1. Klien tak terduga

299 38 100
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"OH MY GOD, OH MY WOW!" Teriak Tiara, seorang asisten sekaligus sahabat baik Zanika. Perempuan itu berteriak setelah melihat pesan di emailnya.

"Ada apa sih Ra, kenapa heboh gitu?" Tanya Zani penasaran. Perempuan itupun meninggalkan meja kerjanya dan menghampiri Tiara yang sedang duduk di depan laptopnya itu.

"Ada klien baru Zan. Klien satu ini sungguh gak kaleng-kaleng. Spektakuler pokoknya." Ujar Tiara membuat Zani mengerutkan dahinya bingung.

"Emangnya siapa sih Ra? coba lihat sini." Ujar Zani sembari melihat kearah laptop Tiara.

"Zachary Ganendra dan Valerie Zefanya. Mereka siapa emangnya?" Tanya Zani dengan polosnya.

"Yaampun Zanika Chairisha anaknya bapak Raharja, makanya jangan gambar mulu deh. sekali-kali lihat sosmed gitu loh." Ujar Tiara yang di dramatisir membuat Zani berdecih pelan.

"Nih mbak fotonya. Ini tuh yang lakinya pengusaha kaya raya. Putranya bapak Zaid Ganendra. Udah go internasional itu mah. Terus yan cewek itu putri konglomerat juga. Pokoknya kalo keduanya menikah, anaknya brojol langsung bertaburkan emas." Jelas Tiara dengan gaya yang dilebih-lebihkan membuat Zani tertawa geli melihatnya. Walaupun ini bukan pertama kalinya melihat Tiara bertingkah namun baginya Tiara selalu bisa membuatnya tertawa.

"Ada-ada aja kamu tuh. Semoga aja mereka gak ribet deh. biasanya sih kalau anak konglomerat maunya banyak." Ujar Zani sembari menghela napasnya pelan.

"Gak papa dong Zan, Ribet-ribet cuannya pasti banyak juga." Ujar Tiara sembari tersenyum lebar. Zani hanya menggeleng pelan melihat tingkah Tiara.

Zanika dan Tiara adalah sahabat sejak mereka SMP lalu mereka meneruskan di SMK di jurusan tata busana lalu berkuliah juga mengambil bidang yang sama. Bisa dibilang mereka memang ditakdirkan untuk selalu bersama. Dan sekarang ini mereka merintis butik, atau lebih tepatnya Zani lah yang memiliki modal untuk membuat butik dan merekrut Tiara sebagai partner kerjanya. Mereka sudah saling mengerti satu sama lainnya jadi kalau masalah pekerjaan mereka bisa menyelesaikannya tanpa kendala.

Ketika kuliah dulu Zani berkesempatan untuk melakukan pertukaran pelajar ke paris. Dia adalah salah satu mahasiswa paling beruntung waktu itu karena hanya dua orang yang terpilih untuk melakukan pertukaran pelajar. Tak heran dia terpilih karena keterampilannya dalam membuat desaign sudah tak diragukan lagi. Buktinya sekarang ketika dia merintis usaha butik, khususnya wedding dress, sudah banyak klien yang puas dengan hasil karyanya.

"Oh ya Zan, besok mereka ngajak ketemuan jam 10 pagi di restoran cempaka. Katanya sekalian Brunch." Beritahu Tiara pada sahabatnya yang sedang sibuk merapikan gaun hasil rancangannya itu.

"Oke. Kamu siapkan model-model yang mungkin mereka suka." Tiara mengangguk mengerti mendengar perintah dari sahabatnya itu.

***

"Ra, beneran kemarin ngajak ketemuan jam 10? Ini udah lebih lima belas menit loh." Ujar Zani gusar. Dia sengaja berangkat lebih awal karena tidak ingin kliennya menunggu, tapi malah dia yang menunggu lama.

"Gak tahu juga nih Zan. mungkin sebentar lagi." Ujar Tiara berusaha menenangkan Zani.

Tak lama klien yang ditunggu pun datang. Tak sulit untuk mengenali mereka karena kliennya kali ini merupakan orang yang terkenal di kalangan masyarakat. Oleh karena itu mereka juga sudah memesan tempat yang cukup privat.

"Hello, maaf menunggu lama ya. Biasalah jalanan macet." Ujar seorang perempuan bergaya sosialita dengan aksesoris yang mencolok mata.

"Iya tak apa. kami juga belum terlalu lama disini." Ujar Tiara mencoba profesional. Dia tak ingin membiarkan Zani berbicara karena pasti dia akan berbicara sarkas dan menyindir perempuan itu karena terlambat.

"Oh ya bentar ya, calon suami aku masih di jalan. Biasalah orang sibuk." Ujar perempuan yang diketahui bernama Valerie Zefanya itu sembari tersenyum simpul pada mereka.

Perempuan bergaya sosialita itu membuka tasnya lalu memakai lipstik yang masih cukup tebal itu.
Zani sudah mengepalkan kedua tangannya keras untuk menggambarkan betapa kesalnya dia. Tapi dengan sigap Tiara mengusap tangan Zani untuk menenangkannya. Klien kali ini harus berhasil tak boleh gagal. Karena mereka bagaikan ladang emas bagi usaha mereka berdua.

Tiara dengan sigap mengambil sikap agar suasanannya tidak hening. Dia mengambil katalog yang sudah ia siapkan dan menyodorkannya pada Valerie, "Baik, sembari menunggu calon suami mbak datang lebih baik melihat katalog dari kita dulu."

Perempuan itu menerima katalog yang diberikan oleh Tiara lalu melihatnya sekilas. Perempuan itu nampaknya tidak berminat dengan model-model yang disajikan disana. Tiara menjadi ketar-ketir kalau saja konglomerat itu membatalkan kerjasamanya.

"Sepertinya model-model ini sudah sering dipakai ya, karena kalian tahu lah ya seberapa populer saya dan keluarga saya, jadi saya mau gaun yang limited edition dan dirancang khusus untuk pernikahan saya saja. Bisa kan?" mendengar pertanyaan itu Tiara pun langsung menganggukkan kepalanya menyanggupi.

"Tentu saja kami bisa. Model seperti apa yang mbak Zefanya inginkan?" Tanya Tiara lebih mendetail.

"Gaun putih simple saja tapi terlihat elegan dan mewah. Pokoknya yang pas di badan saya dan bisa membuat badan saya terlihat langsing dan seksi." Ujarnya sembari meraba tubuhnya sendiri yang memang tinggi semampai itu. Zani hanya mampu tersenyum simpul mendengarnya.

"Oke, saya akan buatkan beberapa desaign yang mungkin nanti mbak Valerie suka. Saya akan kabari secepatnya ya." Zani berusaha seprofesional mungkin untuk menghadapi klien yang cukup menyebalkan seperti Valerie itu.

"Kalau bisa besok atau lusa ya, saya pengen cepet lihat hasilnya. Katanya kan kamu itu desaigner handal, pasti bisa lah ya kerja cepat. Lagipula saya bayar kamu ini gak main-main loh. Kalau hasil desaign kamu bisa memuaskan saya, pasti akan saya kasih lebih. " Mendengar hal itu Zani sudah naik darah tapi lagi-lagi Tiara menyelematakannya. Valerie berbicara dengan begitu angkuhnya hingga membuat Zani muak. Dia pikir dia itu manusia terkaya di bumi ini.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin mbak Valerie, Desaign yang bagus itu juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memikirkannya jadi."

Belum juga usai Tiara berbicara, Zani memotongnya terlebih dahulu. "Besok saya akan kasih lihat hasil desaignya." Ujarnya dengan penuh percaya diri. Tiara pun melotot tak percaya dibuatnya.

Valerie hanya tersenyum miring seakan meremehkan Zani. Tapi itulah yang membuat Zani semakin bersemangat untuk mengalahkan Valerie. Dia akan tunjukkan kepada perempuan itu betapa hebatnya dia dalam hal desaigner.

"Maaf saya terlambat." Ujar seseorang lelaki yang datang dengan napas terburu.Zani hanya mampu menghela napasnya pelan.

***

Terimakasih sudah membacaa yeorobun :)

Jangan lupaa like,comment and subscribe..
Eeitss salah lapak...

Jangan lupa vote and comment. Kalau berkenan juga boleh follow akunku biar bisa lihat uodate cerita dariku...

Thanks :))

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang