***
"TUTUP MULUT BUSUKMU ITU. JANGAN SAMPAI AKU MELAKUKAN HAL YANG TIDAK KAMU INGINKAN ZAN!" teriak lelaki itu dengan amarah yang meletup-letup.
"Seharusnya kamu sadar dan memperbaiki dirimu Dan, bukannya malah melakkukan hal seperti ini. Kamu marah dan tak terima melihatku bahagia dengan lelaki lain sampai kamu mencari segala cara untuk mencelakai kami. Kamu puas dengan hal itu? apa dengan melakukan itu kamu merasa bahagia?" Tanya Zani dengan tatapan tajamnya kearah Danny. Dia tak gentar sama sekali walaupun lelaki itu sudah meneriakinya.
"Mengenai kecelakaan itu, kamu kan pelakunya? Kamu hampir membunuh Zach tapi untungnya Tuhan masih memberikan kesempatan kepada Zach untuk hidup. Usahamu sia-sia Danny. Seberapa keraspun kamu mencoba untuk memisahkan kami, tapi jika takdir Tuhan ingin mempersatukan kami, kamu tak bisa melawannya Dan. Kamu tak bisa melawan takdir Tuhan, bagaimanapun caranya."
Bukannya merasa bersalah, Danny malah tertawa mendengar perkataan Zani tadi. "Of course. Aku yang melakukannya. Aku berharap dia mati tapi dia memilih untuk hidup sengsara. Dan bodohnya kamu memilih hidup dengan orang cacat sepertinya. Kamu hanya akan kesulitan Zan. Jadi sebelum terlambat lebih baik kamu memutuskannya sekarang. Kembalilah padaku Zan maka aku akan memperbaiki semuanya. Aku tak akan menyiksamu seperti ini."
Danny masih berusaha keras untuk membuat Zani berubah pikiran. Perempuan itu tertawa dengan lantangnya. Valerie yang baru mengetahui kebenaran itu sungguh ikut geram. Tega-teganya Danny melakukan itu kepada Zach. Jika saja kecelakaan itu tidak terjadi pasti pernikahannya akan berjalan dengan lancar. Tapi sekarang dia sudah merelakan hal itu terjadi.
"Aku lebih memilih menghabiskan seumur hidupku bersama Zach apapun keadaannya daripada harus hidup dengan lelaki kasar dan egois sepertimu." Danny yang geram pun kembali mencengkram bahu Zani kuat sampai perempuan itu meringis kesakitan.
Zach sudah tak tahan lagi. dia ingin segera menolong Zani dan mengeluarkannya dari sana. Zach menggerakkan sendiri kursi rodanya untuk menghampiri mereka. dia hanya membawa sebatang kayu untuk melawan Danny.
"JANGAN BERANI SENTUH DIA BRENGSEK! JANGAN PERNAH TANGAN KOTORMU ITU MENYENTUH ZANI!" Teriak Zach kearah Danny. Lelaki itu melepaskan cengkramannya pada Zani dan tertawa kearah Zach.
Melihat Zach ada disana membuat Zani khawatir. "Zach, kenapa kamu ada disini? pergi Zach, pergi!" pinta Zani dengan nada cemasnya. Dia tak akan membiarkan Danny menyakiti Zach untuk kesekian kalinya.
"Lo pikir Lo bisa apa dengan kaki cacat Lo itu? Lo mau jadi jagoan nih ceritanya buat nyelametin kekasih hatinya. Uhh.. so sweet banget sih." Ejek Danny membuat Zach semakin geram. Dia memukulkan bilah kayu yang ia bawa kearah Danny dan mengenai kepalanya keras.
Danny mengumpat kesal kearah Zach, lalu dia menendang kursi roda Zach dengan keras hingga Zach terjatuh dari kursi rodanya. Sontak saja Zani berteriak panik melihat Zach yang jatuh tak berdaya.
"Danny, jangan ganggu Zach. Tolong, jika kamu mau siksa, cukup aku saja." pinta Zani dengan nada memohon.
"Dia yang menggali lubang kuburnya sendiri dengan menantangku." Ujarnya dengan nada sinis. Kemudian dia tersenyum kearah Valerie.
"Sekarang kita punya dua boneka untuk dimainkan Val. Let's enjoy the game." Ujarnya dengan senyum jahat di wajahnya. Zach sudah tak berdaya di lantai dan Zani juga tak bisa melakukan apapun. Kaki dan tangannya terikat hingga dia tak bisa bergerak.
"Danny, tolong jangan sakiti Zach. Aku mohon Dan." Pinta Zani lagi dengan penuh kesungguhan.
"Maksudmu menyakitinya seperti ini!" setelah mengatakan hal itu Danny langsung menginjak dengan keras kaki Zach yang terluka. Dia juga menendang tubuh Zach hingga lelaki itu merintih kesakitan.
"DANNY HENTIKAN!" Teriak Zani dengan air mata yang tak dapat ia bendung lagi. hatinya sakit melihat Zach begitu kesakitan disana.
"Val, ambilkan pisau itu untukku." perintah Danny kepada Valerie. Perempuan itupun mengangguk mengerti lalu mengambilkan pisau untuk Danny.
"Val tolong jangan sakiti Zach. Tolong selamatkan dia Val." Pinta Zani dengan nada memohon. Dia tak tahu lagi harus bagaimana. Dia terus berusaha melepaskan ikatannya tapi terlalu kuat.
Valerie mendekat kearah Danny dengan senyum jahat diwajahnya. Dia masih terus berpura-pura sedang bersekutu dengan Zach. Namun saat sudah berada di dekat Danny, Valerie langsung menancapkan pisau itu hingga menyayat bagian pinggang lelaki itu. Danny merintih kesakitan sembari memegangi pinggangnya yang kini sudah keluar darah.
Danny menatap tajam kearah Valerie. Dia tak menyangka bahwa orang itu telah mengkhianatinya.
Valerie langsung membantu untuk berdiri, sedangkan Tiara dan Rashad membantu Zani untuk melepaskan diri. Tapi ketika mereka lengah, Danny mengambil kesempatan untuk mengambil pistol dan menembakkan kearah Zach. Zani yang menyadari hal itu langsung berteriak.
"ZACH AWAS!" Teriaknya bersamaan dengan bunyi pelatuk yang ditarik. Dan tak lama suara tembakan terdengar.
Semua diam melihat kejadian yang begitu cepat dan di depan mata. Darah sudah mulai bercucuran dimana-mana.
***
GIMANA NIH, PART KALI INI MAKIN SERU APA SERU BANGET? APAKAH MENEGANGKAN?
YOK COBA JELASKAN DI KOLOM KOMENTAR :))
THANKS FOR READING AND HAVE A GREAT DAY YEOROBUN :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
Zani & Zach ( END ✅️ )
Romance"Aku cinta sama kamu Zan." Duarr.. Ucapan Zach bagaikan petir di siang bolong. Zani diam membeku mendengar pernyataan yang tiba-tiba datang dari mulut Zach. Lelaki itu sebenarnya tak ingin mempersulit keadan tapi dia juga tak bisa menahan hal itu se...