29. Jealousy

115 12 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari ini Zani mengambil libur karena sudah lama juga dia tak libur. Dia kan juga pemilik butik itu jadi mau libur kapan saja dia bisa. Tapi dia tetap berkomunikasi dengan Tiara dulu agar dia bisa  bersiap menghandle pekerjaan selama Zani libur. Ya walaupun pada kenyataannya dia tak benar-benar beristirahat. Dia renacannya akan menjaga Zach seharian. Dia ingin mengajak Zach jalan-jalan keluar.

Zani sudah sampai di apartemen Zach dan langsung masuk kesana tanpa mengetuk pintu lagi. Bu Zira sudah memberitahu bahwa dia tak bisa menjaga Zach seharian ini karena ada urusan di rumah. Zani tak lupa membawa makanan untuk Zach jadi mereka bisa sarapan bersama nantinya.

"Zach.. Zach." Teriak Zani memanggil Zachary yang entah dimana. Dia melihat ke ruang televisi tapi lelaki itu tak ada, dia melihat di kamar tidurnya tapi dia juga tak ada.

Tak lama dia mendengar suara rintihan seseorang. Dia mendekat kearah kamar mandi dan menemukan Zach sudah jatuh tersungkur disana. entah apa yang hendak dilakukan oleh lelaki itu hingga ada disana.

"Zach, astaga. Kamu kenapa tidak menungguku datang?" Zani sudah panik dan cemas dengan keadaan Zach sekarang. untung saja kepalanya tak membentur lantai. Dia hanya terjatuh terduduk karena ingin mandi sendiri. padahal dia bisa menunggu perawatnya datang.

Zani berusaha keras mengangkat Zach agar bisa duduk kembali di kursi roda lalu membawa Zach keluar dulu dari sana. Zani langsung berjongkok di hadapan Zach dan memeriksa jika ada yang terluka.

"Are u okey Zach. Mana yang sakit?" Tanya Zani dengan cemasnya. Zah mengambil tangan Zani dan menggenggamnya erat.

"Aku gak papa sayang. Kamu jangan panik gitu dong." Zach berusaha tersenyum agar Zani merasa tenang.

"Kamu lain kali kalau mau ke kamar mandi atau mau kemanapun tunggu ada aku, mama atau Asistanmu datang. Nanti kalau kamu jatuh seperti ini kan kita juga ikut khawatir Zach." Mata Zani berkaca-kaca ketika mengatakan hal itu. Rasa khawatirnya memang begitu besar terhadap Zach.

"Iya sayang, maaf ya bikin kamu khawatir." Zach langsung meminta maaf tanpa pembelaan apapun.

Dia juga sebenarnya tak mau membuat orang lain khawatir. Dia hanya ingin berusaha melakukan semuanya sendiri dan tak merepotkan orang lain. tapi ternyata dia malah semakin memperumit keadaan.

"Yaudah kita sarapan dulu ya." Zani mendorong kursi roda Zach menuju ke meja makan. dia mengeluarkan sarapan yang ia beli tadi.

"Kok Asistanmu belum datang? Seharusnya jam segini dia udah disini loh." Tanya Zani penasaran. Dia melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

"Bentar lagi mungkin." baru saja Zach mengatakan seperti itu. Bel rumah sudah berbunyi.

"Nah tuh panjang tangan dia diomongin udah datang." Ujar Zach asal.

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang