***
“Ra, kita jadi kan ketemuan sama si konglomerat songong itu?” Tanya Zani pada Tiara yang sedang merapikan gaun-gaun di rak.
“Jadi Zan, tadi sih bilangnya jam 7 malam. Mereka ngajak ketemuan di luar lagi katanya.” Mendengar hal tersebut membuat Zani mendengus pelan. Dia paling malas jika harus keluar lagi. pasti kejadiannya akan sama seperti kemarin. Bertemu orang menyebalkan emang membuatnya malas untuk keluar.
“Tapi kamu hebat loh Zan bisa bikin design dalam sehari. It’s so amazing. Dan hasilnya pun sungguh luar biasa.” Puji Tiara pada sahabatnya itu. Dia sungguh bangga memiliki teman secerdas Zani.
Perempuan itupun hanya tersenyum simpul mendengar pujian dari sahabatnya itu. kalau saja Tiara tahu bahwa inspirasi itu muncul karena bantuan dari Zach. Tapi dia lebih memilih untuk menyembunyikannya. Dia tak mau Tiara berpikir yang tidak-tidak nantinya.
Mereka pun kembali melakukan pekerjaannya masing-masing. Tiara yang biasa menangani klien dan mengawasi pemasaran secara offline sedangkan Zani di bagian design dan menjahit gaunnya sesuai keinginan customer. Mereka memiliki dua karyawati sebagai pramuniaga butik tersebut.
“Wow, ini gaun pesenannya anaknya pejabat yang mau nikah bulan depan itu kan Zan?” Tanya Tiara ketika dia menyambangi ruangan Zani bekerja.
“Yapps..aku suka deh gaun gradasi gini. Simple but classy.” Ujar Zani mengutarakan pendapatnya mengenai gaun yang baru saja selesai ia buat.
“Apapun yang kamu buat pasti nampak berkelas Zan. Makanya tuh banyak klien yang suka. Bahkan tuh langganan kita juga udah banyak. Orang-orang kelas atas semua. Kalau mau nyebutin satu persatu nih bisa kali bungkam omongannya Valerie kemarin yang ngerendahin kita.” Ujar Tiara kesal. memang tak bisa dipungkiri omongan Valerie kemarin masih saja membuat mereka kesal dan marah tapi karena profesionalitas kerja mereka hanya menahannya.
“Udah yuk siap-siap buat ketemu si konglomerat itu.” Ajak Tiara yang dijawab anggukan pelan oleh Zani. Mereka pun mempersiapkan barang yang akan mereka bawa untuk bertemu lagi dengan Valerie dan Zach.
Seperti biasa mereka berangkat tiga puluh menit lebih awal dari jam mereka janjian. Walau banyak klien mereka yang sering ngaret tapi mereka tak mau melakukan hal yang sama. Bagi mereka datang lebih awal menandakan mereka menghargai pertemuan tersebut. mereka juga jadi tidak terburu-buru ketika di perjalanan menuju ke tempat yang dituju.
“Eh..Zan kenapa?” Tanya Tiara panik ketika mobil Zani tiba-tiba oleng di tengah perjalanan. Zani pun menepikan mobilnya lalu mengecek keadaan mobilnya. Ternyata mobil milik Zani bannya bocor.
“Gimana nih Zan? Disini gak ada bengkel terdekat.” Ujar Tiara cemas. Walau dalam keadaan genting Zani tetap bersikap tenang agar mendapatkan solusi yang terbaik.
“Ok, aku telpon orang bengkel dulu buat ambil mobilku. Dan kamu telpon taksi ya.” Ujar Zani dengan bijaksananya. Tiara pun mengangguk mengerti lalu melaksanakan apa yang Zani katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zani & Zach ( END ✅️ )
Romance"Aku cinta sama kamu Zan." Duarr.. Ucapan Zach bagaikan petir di siang bolong. Zani diam membeku mendengar pernyataan yang tiba-tiba datang dari mulut Zach. Lelaki itu sebenarnya tak ingin mempersulit keadan tapi dia juga tak bisa menahan hal itu se...