09. BACK TO SCHOOL

898 132 32
                                    

"Eh, tadi malam kamu liat group kelas, kan? Sena katanya udah sembuh."

"Iya iya. Gue liat. Emang kenapa?"

"Yaa—gak kenapa-kenapa. Kurang aja gitu kelas kalo modelan kayak Sena gak ada."

"Sst! Ntar tiba-tiba dia masuk, diamuk lu!"

Percakapan dua orang laki-laki yang tiba pagi-pagi sekali. Dua orang cupu yang sedang asik bermain game, namun mulut keduanya saling berbicara. Ya, Chenle dan Jisung.

"Yee, kalo Sena gak masuk mah gamasalah."

Tiba-tiba seorang perempuan menceletuk, dia Ryujin. Teman kelas mereka. Perempuan sedikit tomboy, sifatnya sebelas-dua belas dengan Sena, hanya saja—Sena lebih parah. Sangat parah.

Celetukan itu membuat Chenle dan Jisung yang fokus bermain game langsung mendongak, menatap sosok perempuan berambut hitam yang gayanya sedikit mirip laki-laki.

"Yang masalah tuh kalo Jeno gak masuk," sambungnya lagi kemudian tertawa pelan, membuat Chenle dan Jisung saling berpandangan dan tertawa kering.

Ryujin diketahui menyimpan rasa pada Jeno, kembaran Sena. Tapi—sayangnya cintanya bertepuk sebelah tangan karena Jeno sudah berpacaran dengan Karina.

"Yaelah, lo cuman pengen liat Jeno doang. Lebih masalah tuh kalo Jeno gak masuk, kita semua gak dapet contekan!" sambung perempuan satunya, circle elite Ryujin, Lia.

Sepertinya itu adalah fakta. Jeno adalah laki-laki paling pintar di angkatan mereka. Selain tampan, laki-laki itu dikenal sebagai seorang jenius yang ramah-tamah. Jeno tak segan untuk membantu temannya saat ulangan, alias memberi contekan secara cuma-cuma. Lantas, bagaimana bisa laki-laki itu tidak dicintai oleh siswi di sekolah mereka?

Berbeda dengan kembarannya, Lee Sena. Gadis itu benar-benar berkebalikan dengan Jeno. Perbedaannya adalah seribu persen. Sena terkenal sebagai gadis angkuh, sombong, galak, tukang labrak, preman dan semua yang buruk-buruk adalah sebutan untuk Sena. Gadis itu sama sekali tidak memiliki keramahan. Sedikitpun.

Jeno juga dikenal sebagai sosial butterfly, alias gampang berbaur dan mempunyai teman dimanapun. Di berbagai sekolah di Kota mereka pun ada. Sedangkan Sena, gadis itu selalu menghindar dan mengancam siapapun yang ingin berteman dengannya. Gadis itu tidak mau berteman—terkecuali dengan Chenle dan Jisung. Hal itulah yang membuat para siswa di sekolah mereka takut untuk berteman dengan Sena.

Namun, bagaimanapun, Sena tetap disukai walaupun ia punya seribu keburukan yang sudah pasti orang-orang lihat. Kenapa? Karena gadis itu cantik dan kaya.

Dan terakhir adalah karena ia kembaran dari seorang Lee Jeno. Laki-laki yang paling disukai oleh seluruh sekolah.

Jika ada yang berbuat buruk kepada Sena atau menebar kebencian, maka Jeno tak akan segan membenci orang itu. Jeno akan menatap mereka dengan sinis, tak peduli siapapun itu.

Karena, bagaimana pun, Sena adalah prioritas-nya. Sena adalah segalanya bagi Lee Jeno.

"Hehe, iya juga," sahut Jisung cengengesan, sembari menggaruk lehernya yang tidak gatal, meyetujui ucapan Lia yang benar adanya.

Jisung dan Chenle bukan seperti laki-laki cupu yang ada di cerita atau film yang biasanya laki-laki cupu merupakan orang yang pintar dan cerdas. Jisung dan Chenle memang cupu, tapi tidak pintar. Mereka hanya seorang yang kecanduan bermain game dan tidak mementingkan pelajaran mereka. Jadi, sangat beruntung rasanya bisa mempunyai teman seroyal Jeno yang memberikan mereka contekan secara cuma-cuma.

"Hari ini kayaknya udah masuk, sih. Gila aja tiga hari enggak masuk—eh, tapi Sena emang sakit apasih?" Ryujin secara tiba-tiba bertanya. Ia penasaran.

Brother Sissy | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang