***
Tiara kembali dari butiknya dan sudah tak mendapati Zani dimanapun. Dia sudah mencari ke segala penjuru rumah tapi tak kunjung bertemu. Dia pun langsung menghubungi ponsel Zani tapi ternyata tertinggal di rumah. mustahil jika Zani pergi tanpa membawa ponselnya. Tiara langsung menghubungi Rumah Zani, dia mungkin ada disana tapi jawabannya juga tak ada. Rasa khawatir pun langsung menghampiri Tiara.
Perempuan itu tak tahu lagi harus bagaimana. Yang dapat ia lakukan hanyalah meminta bantuan pada Zach. Tanpa berpikir panjang dia pun langsung menuju apartemen Zach. Jika melalui telepon dia tak yakin bisa menjelaskan semuanya dengan baik.
"Nak, Tiara ada apa?" Tanya bu Zira bingung ketika melihat Tiara datang ke apartemennya dengan wajah panik. bu Zira langsung mengajaknya masuk dan memintanya menjelaskan apa yang terjadi.
Zach mengepalkan kedua tangannya erat. Amarah dan rasa khawatirnya bercampur menjadi satu ketika mengetahui kekasihnya hilang entah kemana. Apalagi mengenai teror itu. pasti pelakunya sudah merencanakan semua itu.
Zach meremas secarik kertas yang diberikan oleh Tiara untuknya. Kertas yang ada di kotak peneror. Zach juga sudah mengetahui foto bangkai tikus dan juga darah yang sengaja dipotret oleh Tiara sebagai bukti.
Zach langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Dia tak mungkin salah lagi. dia sangat mengenal tulisan itu dan kata-kata yang mungkin sedang dirasakan oleh penerornya.
"Dimana kamu sekarang? aku akan menemuimu." Tanya Zach dengan suara dinginnya. Setelah mendapatkan alamatnya, Zach langsung mengajak Rashad serta Tiara untuk pergi disana. Bu Zira ingin turut serta tapi Zach melarangnya.
Rashad melajukan mobilnya ke tempat yang diinstruksikan oleh Zach. Tak butuh lama mereka sampai di sebuah Kafe. Mereka turun dari sana dan menghampiri seseorang. Dia adalah Valerie.
"Kamu yang meneror Zani? Kamu tidak usah mengelak Val, aku tahu ini perbuatanmu." Zach langsung mengatakan hal itu tanpa berbasa-basi lagi.
"Oh, dia mengadu padamu? Cemen sekali dia." Valerie tidak mengelak. Dia malah mengejeknya tanpa takut. Zach langsung menggebrak meja membuat Valerie terkejut dan semua orang disana pun memperhatikannya.
Zach yang sudah diliputi emosi pun langsung mencengkram kedua lengan Valerie. Dia menatap tajam kearah Valerie dan membuat perempuan itu ketakutan.
"Dimana kamu sembunyikan Zani Val? Dia tak bersalah Val. Cepat katakan padaku!" Ucap Zach sembari mengguncang tubuh Valerie.
"Apa yang kamu katakan itu Zach? Aku tidak menyembunyikan apapun. Aku hanya mengiriminya tikus itu tapi aku tak pernah sekalipun menyentuhnya. Aku hanya ingin menerornya saja dan tak ada sedikitpun niatku untuk menyakitinya." Jelas Valerie tak terima karena dituduh seperti itu.
"Kamu bohong Val. Cepat katakan!" paksa Zach lagi. dia tak akan berhenti sampai Valerie mengakuinya.
"Aku benar-benar tidak tahu Zach." Valerie mengatakan dengan penuh kesungguhan.
"Zach sepertinya Valerie mengatakan yang sesungguhnya." Ujar Tiara mencoba menenangkan Zach yang sedang dikuasai amarahnya.
Zach mengendurkan cengkraman di kedua lengan Valerie. Lelaki itu menunduk dalam sembari menahan air matanya agar tidak jatuh."If you know something, please tell me Val. Aku butuh Zani. I can't live without her." Zach berujar lirih dengan nada putus asa.
Mendengar hal itu membuat Valerie tersentak. Dadanya terasa sakit ketika melihat Zach begitu tulus mencintai wanita. Dia bisa merasakan ketulusan dan keseriusan Zach terhadap Valerie.
"Sejak kapan kamu mencintainya Zach?" Tanya Valerie dengan nada datarnya.
"Sejak pertemuan pertama Val. Aku sudah jatuh hati padanya." Jawab Zach dengan nada lemah. Valerie menghela napasnya pelan.
Dia merasa bahwa apapun yang akan ia lakukan hanya berujung sia-sia. Dia melihat Zach begitu mencintai Zani dan tak ada lagi peluang baginya untuk merebut hati Zach. Apakah dia bertindak terlalu jauh selama ini? Valerie tak dapat lagi memaksakan keadaan.
"Zach, lebih baik kita pergi dan cari di tempat lain." Ajak Tiara sembari mendorong kursi roda Zach untuk keluar dari Kafe tersebut dan meninggalkan Valerie yang sedang tertegun.
Ketika mereka sudah sampai di ambang pintu, Valerie memanggil nama Zach. Perempuan itu menghampiri mereka disana.
"Aku tahu dimana Zani berada, tapi bukan aku pelakunya." Ujar Valerie tiba-tiba. Tiara dan Zach seperti mendapatkan harapan baru untuk melanjutkan mencari Zani.
***
Kamsahamida Yoerobun...
Tap vote and don't forget to comment yaww..
Let's go to the next part =>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Zani & Zach ( END ✅️ )
Romance"Aku cinta sama kamu Zan." Duarr.. Ucapan Zach bagaikan petir di siang bolong. Zani diam membeku mendengar pernyataan yang tiba-tiba datang dari mulut Zach. Lelaki itu sebenarnya tak ingin mempersulit keadan tapi dia juga tak bisa menahan hal itu se...