49. Surprise

141 5 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"

Baiklah. I'll be there soon Babe, so Don't be afraid." Ujarnya mencoba menenangkan sang istri.

Zani menutup teleponnya lalu mengirimkan alamat kepada suaminya. Dia menunggu kedatangan suaminya sembari merapal doa dalam hati agar dia diberi keselamatan. Zani meratapi dirinya sendiri, bagaimana dia bisa semenyedihkan ini.

Tak lama Zach datang. Dia langsung menghampiri sang istri yang sedang ketakutan disana. dia memeluk istrinya erat dan hal itu membuat Zani menangis. Dia langsung menumpahkan air matanya ketika Zach merengkuh dirinya erat. Dia menangis karena merasa lega Zach ada disana.

"Babe, aku khawatir banget sama kamu. Aku hampir stress mencarimu tidak ketemu. Please don't be like this anymore if you don't wanna see me Die." Ujarnya dengan penuh keseriusan. Napasnya terengah-engah karena berlarian mencari Zani kemana-mana.

Zach segera mengajak Zani pergi dari sana. Di seberang jalan sudah ada mobil yang menunggu mereka. Zani bisa melihat dengan jelas orang yang ada di balik kemudi itu. Langkahnya pun terhenti sejenak. Zach menoleh kearah istrinya yang berdiri dengan tatapan kosong.

"Sayang, ada kesalah pahaman disini. aku akan segera menjelaskannya padamu. Tapi tidak disini. aku akan mengajakmu ke suatu tempat dulu." Ujar Zach seakan tahu apa yang ada dipikiran istrinya saat ini.

"Please, trust me Honey." Pintanya lagi dengan penuh kesungguhan.

Zani akhirnya mau mengikuti kata suaminya itu. dia kembali melangkahkan kakinya menuju mobil tersebut. Valerie menyapa Zani dari balik kemudi tapi tak ada tanggapan dari Zani sama sekali.

Perempuan itu nampak terdiam sejak dia masuk ke dalam mobil. Ia menatap kosong ke luar jendela. Tangan yang tadinya digenggam oleh Zach kini sudah ia lepaskan. Duduknya pun berjarak dengan sang suami. Zach tidak protes, dia membiarkan Zani melakukan apa yang dia mau tanpa mengganggunya.

Mereka sampai di sebuah hotel bintang lima. Hotel yang sangat mewah di paris. Mereka turun dan menatap kearah hotel itu sejenak sebelum masuk kesana. Zani bingung juga takjub dengan pemandangan yang ada di depannya.

"Boleh aku tutup matamu dulu sayang?" tanyanya hati-hati. Zani mengangguk pelan.

Perlahan Zach menggandeng tangan Zani menuju ke ruang yang telah ia pesan. Dia sengaja memilih tempat yang berada di paling atas dengan background menara eiffel dan keindahan kota paris.

Zani begitu takjub ketika penutup matanya dilepas. Di hadapannya sekarang sudah ada satu meja yang dihias sedemikan rupa. Dia melihat jauh di depannya adalah keindahan kota paris yang seperti tak berujung. Gemerlap lampu malam seperti bintang-bintang yang bertebaran di angkasa.

"Do you like it?" Tanya Zach yang mendapat anggukan dari Zani.

"Ok, I'll explain it to you Babe." Ujar Zach berubah serius.

"Aku kemarin izin keluar memang untuk bertemu dengan Valerie. Aku berbohong padamu tapi aku tidak berniat buruk Zan. Aku bersama Valerie merencanakan memberikan kejutan kepadamu. waktu itu aku memang ingin menyiapkannya sendiri tapi aku tak punya cukup info tentang toko ataupun restoran indah ini." Zani mendengarkannya dengan seksama. Dia menatap kearah suaminya yang tampak serius menjelaskan semua itu padanya.

"waktu itu Valerie melihat postinganku di sosial media dan dia mengajak untuk bertemu kita. nah sekalian lah aku katakan ide untuk memberi kejutan padamu dan dia bersedia membantu. Jadi kemarin aku dan Valerie keluar bersama untuk menyiapkan ini semua Sayang. Aku harap kamu tidak salah paham lagi." pinta Zach dengan penuh kesungguhan.

"Iya Zan, maaf ya gara- gara ini kamu jadi salah paham. Kamu tenang saja Zan, aku sudah tidak tertarik dengan Zach, because I've already engangement." Jelas Valerie sembari menunjukkan jari manisnya yang sudah dilingkari dengan cincin manis.

"I got it now. Pikiranku kacau saat itu. aku pikir kalian kembali menjalin hubungan. It hurts my heart a lot. Aku berencana untuk kembali ke Indonesia. tapi aku malah tersasar seperti itu." Zani menjelaskan dengan mata berkaca-kaca.

"Hey, sekarang kamu sudah tahu kebenarannya jadi tak perlu cemas lagi. Di hati dan pikiranku Cuma ada kamu Babe. No one can replace you in my heart. Don't go anymore, just stay by my side." Zani tersenyum hangat mendengarkan ucapan itu keluar dari mulut suaminya. Dia mengangguk pelan dan memeluk suaminya erat.

"Duh, kayaknya aku ganggu nih. Enjoy your moment ya. I should go." Pamit Valerie yang ikut senang melihat mereka senang.

"Thanks ya Val, maaf aku salah paham tadi." ujar Zani dengan penuh penyesalan.

"It's okey, kita ketemuan lagi ya besok. Akan aku kenalkan dengan calon suamiku. Kita double date." Ujarnya dengan wajah riang gembira. Keduanya pun mengangguk tanda setuju.

Setelah kepergian Valerie mereka kembali menikmati momen mereka bersama. Rasa cemas dan khawatir yang tadinya memenuhi hati dan pikiran Zani kini hilang seketika. Dia seharusnya percaya kepada sang suami dan tidak pergi begitu saja. memang benar, jika pergi tanpa izin suami pasti ada saja kejadian buruk yang menimpa.

"I have something for you." Ujar Zach lalu menepukkan tangannya pelan. Tak lama seorang pelayan datang membawa buket bunga yang indah serta kotak kecil.

Zach memberikan buket bunga Lily kesukaan Zani. Tentu saja perempuan itu menerimanya dengan senang hati. lalu Zach membuka kotak itu dan menunjukkannya pada Zani.

Zani menatap takjub kearah kalung liontin yang Zach tunjukan padanya. lelaki itu benar-benar memperlakukannya seperti seorang ratu. Zani benar-benar bahagia. Zach perlahan mendekati Zani dan mengalungkan liontin itu ke leher sang istri.

"Do you like it?" Tanya Zach pada sang istri.

"I love it so much. Thanks Hubby."

Zani teringat mereka memang ke toko perhiasaan dan toko bunga. Jadi mereka benar-benar kesana demi dirinya. Zani merasa bersalah karena telah salah paham dengan hal itu. seharusnya dia mengkonfirmasi terlebih dahulu sebelum bertindak sejauh itu.

"Let's enjoy the Dinner. We can spend all day night here." Ujar Zach yang disambut anggukan dan senyum hangat dari sang istri.

Mereka menikmati makan malam romantis itu dengan nikmat. Apalagi pemandangan yang begitu indah, sungguh memanjakan mata. Di tempat indah itu hanya ada mereka berdua. Untuk saat itu biarlah mereka menikmati dunia mereka sendiri tanpa ada gangguan dari siapapun juga.

***

Detik-detik End nih gais...

Thanks ya yang udh baca, vote maupun komentar

See u to the next part =>

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang