Juliet tersadar dari lamunannya saat menyadari seseorang baru saja ikut duduk di sampingnya. Kepala cewek itu menengok ke arah sampingnya, terlihat pria sangar dengan tato di sekujur lengannya dan pakaian kaos kusam tengah menatap balik Juliet.
Juliet menatap pria itu ngeri, langsung saja cewek itu memeluk erat tas ranselnya lalu bergeser dengan pelan menjauhi pria itu.
Pria itu menatap dengan kening berkerut saat melihat Juliet tengah bergeser menjauh, Juliet yang ditatap seperti itu hanya menundukkan kepala menatap sepatunya sambil masih memeluk tas ranselnya erat.Cewek itu tiba-tiba tersentak saat merasakan seseorang menarik tas ranselnya. Juliet mendongak dengan cepat, dan benar... Pria itu yang tengah mencoba menarik tas ranselnya.
"TOLONG! COPET!" teriak Juliet masih mencoba mempertahankan tas ranselnya.
"Lepas anjing" ucap pria itu geram. Pria itu menatap sekitar dengan cemas sambil masih menarik tas ransel Juliet. Pria itu makin cemas saat melihat seseorang datang berlari menghampiri mereka.
"ROMEO TOLONG!" teriak Juliet saat melihat Romeo di ujung jalan tengah berlari kearah sini.
Pria itu makin gelagapan saat Juliet berteriak kepada orang itu. Tanpa berfikir panjang, pria itu dengan cepat mendorong tubuh Juliet dan menendang perut cewek iti secara brutal sampai cewek itu tersungkur ke belakang, lalu mengambil paksa tas ransel Juliet dan kabur dengan cepat.
Juliet tersungkur ke lantai dengan mengenaskan, seragam cewek itu berantakan dan kotor, juga terlihat jejak sepatu di bagian perut seragam cewek itu.
"Sakit" ringis Juliet. Cewek itu memegang perutnya dengan mata berkaca-kaca.
Romeo berhenti di depan Juliet, cowok itu berjongkok di hadapan Juliet dan dengan cepat memeriksa seluruh tubuh Juliet. Cowok itu lalu menatap Juliet yang terlihat kesakitan sambil memegang perutnya, dengan cepat Romeo membuka seragam sekolah Juliet ke atas. Rahang cowok itu mengeras saat melihat darah sedikit menetes dan luka lebam pada perut cewek itu.
"Tasnya diambil" ringis Juliet, cewek itu hampir menangis saat menahan nyeri di perut ya.
"Fuck!" Maki cowok itu tak habis pikir.
"Persetan dengan tas Lo. Kenapa Lo ga ngelawan sialan!?" Amuk cowok itu menatap Juliet dengan raut marah, cowok itu kembali menurunkan seragam Juliet dengan pelan lalu mengusap wajahnya frustasi dengan kedua telapak tangan.
Juliet terdiam sambil terisak, cewek itu sedikit tak menyangka Romeo akan memarahinya.
"Ga bisa" lirih Juliet, air mata cewek itu menetes perlahan, yamg segera Juliet sapu dengan keras namun bukannya berhenti air mata sialan ini malah semakin deras."Hiks, ga bisa ngelawan. Orang nya kuat" ucap Juliet dengan isakan.
Romeo mengeraskan rahangnya lagi saat kembali melihat luka pada perut Juliet. Juliet tersentak kaget saat cowok itu tiba-tiba memukul kursi besi disamping Juliet dengan kuat hingga darah sedikit menetes pada buku jari cowok itu.
Cowok itu meremas rambutnya kuat-kuat. Juliet mendongakkan kepalanya ragu-ragu, takut menatap mata tajam cowok itu, namun yang Juliet dapatkan benar-benar berbanding terbalik dengan pemikirannya, Juliet pikir cowok itu akan terlihat menyeramkan dengan raut marahnya, namun Juliet malah melihat tatapan rapuh dan terluka di mata cowok itu.
"Maaf" ujar Juliet pelan, Juliet juga sebenarnya tak tahu mengapa ia meminta maaf. Hanya saja, saat melihat Romeo yang seperti ini, Juliet jadi merasa seperti ia harus meminta maaf.
Romeo mendongakkan kepalanya tiba-tiba, Juliet terkejut saat sempat melihat air mata di pipi cowok itu menetes.
"Berdiri" ucap cowok itu, setelah menetralkan emosinya.
Juliet mengangguk, dengan menahan nyeri cewek itu mencoba berdiri, namun kembali terduduk saat merasakan keram di perutnya.
Juliet tiba-tiba membeku saat merasakan tubuhnya melayang, cowok itu mengangkat tubuh Juliet dengan pelan, takut menyakiti cewek itu.
"Ambil ponsel di saku celana" pinta cowok itu.
Juliet tergagu sejenak menatap Romeo dari bawah, cewek itu segera merogoh saku celana Romeo saat cowok itu menatapnya dengan alis terangkat sebelah.
"Ini" ucap Juliet pelan sambil menyerahkan ponsel Romeo, lalu tangan cewek itu kembali menekan perutnya saat Romeo telah menerima ponsel itu.
"Pegangan" ucap Romeo. Dengan cepat Juliet merengkuh leher Romeo dengan kedua tangannya agar dirinya tidak terjatuh, yang setelah itu Romeo langsung mengangkat tangannya untuk menelfon seseorang.
"Ke halte samping jalan bentar pak"
"Iya, tolong cepet ya pak"
Romeo menutup ponselnya, lalu memasukkan kembali ponsel itu ke dalam saku sambil matanya menatap lurus ke depan jalan.
"Gue benci manusia lemah" ucap cowok itu tiba-tiba.
Juliet tersentak saat mendengar itu, cewek itu dengan ragu mengangkat kepalanya menatap Romeo, namun pandangan cowok itu masih tetap fokus menatap lurus ke arah jalanan.
"Turunin aja" ucap Juliet pelan, meminta diturunkan dari gendongan cowok itu.
Romeo terdiam tak membalas ucapan cewek itu. Lalu tak berapa lama sebuah mobil sedan berhenti di depan mereka. Cowok itu berjalan ke arah mobil itu masih dengan menggendong Juliet, lalu menurunkan tubuh Juliet ke kursi penumpang dan menutup pintu mobil.
Cowok itu terlihat berjalan ke arah depan, lalu berbicara dengan sang supir.
"Pak tolong anterin ke rumah sakit""Baik den"
'cowok itu ga ikut?' batin Juliet. Juliet menatap Romeo sejenak sebelum mobil berjalan meninggalkan cowok itu di halte bus.
Juliet menolehkan kepalanya ke belakang, mencari keberadaan cowok itu yang masih disana. Lalu tak lama nampak bus yang tadinya ingin Juliet naiki berhenti di depan halte, dan cowok itu menaiki bus itu. Juliet menghela nafasnya berat, lalu mencoba memegang perutnya.
"Sshhh" cewek itu kembali meringis saat merasakan nyeri yang luar biasa.
Pak supir yang sedari tadi mendengar ringisan Juliet akhirnya bertanya. "Kenapa non?" Tanya pak supir itu menatap Juliet dari kaca spion.
"Kecopetan pak, terus ditendang" balas Juliet pelan.
"Hah? ditempat tadi non?" Pak supir itu terlihat sangat terkejut.
"Iya pak"
"Yaampun non kasihan banget, kenapa ga hati-hati? Itu terus bagian mana yang ditendang?" Cecar pria paruh baya itu.
"Perut pak, keram banget jadi nya" ucap Juliet sambil mencoba menahan ringisannya.
"Sabar ya non ini bentar lagi sampai"
"Iya pak"
____
12 November 2022

KAMU SEDANG MEMBACA
Check Yes! Juliet [END]
قصص عامة[Maaf, cerita ini tidak untuk di terbitkan🙏🏻] 'Kabarnya, kalau melihat dengan seksama, kebenaran akan tampak padamu.' Semua murid di SMA Cakrawala tau, jika kalian mendapati sebuah kartu 'king' tergeletak di dalam rumah kalian, lari dan bersiap la...