Jam sudah menunjukkan pukul dua malam. Pemilik kamar bernuansa pink-abu yang biasanya telah larut dalam mimpi pada pukul sebelas, kini membuka matanya lebar-lebar, menatap layar ponselnya. Ia masih segar.
Matanya yang terus terbuka itu menatap fokus ke arah game yang sedang ia mainkan. Sesekali mulutnya berbicara pada orang diseberang sana.
"Lu jangan kesitu Sen anjir!" kata orang yang ada di balik telepon Sena.
"Ya kemana anjir! Salah mulu gue!" jawab Sena dengan nada sedikit. Matanya yang bulat semakin membulat menatap ada begitu banyak musuh yang mengepungnya.
"Kan udah gue bilang di belakang gue aja—"
"Bacot lo! Tolongin dong ah! Tolol mati mati mati!" Sena menekan secara acak tombol yang ada disana, membuat dua dari lima musuh yang mengepungnya mati. Namun, darahnya tersisa sedikit. "Jaemin! Tolong woy! Budeg lo!"
"Ya sabar anjir! Lo buta map? Gue otw kesana elah!"
Ya, yang sedang melakukan panggilan bersama Sena tengah malam begini adalah Jaemin. Mereka bermain bersama alias mabar. Hanya berdua.
Kemana Jisung dan Chenle? Keduanya sudah disuruh tidur oleh orangtua mereka.
Lagian, Jaemin lebih pro daripada Jisung dan Chenle. Buktinya, dari jam sepuluh sampai jam dua bermain, ia tidak kalah sama sekali. Semuanya berkat Jaemin. Pemuda itu benar-benar pro. Jadilah mereka berteleponan sampai tengah malam tanpa keduanya sadari saking asiknya bermain.
Jaemin datang, membantu gadis itu melawan tiga musuh yang kini mengepung keduanya. Hanya butuh beberapa menit, tiga musuh itu mati karena ulah Jaemin.
"MAMPUS!" teriak keduanya bersamaan ketika semua musuh sudah mati. Namun, dua musuh yang Sena bunuh tadi kembali hidup.
user7890 (semua): wihh, nana jago juga
user7890 (semua) : bagi ig dong
user7890 (semua): wa juga boleh cantik wkwkMelihat itu, baik Sena dan Jaemin sama-sama menunjukkan raut wajah cringe ketika melihat isi chat dari musuh yang baru saja mereka bunuh.
"Dih? Gatau aja yang pake Nana cowok," jawab Sena sendiri ketika melihat isi chat dari musuhnya itu.
Yang dimaksud musuh, yaitu Nana alias Jaemin. Jaemin memakai hero Nana. Kemudian, username pemuda itu juga seperti nama perempuan. nanajae.
mukalubajing (semua) : dia cowok nder
Itu Sena. Username mukalubajing adalah username milik Sena. Perempuan itu menjawab chat dari musuhnya, mengundang tawa dari laki-laki yang menggunakan hero Nana.
Kemudian, setelah Sena membalas pesan itu, muncul pesan-pesan lainnya yang meledek orang yang memanggil Jaemin dengan sebutan 'cantik'.
"Kasi ig lo aja," kata Jaemin masih tertawa pelan karena Sena itu.
"Gigi lo." Sena kembali menatap fokus layar ponsel nya setelah menghilangkan senyumannya yang sangat manis.
"Eh? Oh iya lupa. Lo kan gak punya ig."
Benar. Sena memang tidak mempunyai akun instagram. Ia menghapus akun instagram nya. Ia tidak ingin tampil di media sosial lagi. Ia tidak menyukainya. Foto nya pun tidak tersebar dimana-mana.
"Buat instagram dong," sambung Jaemin setelah keheningan yang Sena buat selama dua puluh detik.
"Gak!"
"Buat dong. Gue follow deh, beneran."
"Apaansih."
"Buat dong. Ayolah. Akun instagram. Main Instagram tuh enak banget lohh," pancing Jaemin sembari terkikik geli dari balik teleponnya.
Masih dengan mata yang fokus memainkan game nya, gadis itu menjawab, "Emang lo mau ngapain kalo gue udah buat ig?"
"Ya—liat foto lo lah."
Seketika keningnya mengkerut. "Ngapain liat foto gue?"
"Ya mau liat muka lo!"
Sena mendengus. "Habis itu? Foto gue mau lo pake buat apaan?"
"Buat santet lo."
Adakah yang enggak punya instagram juga kayak Sena?
Chapter ini adalah spoiler untuk chapter-chapter ke depannya. Jadi mohon diingat tiap kata yang ada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Sissy | Lee Jeno
Fiksi PenggemarLee Jeno yang biasanya penuh dengan cinta. Lee Jeno yang selalu menuruti segala kemauannya tiba-tiba berubah karena sosok perempuan yang merusak hubungannya dengan kembarannya. Ia membenci perempuan itu. Ia membenci perempuan yang menjadi kekasih da...