12. At the first sight

131 18 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

“Darimana kamu? Valerie bilang kamu semalam tidak pulang ke rumah ya? Kamu juga tak mengangkat maupun membalas satupun pesan darinya? Benar itu Zach?” Tanya Zaid Ganendra, Papa dari Zachary Ganendra. Pertanyaan beruntun itu membuat kepala Zach pening dibuatnya.

“Itu bukan urusan Papa.” ujar Zach tak acuh. Dia pun berjalan begitu saja tanpa memperdulikan Ayahnya.

“Kurang ajar ya kamu sekarang. sejak kapan kamu jadi pembangkang seperti ini? Pernikahan kamu sebentar lagi jadi jangan buat ulah Zach. Jangan permalukan keluarga kita.” Peringat Zaid lagi kepada putranya. Mendengar hal itupun membuat langkah Zach terhenti. Dia menoleh ke belakang danmenatap Papanya datar.

“Aku muak dengar pernikahan itu terus. Just stop talking about that shit.” Amarah Zach menggebu. Dia benar-benar sudah tidak mau lagi diatur dan diperlakukan seperti robot yang harus menuruti apapun keinginan mereka.

“Jaga bicaramu Zach. Cepat atau lambat pernikahan itu akan terjadi dan kamu tak bisa memungkirinya. Mau tidak mau kamu harus menikah dengan Valerie.” Ujar sang Ayah lagi tak terbantahkan. Perkataannya seperti perintah yang mutlak dan wajib untuk dipatuhi. Siapapun tak boleh melanggar perintah darinya.

“Terserah saja.” ujar Zach yang sudah tak tau lagi harus berkata apa. Dia sudah lelah dengan semua drama itu. Dia memilih untuk melanjutkan langkahnya dan masuk ke dalam kamarnya.

Zach merebahkan dirinya diatas ranjang. Setelah dirasa ternyata badannya pegal-pegal. Dia tak sadar semalaman membungkuk di samping ranjang Zani. Memikirkan tentang Zani membuat Zach kembali teringat bagaimana khawatirnya ia semalam. Entah kenapa hatinya ikut sakit melihat Zani kesakitan seperti itu. Rasa peduli dan perhatian yang ia tunjukkan bukanlah karena kasihan semata. Tapi hatinya yang menuntun dia untuk melakukan hal itu.

Semenjak pertemuan pertama mereka, Zach tak bisa mengalihkan hatinya dari Zani. Pikiran dan hatinya selalu saja tertuju pada perempuan itu. Selama ini sosok Zani lah yang ia cari. Cantik nan anggun walaupun sering memasang wajah jutek kepadanya tapi itu adalah daya tarik terbesar untuknya.

Mengingat perempuan itu membuat hati Zach menjadi menghangat.Dia pun segera bangun dan membersihkan dirinya. Dia sebenarnya ingin tidur beberapa menit lagi tapi dia teringat ingin membawakan sarapan untuk Zani.

Zach tersenyum senang bisa menggoda dan menjahili Zani pagi itu. Moodnya selalu saja membaik setelah bertemu dengan perempuan yang menarik perhatiannya itu. walaupun dia berkali-kali mendorong Zach menjauh, tapi lelaki itu seakan pantang menyerah. Dia akan terus berjuang menaklukan perempuan pencuri hatinya itu.

Zach sampai di kantor dan mendapati Valerie sudah duduk di kursi kerjanya. Rusak sudah mood baik yang berusaha ia bangun pagi ini. Perempuan itu berdiri dan menghampiri Zach dengan gaya manjanya. Dia langsung memeluk Zach tanpa aba. Hal itupun membuat Zach risih dan berusaha mendorong Valerie untuk menjauh.

“Ngapain kamu pagi-pagi kesini?” Tanya Zach dengan nada datarnya. Valerie pun kembali mengerucutkan bibirnya tak suka.

“Kok kamu gitu sih? Aku kan calon istrimu, aku khawatir sama kamu sayang.” Ujar Valerie sembari menggenggam tangan Zach, tapi lelaki itu menepisnya begitu saja.

“Aku sudah dewasa dan kamu tak perlu mengkhawatirkan apapun tentangku. I can take care of myself.Just go and do your business. Don’t bother me.” Ujarnya tegas membuat Valerie berdecak tak suka.

“Kamu tahu apa konsekuensinya kalau kamu terus bersikap dingin padaku? kamu tidak takut jika pernikahan itu batal dan perusahaan Ayahku mundur sebagai pemegang saham disini? kamu sudah siap melihat kehancuran perusahaan yang sudah susah payah ayahmu rintis Zach?” Ancam perempuan itu dengan lihainya.

“Do whatever you wanna do. I don’t care anymore. Batalkan saja pernikahannya aku tak peduli, malah lebih baik begitu.” Zach menjawab tanpa takut membuat Valerie panik. dia tak berpikir Zach akan berani menantangnya. Dia pikir bisa menaklukan Zach dengan ancama-ancaman tak berguna itu.

“Kenapa sih kamu benci banget sama aku? Aku sehina itu kah dimata kamu Zach?” Valerie mulai mengeluarkan drama untuk membuat Zach merasa simpati padanya. Matanya dibuat berkaca-kaca agar terlihat dia sedang sedih.

I don’t hate you but I don’t like you too. Kita Cuma stranger yang dipertemukan karena pernikahan gak guna ini Val. Kamu harusnya sadar pernikahan ini dibuat hanya untuk kepentingan orangtua kita.” Jelas Zach dengan wajah lelahnya. Dia lelah membahas pernikahan ini, dia lelah menghadapi Valerie dan dia lelah dengan segala masalah yang ada di kehidupannya.

“Tapi aku cinta sama kamu Zach. Sejak aku melihatmu ketika ikut rapat dengan Papa. aku sudah tertarik padamu. Aku tidak berani menyapamu karena aku malu. I Love u Zach, being your Wife is my dream.” Ungkap Valerie membuat Zach terkejut mendengarnya. Dia tak menyangka jika sekarang Valerie menyatakan cinta padanya secepat ini. Dia tak tahu jika Valerie diam-diam menyukainya.

“Val, aku udah pusing banget ini. Tolong keluar ya, aku capek bahas ini terus.” Zach sudah menyerah dengan masalah itu. Kepalanya mendadak pening mendengarkan ocehan Valerie.

“Fine, aku pergi. Tapi akan aku pastikan bahwa pernikahan itu akan tetap terjadi Zach. Bye my future husband. Love you.”Pamit Valerie sebelum meninggalkan Zach. Dia mengatakan hal itu dengan penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi.

Setelah Valerie keluar dari ruangannya, Zach mengacak rambutnya kasar dan berteriak frustasi. Dia sungguh tak habis pikir dengan Valerie yang terus saja menggunakan ancaman-ancaman tak berguna itu. Dia muak dengan perempuan itu. Perempuan yang hanya bisa mengandalkan harta Ayahnya untuk mendapatkan apapun yang dia mau.

Zach mencoba menenangkan dirinya. Dia tidak ingin pekerjaannya berantakan hanya karena perempuan licik itu. Dia harus mencari cara agar bisa lepas dari keluarga Valerie dengan seperti itu dia tak perlu menikah dengan Valerie karena alasan apapun.

***

THANKS FOR READING GAISS..

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT AGAR AKU MAKIN SEMANGAT NULISNYA...

HAVE A GREAT DAY SEMUA :))

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang