44. SHE IS NOT AT HOME

676 100 15
                                    

Seorang pemuda berdiri di dapur di jam dua belas lewat tiga malam. Dia Jaemin.

Jaemin sedang minum, kemudian meletakkan gelas nya yang kosong kasar dan mengelap mulutnya yang basah karena baru minum air.

Dengan tenang, Jaemin kembali berjalan ke ruang tamu. Penglihatannya langsung disapa oleh sosok perempuan berambut panjang se-dada sedang menonton TV.

Itu adalah mama nya.

"Mama, Jaemin tidur dulu ya. Muah," kata Jaemin kepada sang mama centil membuat sang mama tertawa.

"Iya iya," kata sang mama tertawa dan melempar sebuah flying kiss untuk membalas ciuman gaib anak tunggal nya.

Melihat itu, Jaemin tertawa sambil menggeleng kepala pelan. Tadi ia habis bercerita kepada sang mama tentang kesehariannya selama di sekolah. Itu adalah rutinitas harian dari ibu dan anak ini.

Tiap hari, Yoona—mama Jaemin akan bertanya bagaimana hari putra nya selama di sekolah. Terkadang juga Jaemin akan langsung bercerita tentang kesehariannya selama di sekolah tanpa harus sang mama bertanya terlebih dahulu.

Jaemin hanya tinggal berdua dengan sang mama. Ayah nya adalah tentara angkatan darat. Ayah nya sosok yang hebat dan perkasa. Jaemin sangat mengagumi sosok ayah nya itu. Namun, karena pekerjaan yang berkorban untuk negara, ayah nya telah dipanggil oleh Tuhan saat ia duduk di bangku kelas satu SMA. Jadi, saat ini hanya sang mama yang Jaemin punya. Begitu pun juga dengan Yoona, hanya Jaemin yang ia punya.

Mereka berdua menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk bercerita apapun itu. Kehidupan yang diidam-idamkan oleh banyak orang.

Kemudian, Jaemin melangkahkan kakinya menuju kamar nya yang bernuansa abu-abu tua dan putih. Kamarnya terlihat gelap dengan cat warna seperti itu, seperti kebanyakan anak laki-laki lainnya.

Jaemin langsung melompat ke kasurnya. Menghela napas dan mengambil bantal kepalanya, bersiap untuk tidur.

Namun, baru lima detik ia menutup mata, tiba-tiba ponsel nya yang berada di nakas yang sedang ia isi daya berbunyi dan bergetar cukup lama dan berisik, pertanda ada notif yang begitu banyak dikirimkan kepadanya.

Jaemin pun langsung membuka matanya lebar-lebar dan menghela napas frustasi sebelum akhirnya mengambil ponsel nya yang sedang ia isi daya itu.

Saat mengangkat ponsel nya, layar nya langsung menyala, memperlihatkan begitu banyak pesan turun ke bawah dan banyak panggilan tak terjawab dari kontak bernama 'si bulol'.

Awalnya wajahnya masih biasa saja karena otaknya lag. Namun, matanya seketika membulat melihat pesan-pesan yang dikirimkan oleh Jeno.

si bulol

|Woy
|Ada kembaran gue disitu gak?
|Bales anying
|Bangst
23.28

Panggilan suara tak terjawab pukul 23.30

Panggilan suara tak terjawab pukul 23.32

|WOYY
|BALES AJG
|ADA SENA GAK DISITU
|WOYY
|SENA GAK ADA DI RUMAH
|ADA GAK DIA DISITU
|APA LO AJAK KABUR LAGI YA!
|BALES BANGSAT
23.33

Panggilan suara tak terjawab pukul 23.50

Panggilan suara tak terjawab pukul 23.55

|WOYY JAE
|BALES
|BALES
|GUA SPAM TERUS LU YA KALO GAK BALES
|MAMPUS GUE SPAM
23.56

Panggilan suara tak terjawab pukul 00.01

Panggilan suara tak terjawab pukul 00.03

|WOYY
|SELEB LO HAH
|BALES GAK LO
|KEMBARAN GUE GAK ADA DI RUMAH
|SAMA LO KAN
|BALES GAK LO
|GUE SPAM NIH
00.05

Melihat pesan Jeno, Jaemin langsung membulatkan mata terkejut. Sena tidak ada di rumah?

Dengan cepat dan panik sekaligus khawatir, Jaemin mencari kontak Sena. Tangannya sedikit bergetar dan ada beberapa typo yang ia kirimkan kepada gadis itu saking khawatirnya ia. Matanya melirik panik melihat chatnya hanya centang dua, artinya tidak dibaca.

Tanpa berpikir panjang, Jaemin mengambil jaket jeans biru dongkernya, memakaikan ke tubuhnya dan terakhir mengambil ponsel nya untuk pergi mencari gadis itu.

Namun, notif dari Jeno kembali muncul.

si bulol: TOLOL
si bulol: HP SENA DI GUE TOLOL




















kira-kira sena kemana yaa?👀

Brother Sissy | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang