"Ada yang ingin ditanyakan?"
Kelas yang ricuh itu mendadak hening ketika sang guru bertanya. Spontan mereka semua terdiam. Seperti sangat serius memperhatikan, padahal sebelumnya mereka semua saling mengobrol satu sama lain. Takut ditunjuk oleh guru IPA itu.
Namun, sebuah tangan mungil dan kurus tiba-tiba terangkat begitu tinggi, membuat kelas yang hening itu mendadak bernapas lega. Namun, segera saling berbisik satu sama lain ketika menyadari siapa yang mengajukan tangan.
"Iya, Hanra. Kamu ingin bertanya apa?"
Perempuan berambut panjang bergelombang yang menaikkan tangan untuk mengajukan pertanyaan adalah Hanra.
Tanpa memedulikan tatapan sinis teman kelasnya, gadis itu mulai bertanya.
"Ck. Liat deh. Caper banget."
"Padahal dia udah tau jawabannya, sok-sokan nanya segala."
Begitulah kehidupan gadis pintar di kelas delapan. Hanra, gadis itu dicap sebagai gadis tukang cari perhatian dan cari muka karena terus bertanya saat jam pelajaran.
Padahal, ia bertanya apa yang kurang ia ketahui. Tidak bermaksud cari muka atau apapun itu.
•••
BRUKK
Seorang gadis berambut panjang bergelombang terjatuh, terduduk di atas pasir kering. Kepalanya menunduk, menatap tiga pasang sepatu dengan tangan yang meremat kuat-kuat butiran pasir.
"Masih gak takut lo sama gue? Udah gue bilangin berapa kali! Kalo gak mau kasi yang lain jawaban, nilai lo gak usah lebih tinggi daripada gue!" gertak seorang perempuan berambut cokelat dengan kedua tangan terlipat di depan dada.
Hanra, gadis yang terduduk itu mendongak. Menyorotkan tatapan tajam. "Ya salah gue gitu? Siapa suruh lo berdua gak belajar!"
Tunjuk Hanra pada dua gadis yang berada di kedua sisi Yeji. Chaeryeong dan Yuna.
Mendengar kalimat itu, dua orang yang ditunjuk Hanra membulatkan mata terkejut sekaligus tak terima. Keduanya berniat maju dan menendang Hanra, namun Yeji langsung menahan tangan dua temannya itu.
Hanra berdiri. Mengibas-ngibaskan pakaiannya agar pasir pada seragamnya hilang. Wajahnya terlihat marah, namun tak terlalu ia tunjukkan.
Hari ini, nilai ulangan telah diberitahukan. Hanra adalah yang tertinggi. Tertinggi seangkatan. Yeji berada di peringkat dua. Dan Jeno di peringkat ke tiga.
Yeji tidak pernah terima jika nilai ulangannya selalu lebih tinggi. Ia tidak tau apa masalah gadis itu sampai terobsesi mendapatkan nilai tinggi, padahal kembarannya—Hyunjin tidak peduli tentang nilai ujian.
Dahulu, Chaeryeong dan Yuna adalah teman Hanra. Tapi semua itu berubah hanya karena satu kesalahan yang menurut Hanra bukan kesalahan. Dirinya yang dikelilingi orang-orang dan selalu menjadi pusat perhatian banyak orang pun mendadak berubah saat itu. Itu semua karena perempuan bernama Hwang Yeji.
Dulu, saat ulangan, Hanra selalu memberitahu teman kelasnya jawaban secara cuma-cuma. Tapi, lama-kelamaan gadis itu merasa muak sekaligus lelah, karena teman kelasnya sangat keenakan. Terlalu santai mengharapkan jawabannya sampai tidak pernah belajar. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengajak teman kelasnya untuk belajar bersama setiap mau ulangan, termasuk Chaeryeong dan Yuna. Tapi, mereka malah menolak dan dengan santai berkata ia akan memberitahu mereka jawaban, jadi untuk apa belajar?
![](https://img.wattpad.com/cover/317507038-288-k854511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Sissy | Lee Jeno
Fiksi PenggemarLee Jeno yang biasanya penuh dengan cinta. Lee Jeno yang selalu menuruti segala kemauannya tiba-tiba berubah karena sosok perempuan yang merusak hubungannya dengan kembarannya. Ia membenci perempuan itu. Ia membenci perempuan yang menjadi kekasih da...