9. Care

154 17 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

what the hell are u doing?” protes Zani sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan lelaki itu.

Just for a second please let me hug you.” Pinta Zach dengan penuh kesungguhan.

are u okay?” Tanya Zani dengan nada khawatirnya. Karena dari hembusan napas Zach yang terasa berat menandakan lelaki itu sedang tidak baik-baik saja.

Setelah sekitar satu menit, Zach pun melepaskan pelukannya pada Zani. “I’m okay now. Thanks Zan.” Ujar lelaki itu dengan penuh kesungguhan. Zani hanya mengangguk pelan.

Jantung Zani tiba-tiba berdebar kencang setelah pelukan hangat itu. Sudah tak lama dia tak merasakan debaran aneh ini. Tapi dia segera menepisnya. Dia harus ingat bahwa lelaki di  hadapannya itu sudah akan menikah.

“Udah selesai. Kamu bisa pergi sekarang.” ujar Zani setelah selesai mengukur tubuh Zach dan mencatatnya dalam buku.

“Kamu mengusirku?” Tanya Zach dengan nada terluka.

Yes, of course. Please just go.” Ujar Zani dengan lugas.

“Eumm gimana kalau kita lunch dulu. Pasti kamu belum makan kan? Let’s go, kita ke restoran dekat sini aja.” Ajak Zach tanpa beban sama sekali.

No, I’m not hungry. Just leave.” Zani kembali berujar tegas dan tak ingin dibantah sama sekali.

“Please, kali ini aja.” Mohon Zach lagi dengan penuh kesungguhan.

“Zach, please. Leave me alone.” Ujar Zani dengan nada sedikit tinggi karena dia sudah habis kesabarannya menghadapo Lelaki itu. Wajahnya dingin dan tak ingin menunjukkan keramah tamahannya sama sekali.

“Ok. I’ll go. But don’t forget to eat Zan.” Zani tak merespon ucapan Zach tadi. Dia hanya menatap datar kearah lelaki itu sampai Zach benar-benar pergi dari sana.

Zani langsung mengunci pintunya dan menghela napasnya panjang. Dia mencoba menenangkan debaran dalam hatinya.  Zani mengacak rambutnya sendiri. Lelaki itu benar-benar aneh. Dia sudah memiliki calon istri tetapi masih saja menggoda dirinya. Is he crazy?

Tak lama pintu Zani diketuk, “Mbak Zani, ada makanan untuk mbak.” ucap Vera, salah satu karyawan Zani di butik.

Zani pun merapikan rambutnya dan membuka pintunya. Vera sudah membawa dua paperbag berisi banyak makanan. Bau makanan itupun sudah tercium sangat harum.

“Dari siapa Ver?” Tanya Zani penasaran sembari menerima paperbag itu.

“Entahlah mbak, kata kang gojeknya dari someone special untuk mba Zani. Kami juga dapat makanannya tuh.” Jelas Vera pada atasannya itu. Zani pun mengangguk mengerti lalu berterimakasih pada Vera.

Zani meletakkan paperbag itu di atas mejanya dan mengeluarkan satu persatu makanan yang ada disana. Bukan main, makanan itu sepertinya dari restoran mahal. Jenisnya juga bermacam-macam Dia mencoba mencari note atau sesuatu yang bisa menjadi petunjuk tapi tak ada satupun disana.
Ponsel Zani pun berbunyi tanda pesan masuk. Dia melihat siapa gerangan yang mengiriminya pesan. Zani terkejut ketika ada pesan masuk dari Zach. Tapi yang membuatnya lebih terkejut adalah kontak Zach yang sudah ada namanya beserta emot love diakhirnya. Zani benar-benar tak ingat bagaimana bisa nomor Zach ada di ponselnya.

From : Zachary
Enjoy your lunch, sweetheart

Zani mengedipkan matanya berkali-kali berharap dia salah membaca pesan itu. dia coba mematikan kembali ponselnya dan menghidupkannya kembali. Dia pikir whatsappnya sedang eror sekarang ini. Tapi ternyata tidak. Itu memang benar adanya. Nomor itu benar-benar dari Zach. Tapi kenapa dia mengiriminya pesan seperti itu? Apakah dia salah kirim? Seharusnya pasti dia mengirim itu ke valerie.

“Hello Zanii.. uh panas banget deh diluar. Untung aja udah selesai nih urusannya.” Ujar Tiara yang baru saja datang dan langsung mengoceh panjang lebar pada Zani. Perempuan itupun langsung menyembunyikan ponselnya dan menyambut temannya dengan senyuman hangatnya.

“Loh kok kamu udah beli makanan Zan? Katanya minta beliin seblak ama cilok. Nih aku udah beliin loh.” Tiara menunjukkan plastik berisi makanan juga kepada Zani.

“Udah tenang aja, aku makan semua kok. Aku kira kamu bakalan sampe sore tadi.” Ujar Zani memberikan alibinya pada Tiara.

“Okedeh, yaudah yuk makan. udah laper banget nih.” Ajak Tiara yang langsung dijawab anggukan setuju oleh Zani.

“Btw nih Zan, tumben kamu pesen makanan enak-enak gini? Bau-baunya mahal nih makanan.” tanya Tiara mulai penasaran. Zani bingung mau menjelaskannya bagaimana.

“Eumm...sebenarnya ini Cuma dikasih Ra, tapi gak tahu dari siapa. Tadi Vera yang nerima dan gak ada nama pengirimnya.” Jelas Zani pada sahabatnya itu. sontak saja Tiara tersenyum menggoda Zani.

“Ciee ada secret admirer nih kayaknya. Aduh aduh emang ya pesona Zanika Chairisa ini gak akan terbantahkan. Akhirnya bentar lagi aku punya ponakan.” Ujar Tiara dengan bersemangat membuat Zani menatapnya kesal.

“Heh sembarangan. Udah deh makan aja.” Zani berujar kesal kepada Tiara yang masih saja senyum-senyum tidak jelas.

***

Terimakasih sudah membaca ceritaku...
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komentarnya :)

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang