3. Business Marriage

197 32 78
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Z

achary Ganendra benar-benar tertarik dengan perempuan yang baru saja ia temui. Awalnya dia hanya terpesona dengan kecantikan dan keanggunan perempuan yang menjadi desaigner untuk pakaian pernikahan mereka. namun ketika mendengar perempuan itu mengomel hal buruk tentangnya, dia berpikir hal itu lucu. Dari banyaknya perempuan yang memuja muji dirinya, hanya Zani lah yang berani mengatai sampai ingin menghajar dirinya. Dan dia hanya berpikir perempuan itu berbeda.

Zach mencari informasi mengenai perempuan itu. dia meminta kontak bisnisnya hingga mencari instagram dari Zani. Dia tersenyum senang ketika bisa mendapatkan informasi itu dengan secepat kilat. Dia memang harus dinobatkan menjadi duta stalking dunia.

"Babe, kenapa kamu senyum-senyum seperti itu? kamu pasti lihat yang aneh-aneh deh." Ujar Valerie mencurigai calon suaminya itu.

"None of your business Val. Lagian ngapain deh kamu kesini. Belanja aja sono di mall atau ke spa." Ujar Zach dengan nada tak sukanya.

Zachary memang tak terlalu menyukai Valerie. Perempuan itu terlalu angkuh, manja dan hedon. Dia memang dari keluarga kaya raya dan selalu membanggakan harta keluarganya. Kalau saja bukan karena paksaan dari orangtuanya, Zach tidak akan pernah menikah dengan Valerie. Pernikahan bisnis yang hanya menguntungkan keluarganya saja.

Zach sudah pernah menolak pernikahan itu tapi Ayahnya langsung terkena serangan jantung dan masuk ke rumah sakit. Dia juga terancam kehilangan pemegang saham terbesar di perusahaan mereka yaitu dari keluarga Valerie. Zach muak dengan semua itu tapi dia tak bisa menolaknya lagi.

"Kok kamu ngomong gitu sih Babe, I'm your future wife. Be nice with me." Ujar Valerie sembari menempelkan badannya pada Zach. Namun dengan sigap Zach menolaknya. Dia mendorong pelan Valerie agar menjauh darinya.

"Inget ya Zach, kalau bukan saham dari keluarga aku, pasti perusahaan kamu ini sudah bangkrut sejak dulu. Aku bisa cabut kapan aja saham itu kalau kamu bersikap buruk padaku."ancam perempuan itu yang tak digubris oleh Zach.

Ancaman dari Valerie yang sudah ia dengar setiap kalinya membuat dirinya muak. Perempuan itu terlalu membanggakan hartanya hingga lupa kalau harta bukanlah segalanya. Zach memilih untuk pergi dari sana dan tak mengacuhkan Valerie sedikitpun.

Tak lama telepon Zach berdering. Dia sudah tahu itu pasti dari papanya. Perempuan itu pasti merengek dan melapor kalau Zach tak bersikap baik padanya.

"Zach, kamu mau papa tetap hidup kan? Tolong bersikap baiklah pada Valerie. Dia itu cinta sama kamu. Lagipula kalian juga akan menikah sebentar lagi. tolong ya jaga sikap kamu sama dia." Ucapan papanya itu mungkin sudah ia dengar ribuan kalinya. Dia hanya berdecih pelan dan menutup teleponnya begitu saja.

Zachary butuh tempat untuk menenangkan pikirannya. Dia pun pergi ke suatu tempat yang bisa menjernihkan pikirannya. Dia pun mematikan ponselnya dan menuju tempat yang selalu ia tuju untuk merenung.

Zach sampai di sebuah Kafe yang memiliki rooftop yang asik untuk merenung. Dari rooftop itu dia bisa melihat gemerlap perkotaan. Ditambah dengan angin yang begitu sepoi-sepoi yang begitu menenangkan.

Zach biasanya memesan tempat yang letaknya memang lebih privat dari yang lain. Tempat yang biasa digunakan Zach untuk menyendiri. Namun karyawan itu bilang kalau sudah ada yang menempatinya. Dia akan protes jika yang menempati adalah seorang lelaki tapi ketika waitress nya mengatakan kalau yang menempati itu perempuan maka dia pun mengangguk mengerti dan tak mempermasalahkan hal tersebut.

Zach sudah sampai di rooftop. Tempat itu terlihat masih sepi dan hanya ada beberapa orang saja disana yang sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Dia pun melihat kearah tempat biasanya dia duduk. Dia penasaran siapa yang menempati tempat tersebut tapi rasanya tidak asing baginya. Dia pun mendekati tempat itu. Semakin mendekat dia bisa mendengar dengan jels perkataan gadis itu.

"AAA...Perempuan gila, Angkuh, gak tahu diri, Nyebelin to the max. Bisa-bisanya dia minta buat desaign sehari jadi." Gerutu perempuan itu hingga bisa didengar oleh Zach.

Zach menahan tawanya melihat tingkah aneh perempuan itu. Dia beruntung bisa melihat sisi lain dari perempun yang ia kagumi itu.

"Huh...Zanii u can do it...u can do it." Ujar perempuan itu lagi menyemangati dirinya sendiri. Mendengar nama itu sepertinya Zach tahu siapa yang ada disana. seulas senyuman pun tersungging di bibir Zach.

"Yes, U can do It Zani." Celetuk Zach membuat perempuan itu terkejut dan menoleh kearah Zach. Dia melotot tak percaya melihat Zachary ada disana.

* source by pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* source by pinterest

( Kurang lebih begini ya gaiss Kafenya )

***

Thanks for reading gaiss...
See u next part

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang