ia hanya takut muncul sedikit perasaan benci kepada keluarganya.
Tapi jika menginap di rumah Romeo, cewek itu takut kalau seandainya kejadian tempo hari terulang kembali, bulu kuduk Juliet seketika meremang memikirkan dirinya disentuh seperti itu. Tunggu... apa yang tengah ia pikirkan! Mengapa ia jadi mesum begini seperti Romeo!
Tapi bukankah dirinya sudah mempelajari jurus 'kick in the balls' dari cowok itu? Harusnya bisa Juliet terapkan ke cowok itu juga kan?
"Hehe" Juliet tersenyum konyol.
Cewek itu mengambil ponselnya di dalam saku lalu memesan kendaraan online.
Sambil menunggu di pinggir jalan, Juliet memunguti sampah di sekitar lalu membuangnya ke kotak sampah, hingga sekitar tempat Juliet berdiri bersih dari sampah."Atas nama Ju...leha?" Sebuah motor tiba-tiba berhenti di depan Juliet, pengendara tersebut menyipit menatap ponselnya membaca sesuatu.
"Saya Juleha hehe." Juliet menyengir.
Abang ojek online tersebut menatap Juliet ragu. "Silahkan naik kak."
Juliet meng-iya kan saja lalu menaiki motor itu.
"Titiknya betul kan kak?"
"Betul bang."
"Oke kak."
Selama perjaanan tak ada yang berbicara, beruntung sekali Juliet mendapati ojek online yang introvert seperti ini, moodnya sungguh benar-benar sedang tak bagus untuk meladeni ucapan seseorang.
Beberapa menit perjalanan, mereka akhirnya sampai di depan pagar rumah Romeo. Juliet lalu turun dari motor dengan sedikit ragu.
'Om David ada kan ya dirumah?' Tanya Juliet dalam benaknya.
Cewek itu memberikan helm yang ia pakai kepada abang ojek online tersebut, tak lupa cewek itu berterima kasih sebelumnya. Juliet lalu berjalan memasuki pagar rumah Romeo dengan masih ragu. Baru saja cewek itu ingin menanyakan keberadaan om David kepada Romeo lewat pesan, tiba-tiba saja kepala Juliet seperti ditimpuk sebuah kerikil.
"Aduh!" Cewek itu menatap kanan-kiri bingung.
"Hujan batu?" Tanya Juliet bingung dengan muka konyolnya. Cewek itu lalu mengambil kerikil tersebut dan menatapnya intens, meneliti kerikil tersebut sebelum fokusnya buyar karena bunyi dering telfon di ponselnya.
Juliet mengernyitkan kening mendapati nama Romeo disana, dengan cepat cewek itu mengangkat telfon tersebut.
"Hal.."
"Idiot."
Belum sempat Juliet menyapa, cowok itu langsung memotong ucapan Juliet dengan hinaan.
"Ha?" Tanya Juliet bingung dengan kening semakin berkerut.
"Di atas."
Kepala Juliet refleks mengadah ke atas, mengikuti ucapan cowok itu.
"Apa di atas?" Tanya Juliet lagi saat tak mendapati apa-apa di atas. Hanya langit yang terlihat gelap dan sedikit bintang? Cowok itu ingin bersikap romantis ya?
Romeo memutar bola matanya di sebrang sana.
"Di lantai atas" ucap cowok itu mencoba bersabar.
Mengikuti ucapan cowok itu lagi, Juliet lantas menatap ke lantai atas rumah Romeo. Disana terlihat Romeo tengah berdiri di balkon kamar menatap Juliet datar sambil tangannya memegang sebuah pot tanaman kecil berisi kerikil. Tunggu.. kerikil?! Jadi cowok itu yang menimpuknya tadi ya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Check Yes! Juliet [END]
Narrativa generale[Maaf, cerita ini tidak untuk di terbitkan🙏🏻] 'Kabarnya, kalau melihat dengan seksama, kebenaran akan tampak padamu.' Semua murid di SMA Cakrawala tau, jika kalian mendapati sebuah kartu 'king' tergeletak di dalam rumah kalian, lari dan bersiap la...