***
Aku ingin membatalkan pernikahan ini Pa. Aku tidak mencintai Valerie sama sekali. Aku ingin menikah dengan perempuan yang Zach cintai."
Plakk...
Tamparan keras nan nyaring baru saja bersarang di pipi kanan Zach. Bagaimana tidak, lelaki itu dengan santainya meminta pembatalan pernikahan pada Papanya. Walaupun Zach sudah memintanya dengan cara baik-baik, tetapi hal itu tetap saja membuat Papanya naik darah.
"Kamu Gila Zach? Pernikahan kalian sudah di depan mata tapi kamu masih bersikeras untuk membatalkan pernikahan ini? Jangan harap Papa akan menyetujuinya." Ujarnya dengan tegas dan tak terbantahkan.
"Pa, aku gak bisa hidup dengan perempuan yang sama sekali tidak aku cintai. Apalagi dengan Valerie. Papa boleh mengatur apapun dalam hidupku tapi tidak untuk yang satu ini Pa. Masalah hati tidak bisa dipaksakan. Menikah itu hak ku dan tak ada seorang pun yang bisa menghalangiku menikah dengan perempuan yang aku cintai." Zach bersikeras menentang Papanya. Zaid Ganendra sudah bersiap untuk kembali melayangkan pukulan pada putranya, namun dengan sigap Zach menahannya.
"Tamparan pertama aku terima sebagai tanda permintaan maafku karena mempermalukan Papa atas pernikahan ini. Tapi aku tidak berhak mendapatkan tamparan lagi Pa. Apa yang aku lakukan tidak ada yang salah." Zach tak gentar membela dirinya sendiri. Zaid menggeram marah. Dia benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan Zach yang semakin tidak patuh padanya.
"Katakan padaku,siapa perempuan yang sudah membuatmu seperti ini? sehebat apa dia hingga bisa membuatmu menentang Papanya sendiri." Tanya Zaid dengan nada tinggi. Amarahnya masih tidak terbendung akibat perlakuan Zach tadi.
"Aku seperti ini karena diriku sendiri Pa. Aku melakukan semua ini atas dasar kemauanku sendiri. Tidak ada yang mempengaruhiku sama sekali." jelas Zach mencoba melindungi gadisnya. Dia tak mau Papanya sampai tahu mengenai Zani. Dia ingin memperkenalkan Zani ketika masalah pernikahan itu benar-benar selesai.
"Jika kamu membatalkan pernikahan ini, itu artinya kamu sudah siap melepas nama belakangmu Zach. Kamu bisa keluar dari keluarga Ganendra setelah kamu memutuskan memilih menikah dengan perempuan yang kamu cintai itu." ancam Zaid dengan tatapan tajam kepada putranya. Zach tersentak dan terkejut jika Papanya tega melakukan hal itu.
"Ada apa ini? siapa yang akan keluar dari keluarga ini?" Tanya seorang perempuan paru baya yang baru saja turun dari tangga. Perempuan itu nampaknya sudah tak tahan mendengar perdebatan antara anak dan Ayah itu.
"Urus anakmu. Berani-beraninya dia membatalkan pernikahan ini. Aku gak mau tahu, pokoknya dia harus menikah dengan Valerie, kalau tidak dia yang harus angkat kaki dari rumah ini dan jangan harap aku akan menganggapmu anak lagi." Setelah mengatakan hal itu pak Zaid pun pergi dari sana meninggalkan Zach dengan Mamanya.
"Kita duduk dulu nak, kita bicarakan baik-baik ya." Ajak sang Mama dengan nada lembutnya.
"Ma, aku sudah berkali-kali mengatakan bahwa aku tidak mau dipaksa menikah. Aku ingin menikah dengan pilihanku sendiri Ma. Menikah itu seumur hidup dan aku tak mau hidup selamanya dengan orang yang sama sekali tidak aku cintai." Jelas Zach pada sang Mama. Lelaki itu benar-benar menaruh harapan besar agar sang Mama mau mengerti keadaannya.
"Iya nak, mama mengerti. Tapi pernikahan itu sudah di depan mata. Seminggu lagi pernikahan akan digelar. Tamu undangan, cathering dan gedung sudah dipersiapkan semua. Bagaimana kamu akan menghadapi keluarga mereka nantinya? Jika kamu membatalkan pernikahannya itu artinya kamu mencoreng muka kami berdua nak. Papa dan Mama yang akan kena malu." Zira, Mama dari Zach mencoba untuk memberikan pengertian secara baik-baik kepada Zach. Beliau tidak ingin Zach memutuskan sesuatu begitu saja.
"Zach minta maaf Ma, tapi Zach tetap tidak bisa. Zach yang akan berbicara langsung pada keluarganya. Aku akan bertanggungjawab atas semuanya Ma." Zach bersikeras untuk mencari segala cara agar pernikahannya itu dibatalkan.
Bu Zira hanya menghela napasnya pelan, lalu menepuk pundak putranya pelan. "Nak, Mama ingin sekali menolongmu. Tapi Mama tak sanggup jika harus melawan Papamu. Papamu sudah sangat marah dan dia bisa melakukan apapun Zach. Jangan sampai kamu benar-benar diusir dari rumah ini Zach."
Zach mengacak rambutnya sendiri gusar. Dia tak mau berada di posisi sulit seperti ini. Sekarang ini dia dihadapkan dengan dua pilihan sulit. Dia harus memilih keluarga atau Cinta. Keduanya sama-sama penting untuk Zach. Dia tak mau memilih salah satunya. Dia ingin menjalani keduanya seirama.
"Ma, Aku yakin perusahaan Papa akan tetap berdiri meskipun saham dari keluarga Valerie dicabut. Lagipula Perusahaan Papa sudah lama berdiri dan sudah banyak memiliki kolega." Zach masih mencari peluang agar bisa membatalakan pernikahan itu.
"Ya mungkin perusahaan Papa tetap akan berdiri tetapi reputasinya pasti akan buruk. Keluarga Valerie memiliki kekuatan lebih besar daripada kita Zach. Mereka bisa melakukan apapun untuk menghancurkan perusahaan yang telah Papa rintis dengan susah payah bahkan mungkin mereka bisa menghancurkan keluarga kita juga Zach." Bu Zira menunduk lesu setelah mengatakan hal tersebut. walaupun pahit tapi itulah kenyataannya.
Zira tak mau memutuskan asa putranya, namun kenyataan yang mereka hadapi benar-benar sulit. Zach sudah tak bisa lagi memutuskan sesuatu di tengah jalan seperti ini. dia juga tak bisa berlari menjauh. Lelaki itu tak mau menghancurkan segalanya, terutama keluarganya sendiri. namun, disisi lain dia juga tak bisa melepaskan cintanya begitu saja.
"Zach, istirahatlah nak. Tenangkan dirimu. Mama tahu ini berat untukmu, tapi Mama yakin kamu bisa melewati semua ini." Zira mengusap lembut puncak kepala putranya sembari memberi kekuatan kepada putra semata wayangnya itu.
Zach hanya mengangguk lemah dan beranjak dari sana. Dia berjalan gontai menuju kamarnya.
***
THANKS FOR READING GAISS..
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT AGAR AKU MAKIN SEMANGAT NULISNYA...
HAVE A GREAT DAY SEMUA :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Zani & Zach ( END ✅️ )
Romance"Aku cinta sama kamu Zan." Duarr.. Ucapan Zach bagaikan petir di siang bolong. Zani diam membeku mendengar pernyataan yang tiba-tiba datang dari mulut Zach. Lelaki itu sebenarnya tak ingin mempersulit keadan tapi dia juga tak bisa menahan hal itu se...