22. Paralyzed

141 15 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kenapa kakiku tidak bisa digerakkan?" Pertanyaan Zach sontak membuat semua yang ada disana tertegun. Bu Zira dan dokter hanya bisa saling tatap sedangkan Zani yang tak tahu apa-apa ikut bingung dengan apa yang terjadi.

"Dokter kenapa dok? Ada apa dengan kaki saya?" Tanya Zach pada dokter yang masih bungkam di sampingnya.

"Mama, kenapa Ma? Kaki Zach kenapa Ma?" Tanya Zach dengan nada paniknya. Dia tahu pasti terjadi sesuatu dengan Zach.

"Zach kamu tenang dulu nak. Biar dokter yang menjelaskan padamu." Ujar bu Zira mencoba menenangkan putranya itu. setelah mendapat persetujuan dokter pun akhirnya menjelasan secara perlahan kondisi Zach sebenarnya.

"Kaki kamu mengalami kelumpuhan akibat benturan keras itu Zach. Tapi kamu tenang saja Zach, kaki kamu akan pulih kembali setelah menjalani terapi yang rutin. Kamu akan bisa kembali berjalan lagi seperti sedia kala." Jelas dokter pada Zach. Tapi Zach masih tidak terima dengan keadaannya.

"Gak mungkin. aku gak mungkin cacat kan Ma. Kaki aku pasti bisa jalan." Zach berteriak histeris sembari memukuli kakinya sendiri.

Zani dan bu Zira langsung mendekat kearah Zach dan menenangkannya. Mereka tak tega melihat Zach begitu putus asa. Zani yang baru tahu tentang Kaki Zach juga ikut sedih mendengarnya.

"Pergi Zani, Pergi dari sini. Kamu tidak boleh melihatku seperti ini. aku sudah cacat Zan, aku tak bisa bersamamu lagi." Zach berusaha mendorong Zani menjauh darinya. Dia merasa malu dan tak pantas untuk perempuan seperti Zani.

"Zach, aku tak akan pergi dari sini. aku ingin menemanimu disini." Zani bersikeras untuk tetap berada disisi Zach.

"Tapi aku cacat Zan, aku tidak ingin melihatmu menghadapi kesulitan ini bersamaku. Kamu tidak pantas mendapatkan lelaki sepertiku Zan. Pergilah Zan dan carilah kebahagiaanmu diluar sana." Zach berujar dengan putus asa. Dia menangis melihat keadaannya yang serapuh itu.

Zani memeluk Zach erat dan berusaha menenangkan lelaki itu."Zach, apapun keadaanmu, sesulit apapun itu kita hadapi bersama. I love you more than u know. You are the one that make my heartbeat fast. Jangan pernah memintaku untuk pergi menjauh darimu Zach, karena bagaimanapun caranya aku akan selalu ada disisimu."

Tangis Zach kembali pecah mendengar ucapan tulus dari Zani. Dia tak tahu perempuan itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Zach beruntung memiliki Zani disisinya.

Bu Zira yang melihatnya pun juga tak kuasa menahan harunya. Putranya tak salah memilih wanita untuk dicintai. Disaat Valerie dan keluarganya membatalkan pernikahan karena mengetahui bahwa Zach mengalami kelumpuhan, disitulah ada Perempuan tulus yang siap menjaga Zach apapun keadaannya.

"Ma, pokoknya kalau sudah sembuh aku akan langsung bawa Zani ke KUA. Mama pasti bangga punya menantu kaya dia." Disaat seperti itu Zach masih juga sempat bercanda yang membuat semuanya tertawa. Zani sontak menepuk pelan bahu Zach yang membuat lelaki itu meringis kesakitan.

"Boleh nak. Mama setuju seratus persen. Pokoknya jangan sampai lepas Zach, mama akan marah kalau sampai calon mantu mama ini pergi." Canda bu Zira menanggapi putranya.

Suasana yang awalnya sedih itu akhirnya mencair juga. Tak ada kehidupan yang terus berjalan mulus. Pasti akan ada saja masalah yang meliputinya. Tergantung bagaimana kita menyikapi masalah-masalah itu.

Kesedihan Zach bisa berkurang karena ada Zani yang bersedia merawatnya setiap saat. Bu Zira sudah mempercayakan Zach pada Zani. Dia senang putranya bisa bersemangat untuk sembuh karena ada Zani yang selalu menjadi penyemangat Zach.

"Maaf ya kamu jadi repot gini ngurusin orang sakit." Ujar Zach setiap saat Zani menyuapinya makan. memang mood lelaki itu selalu berubah-ubah. Dan Zani selalu berusaha untuk memahaminya.

"Kamu ngomong gitu lagi aku tinggal nih ya." Ancam Zani yang sudah muak dengan seribu permintaan Zach padanya.

"Jangan dong. nanti aku sendirian." ucapnya dengan memasang wajah memelas.

Zani kembali menyuapi Zach hingga habis. Zani mendapat giliran menjaga Zach saat sore menjelang malam hari. Ya sekitar habis isya dia baru bisa datang ke rumah sakit karena dia harus menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu. Kalau weekend atau tak ada pekerjaan yang deadline maka dia bisa mengunjungi Zach ketika siang harinya.

Tapi sampai saat ini yang Zani heran adalah dia belum pernah sekalipun bertemu dengan Papa dari Zach. Dia ingin bertanya pada Zach namun dia takut jika menyinggung perasaannya nanti. Jadi dia hanya diam saja, dia akan menunggu sampai Zach sendiri yang bercerita.

Zach juga sudah mulai menjalani beberapa terapi untuk membantunya berjalan. Terapi itu harus rutin ia laksanakan agar penyembuhannya bisa berjalan dengan lancar. Untung saja Zach mau diajak kerjasama. Semangat untuk sembuhnya tinggi karena Zani mengatakan bahwa dia akan menerima lamaran Zach jika lelaki itu bisa berhasil berjalan kembali.

***

THANKS FOR READING GAISS..

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT AGAR AKU MAKIN SEMANGAT NULISNYA...

HAVE A GREAT DAY SEMUA :))

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang