32. Teror

86 13 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Astaghfirullahaladzim. Tiara ini apa Ra?" Teriak Zani terkejut ketika dia menemukan sebuah kotak kado yang isinya adalah bangkai tikus serta darah yang bercecer dimana-mana. Tak hanya itu disana juga ada tiga buah silet yang menancap di tubuh bangkai tikus itu.

Tentu saja Zani shock mendapatkan hal seperti itu. dia pikir kado di meja kerjanya dari seseorang untuknya. Dia tak berpikiran ada orang jahil yang mau mengerjainya. Apalagi sampai separah itu. Zani langsung melemparkan kotak itu hingga isinya berserakan dimana-mana. Dan ketika isinya sudah berserakan, Zani menemukan secarik kertas yang bertuliskan 'Aku akan menghancurkan kebahagiaanmu.'

"Yaampun Zan, itu apaan." Tiara tak kalah terkejutnya ketika melihat benda yang berserakan di lantai. Dia segera menarik Zani menjauh dari sana. Tubuh Zani sudah lemas karena rasa terkejutnya.

"Kita kedepan ya, biar aku panggil orang buat beresin ini semua." Ujar Tiara sembari menuntun Zani ke depan. Dia mendudukan Zani di sofa lalu memberinya air mineral agar perempuan itu bisa lebih tenang.

"Gila Zan, siapa yang berani teror kamu seperti itu? Selama ini bukannya kamu gak pernah punya musuh ya?" Tiara mencoba mencari tahu siapakah dalang dari peneroran tersebut. Dia tak habis pikir ada orang kurang kerjaan melakukan hal kekanakan seperti itu.

"Aku lemes banget Ra, gak bisa mikir ini." keluh Zani sembari memegang kepalanya yang mendadak pening.

"Aku antar kamu pulang saja ya Zan. Kamu istirahat saja dirumah." Tawar Tiara kepada perempuan itu.

"Ke kontrakan kamu aja ya Ra. Di rumah lagi gak ada orang soalnya." Pinta Zani yang dijawab anggukan setuju oleh Tiara. Dia pun mengantarkan sahabatnya itu menuju rumah kontrakan yang tak jauh dari butiknya.

"Ra, kamu temani aku dulu ya disini. Aku takut sendirian." pinta Zani lagi sembari membaringkan tubuhnya diatas ranjang empuk milik Tiara.

Perempuan itu mengangguk menyetujui. Dia akan tinggal disana sampai Zani benar-benar merasa tenang. Tiara membiarkan Zani tidur sedangkan dirinya sibuk berkutat dengan ponselnya. Dia tentu saja tak bisa diam begitu saja melihat kejadian itu. pasti ada yang seseorang yang sengaja ingin menyakiti Zani.

Selang beberapa lama Tiara mendapatkan telepon dari Vera, karyawan di butiknya. Vera mengatakan bahwa ada masalah di butik dan mengharuskan dia untuk kesana. Tiara pun mengiyakan lalu melihat Zani sejenak. Sahabatnya itu sudah tertidur dan dia tak tega untuk membangunkannya untuk berpamitan.

Akhirnya tanpa berpamitan pada Zani, Tiara pergi ke butik untuk menangani masalahnya. Dia berpikir hanya akan pergi kesana sebentar dan akan kembali lagi secepatnya.

Sepeninggal Tiara, ternyata ada seseorang yang sudah lama mengintai rumah itu. dia menyeringai ketika melihat Tiara sudah keluar. Dia langsung bergerak maju setelah memastikan Tiara pergi dari sana.

Seseorang berperawakan tinggi itu menyusup melalui jendela rumah Zani yang letaknya ada di samping rumah. Dia membukanya menggunakan alat seperti linggis kecil. Setelah berhasil dia masuk ke dalam rumah dan mencari dimana keberadaan Zani.

Dia tersenyum lebar ketika mendapati perempuan yang dicarinya ada di kamar. perempuan itu sedang tertidur. Perlahan dia berjalan mendekati Zani sembari mengeluarkan sebuah sapu tangan yang sudah diberi obat bius.

Orang itu langsung membekap mulut Zani dengan sapu tangan. Zani sempat membuka matanya dan beradu tatap dengan orang itu tapi tak lama kesadarannya hilang. Dia tak mampu berkutik dan tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Zani membuka matanya setelah ia pingsan selama sekitar satu jama. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya sejenak. Dia melihat ke seklilingnya. Tempat itu asing dan pengap. Dia tak tahu dimana ia sekarang. dia melihat tangan dan kakinya diikat dengan tali. Dia berusaha bergerak tapi itu malah menyakitinya.

Tiba-tiba seseorang datang menghampiri dirinya dengan senyum lebar seperti joker. Seseorang itu berhenti tepat di hadapan Zani. Sontak saja Zani langsung menatap kearahnya untuk mengetahui siapakah orang itu.

"Kenapa kamu melakukan ini? Apa masalahmu denganku?" tanya Zani dengan lantangnya

"Aku tidak suka melihat kalian bahagia diatas penderitaanku jadi aku akan melenyapkan kebahagiaan itu." ujarnya dengan senyum yang menakutkan.

***
WADAW....KIRA-KIRA SIAPAAA YA YANG MENCULIK ZANI???
YANG PENASARAN YOK LANJUT PART SELANJUTNYA...
CHEKIDOTTTT=>>>

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang