***
Zani menarik tangan Ayahnya menjauh dari sana untuk berbicara empat mata. " Kenapa dia ada disini Yah?Aku dan dia sudah tak ada apa-apa lagi."Ujar Zani dengan suara gemetar. Dia teringat kejadian ketika dia di bangku kuliah. Kejadian yang ingin dia lupakan selamanya.
"Sayang, Ayah bertemu dengannya saat perjalanan bisnis. Dia ternyata pengusaha muda yang sukses loh sekarang. Dan dia bilang ingin bertemu denganmu. Dia ingin meminta maaf atas kesalahan masa lalunya dan memintq izin kepada Ayah untuk mendekatimu lagi." Jelas sang Ayah pada putrinya yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi.
"Tapi Zani tidak mau Ayah. He's just my past." Zani bersikeras untuk menolak kehadirannya.
"Zani, kamu harus berdamai dengan masa lalu nak. Dia bukanlah lelaki yang dulu kamu kenal. Sifat dan sikapnya sekarang sudah berbeda seiring berjalannya waktu Dulu dia berbuat salah padamu pasti karena umurnya yang masih labil saat itu."
Ayahnya bersikeras untuk membela lelaki yang ada di masalalu Zani. Entah apa yang membuat Ayahnya begitu membela dia, namun Zani benar-benar tak suka.
"Zani, itu ada lelaki di depan mencari kamu." Ibu Zani tiba-tiba datang menginterupsi obrolan Ayah dan anak itu.
"Wow, apakah lelaki itu orang yang membuatmu bersikeras menolak Danny? Ayah harus lihat siapa yang berani mendekati putri cantik Ayah ini." Zani panik dan hendak mencegah Ayahnya untuk menemui lelaki di depan, tapi ternyata Ayahnya lebih cepat dari dugaannya.
"Wah ternyata anak ibu ini populer juga ya dikalangan lelaki. Kamu mengingatkan ibu dengan masa muda ibu dulu.
"Bu, tapi bukan begitu." Zani hendak menjelaskan lebih jauh tapi Ibunya lebih tertarik untuk melihat lelaki di depan.
"Ah sudah lah tidak usah malu seperti itu Zani. Tuh lihat aja cowok kamu di sidang sama Ayah." Riana yang merupakan nama dari Ibu Zani pun kembali ke ruang tamu dan meninggalkan Zani begitu saja.
Perempuan itu mengacak rambutnya kesal. kenapa pagi ini masalah datang bertubi-tubi padanya. masalah lelaki di masa lalunya, juga masalah lelaki gila yang tiba-tiba mengajaknya menikah. Zani rasanya ingin pergi saja dari rumah itu.
"Zani, tuh dibawain bubur. Tapi kenapa kamu tidak bilang kalau kamu sakit nak? Untung saja ada nak.."
"Zach Om, nama saya Zach."
"Nah iya, untung aja nak Zach yang perhatian sama kamu nih. Dia pagi-pagi gini bawain bubur buat kamu." Reino, Ayah dari Zani begitu bangga memamerkan bubur Ayam yang dibawakan oleh Zach.
"Aku udah kenyang. Udah sono bawa pulang aja." Zani berujar ketus membuat Ibunya menyenggol lengan Zani.
"Kamu tuh gak boleh jutek-jutek gitu ah. Dia kan niatnya baik Zan. Terima aja dulu." Kini ibunya pun ikut membela Zach. Entah bagaimana kalau mereka tahu kebenarannya kalau lelaki yang sedang mereka puja-puja itu sudah bertunangan dan akan melaksanakan pernikahan. Bisa digorok di tempat tuh orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zani & Zach ( END ✅️ )
Romance"Aku cinta sama kamu Zan." Duarr.. Ucapan Zach bagaikan petir di siang bolong. Zani diam membeku mendengar pernyataan yang tiba-tiba datang dari mulut Zach. Lelaki itu sebenarnya tak ingin mempersulit keadan tapi dia juga tak bisa menahan hal itu se...