PROLOG

3.6K 187 15
                                    

Haii, Brother Sissy sebelumnya aku unpub & here buat kalian yg mau baca/baru nambahin ke perpus tapi belum dibaca. Silakan dibaca & semoga sukaa!💗

Cerita ini aku revisi sedikit typonya. Tolong komenin di paragraf itu juga klo ada typo yaa🙏🏻

Semoga kalian suka & selama menikmati karyaku💗

•••

"Jeno! Dengerin gue! Lo harus percaya!"

Dua orang remaja dengan suasana yang mencekam berdiri dalam ruang tamu yang megah. Sosok laki-laki membelakangi perempuan. Raut wajahnya merah padam. Lee Jeno terlihat marah.

Jeno memejamkan matanya. Mengepalkan tangannya kuat-kuat sebelum berbalik menatap saudara kembarnya dengan tatapan tajam. Lee Sena.

"Apa? Lo mau bela diri lo lagi? Lo mau bilang kalo lo yang sebenernya didorong? HAH!" gertak Jeno marah sampai gurat pada lehernya kentara begitu jelas.

Lee Sena, gadis cantik itu terdiam sejenak mendengar kembarannya membentaknya. Menatap manik mata Jeno terkejut, sedangkan yang ditatap memancarkan kemarahan.

"Iya! Gue yang didorong sama pacar kesayangan lo itu! Kenapa sih lo gak percaya—"

"Jelas gue gak percaya! Soalnya cuman ada lo berdua di gudang sekolah dan cuman lo yang keliatan baik-baik aja—"

"Baik-baik lo bilang?" Sena menarik lengan bajunya, memperlihatkan bekas lebam. Kemudian ia menunjuk kakinya yang juga ada bekas lebam. Juga ada bekas luka pada dahinya, itu karena ulah Karina. Kepalanya bocor, tapi tidak ada yang mempedulikannya, bahkan Jeno dan orangtuanya sekalipun. "Lo bilang ini baik-baik aja? Gila lo! Gue juga luka! Bukan cuman Karina! Dia duluan!"

"Tapi lo bikin dia koma, Senaa!"

Dan hening. Keduanya sama-sama terdiam. Bahu Jeno tampak naik-turun dengan tangan mengepal begitu kuat. Wajahnya dipenuhi keringat karena hawa yang mencekam antara keduanya. Wajahnya merah padam, melampiaskan emosinya kepada kembarannya yang tidak tau diri itu.

"Selama ini gue selalu turutin apa mau lo! Selama ini gue lakuin apapun yang lo suruh karena gue sayang sama lo! Tapi lo—" Jeno menjeda ucapannya, tak bisa berkata-kata dan habis pikir bahwa kembarannya memang tidak tau diri. "Lo sekarang bener-bener keterlaluan! Kenapa sih lo gak mau ngakuin kesalahan lo! Tinggal bilang maaf dan ngaku kalo lo emang ngelukain Karina! Gak usah playing victim!"

Sena terdiam. Seperti ada paku tumpul yang menusuk jantungnya sampai jantungnya berdenyut sakit. Matanya memanas.

"Gak usah sok nangis segala lo! Lo selama ini selalu pura-pura nangis biar dapetin apapun yang lo mau! Selama ini lo ngehasut gue buat benci sama Karina, seolah-olah Karina itu cewek yang gak baik!"

"Tapi dia emang gak baik, Jen!" potong Sena cepat. Air matanya menetes.

"Apa buktinya! Selama ini gue minta bukti pun lo gak pernah punya!"

"Ya karena apapun bukti gue lo gak bakalan percaya! Lo cuman percaya dia cewek baik! Cewek lemes—"

"Stop! Buktiin ke gue sekarang!"

Dan hening lagi. Gadis itu tak menjawab, lebih menatap Jeno dengan tatapan memelas dan berkaca-kacanya. Kenapa Jeno tidak mempercayainya?

Ini sudah sekitar satu minggu mereka tidak berhubungan dengan baik. Jeno selalu menjauhinya, membentaknya dan tidak mempercayainya semenjak insiden minggu lalu.

Dimana saat ia berkelahi dengan Karina, pacar Jeno. Bukan salahnya jika Karina koma, gadis itu yang memulainya terlebih dahulu.

Mereka berdua berkelahi di dalam gudang sekolah. Hanya berdua. Memang Sena yang memanggil Karina untuk kesana, tapi demi apapun itu kesalahan Karina. Karina menamparnya setelah Sena mengatakan bahwa Karina hanya orang munafik dan gadis murahan. Dan Ya, pertengkaran itu kemudian berlanjut.

Sejujurnya, Sena hanya ingin melindungi dirinya. Ia dikendalikan oleh emosi dan tak sengaja memukul Karina dengan bangku rusak yang ada di gudang.

Dan sekarang, gadis lemah itu berada di rumah sakit. Lebih tepatnya koma. Jeno menyalahkannya. Kedua orangtuanya menyalahkannya. Padahal ia hanya berusaha membela diri.

"Jangan pernah berani lo jelek-jelekin Karina lagi di depan gue..." ujar Jeno dengan nada suara yang rendah. Suaranya sedikit bergetar. Ia geram.

"Tapi dia emang jelek," cibir Sena kesal dengan suara yang pelan. "Sumpah lo bakalan nyesel tau sifat asli dia—"

"Jangan berani lo jelek-jelekin Karina lagi!" tegas Jeno. "Dia koma gara-gara siapa? Gara-gara lo! Dan lo bahkan enggak ngerasa bersalah! Enggak mau ngakuin kesalahan lo!"

"Gue gak salah!" tegas Sena juga. Sama sekali tak ada perasaan bersalah dari sorot matanya. Bahkan dalam lubuk hati terdalam pun juga tidak ada.

Jeno terdiam. Menghela napas frustasi dan mengacak rambutnya kasar. "Gue bakalan tunggu sampe Karina bangun dari komanya, dan disitu gue bakalan tau kejadiannya gimana. Jadi gue harap lo ada rasa bersalah sedikit di hati lo!"

Jeno yang selalu melindunginya. Jeno yang selalu menemaninya dan berada di sisinya, tak peduli seburuk apapun ia. Kini sudah tidak ada. Jeno yang selalu menuruti kemauannya dan Jeno yang selalu bersikap lembut kepadanya kini benar-benar hilang.

Sosok itu hilang hanya karena gadis ular, jelek, lemah dan munafik! Karina.

Sena sangat membenci Karina. Perempuan itu jauh dari ekspetasi orang-orang. Perempuan itu manipulatif. Karina bisa menipu semua orang, tapi tidak dengan dirinya.

Ia benar-benar membenci Karina yang sudah merusah hubungannya dengan kembarannya.

Karena Karina, perhatian Jeno yang selalu diberikan kepadanya harus terbagi. Waktu yang biasa ia dan Jeno lakukan bersama tak bisa sebanyak dulu. Ia tidak mempunyai waktu dua puluh empat jam bersama Jeno karena Karina.

Hanya Jeno yang ia punya. Hanya Jeno dunianya. Hanya Jeno hari-harinya. Hanya Jeno, Jeno, Jeno dan Jeno. Tidak ada siapapun.

Ia benar-benar membenci Karina.

Setelah kepergian Jeno, Sena menatap punggung Jeno dengan tangan mengepal sempurna. Sorot matanya dipenuhi dendam dan amarah.

"Kalo sampe lo bilang itu kesalahan gue, lo beneran habis...."



















Haii, sebagai ganti cerita Dangerous Bully Lee Jeno, aku buat cerita ini. Nama pemeran ceweknya juga sama, Sena. Tapi bedanya di Dangerous Bully itu Im Sena, tapi disini Lee Sena. Aku bingung mau namain ceweknya apa, jadi aku pake nama Sena lagi

Dan, ketimbang cerita-cerita cewek-cowok pacaran, aku lebih suka bikin cerita tentang saudara. Aku lebih suka buat karakter cewek itu sebagai saudara ketimbang pacar hehe (UNTUK SAAT INI YA GAIS). Jadi harap dimaklumin ya buat para followers aku kalo liat aku tiap bikin cerita itu kebanyakan jadi kembaran.

Dan ya, buat kalian yang udah baca Dangerous Bully, tolong komen disini dong kesan kalian sama cerita itu xixi

Kalo cerita ini udah selesai, maybe aku akan bikin cerita Hyunjin lagi. So stay tune yaw xixi ( kalemly)

Brother Sissy | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang