***
"Aku cinta sama kamu Zan."
Duarr..
Ucapan Zach bagaikan petir di siang bolong. Zani diam membeku mendengar pernyataan yang tiba-tiba datang dari mulut Zach. Lelaki itu sebenarnya tak ingin mempersulit keadan tapi dia juga tak bisa menahan hal itu selamanya.
"Let's Get Married !"Ajaknya lagi membuat Zani semakin tak habis pikir dibuatnya. Belum juga dia menanggapi pernyataan cinta Zach yang pertama sekarang dia sudah menyatakan yang lainnya.
"Are you crazy ? Sebentar lagi anda akan menikah tapi anda masih berani melamar saya? Oh gosh. Lelaki macam apa anda itu."Hardik Zani pada lelaki itu. tapi sepertinya lelaki itu sudah tak peduli. Dia masih bisa tersenyum dengan santainya padahal Zani sudah mau gila dibuatnya.
"Aku tidak menginginkan pernikahan itu. Pernikahan bisnis yang tak kuingin kan sama sekali."Ujar lelaki itu lagi dengan wajah kesal yang tergambar jelas di wajahnya.
"apapun alasannya pernikahan itu agar segera terjadi. Don't do this stupid things."Ujar Zani mencoba menyadarkan lelaki itu.
"I'm not stupid.I chose you because I know you're the one that I want." Ujar Zachary masih bersikeras dengan kemauannya. Zani memegang kepalanya yang mulai pening dan menggelengkan kepalanya pelan.
"No,I can't." Putus Zani dengan tegas.
"Jika anda terus seperti ini lebih baik kita akhiri saja kontrak kerja ini.saya sudah tidak ingin mengurus semua ini."lanjutnya yang membuat Zach menggeleng tak terima.
"Apa aku salah kalau aku ingin seseorang pilihanku sendiri? hidupku sudah terlalu banyak diatur oleh keluargaku. Dan untuk urusan ini, aku ingin memutuskannya sendiri. Aku akan membatalkan pernikahan ini dan melamarmu secepatnya." Ujar Zachary membuat Zani menganga. Dia tak percaya dengan apa yang baru saja lelaki itu katakan. Pembatalan pernikahan? Apakah sungguh semudah itu?
"Zach please, saya gak pengen terlibat drama keluarga konglomeratmu itu.Just stop it and get out of my life." ujar perempuan itu dengan penuh permohonan. Tapi sepertinya lelaki itu tak memperdulikan permintaan Zani.
"whatever. Aku akan tetap melakukan apa yang aku mau.Kamu tenang aja Zani,aku pasti kan tak akan ada yang berani mengganggumu. Please,trust me. I'll be back soon." Ujar lelaki itu kemudian pergi entah kemana. Zani semakin frustasi dengan keadaan rumit yang baru saja terjadi.
Dia merindukan kehidupan yang penuh ketenangan dan kedamaian itu. Kenapa lelaki itu harus datang dihidupnya dan membuat kekacauan ini ? Zani benar-benar tak menyangka hidupnya berantakan hanya dalam sekejap dan kehadiaran lelaki itulah yang membuat hidupnya berantakan seperti sekarang ini.
"Zan, are u okay?" Tanya Tiara melihat sahabatnya yang sudah lemas itu. Sedari tadi dia hanya diam saja tak mampu membantu temannya melawan Zach. Dia tak tahu harus membantunya dengan apa.
"Aku mau batalin aja deh Ra. Aku dah gak kuat lagi ngadepin dua orang gila itu. Yang cewek sarap eh yang lakiknya juga ternyata lebih sarap." Zani mengatakan itu sembari memijat keningnya yang terasa pening. Tiara pun membantu Zani untuk duduk di Sofa ruang tengah.
"Kamu duduk dulu disini. Tenangin dulu diri kamu. Aku ambilin air putih dulu ya." Ujar Tiara kepada sahabatnya, dia lalu pergi ke dapur mengambil air putih untuk Zani.
"Begini Zan, aku tahu situasimu sulit saat ini. Tapi kita gak bisa batalin gitu aja proyek yang u dah setengah jalan ini. Gaunnya udah mau jadi loh dan acaranya sebentar lagi. Nanti pasti Valerie mengamuk dan reputasj butik kita juga yang buruk." Tiara mulai memberikan opininnya kepada Zani. Dia ingin sahabatnya itu tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
"Nah yang kedua nih Zan. Kalau kamu batalin itu proyek otomatis kamu mendukung batalnya pernikahan itu. Si lakik sarap itu makin gencar deketin kamu. Emang mau nanti kamu masuk timeline berita di keluarga konglomerat itu?" Zani menggelengkan kepalanya pelan sembaru bergidik ngeri membayangkan jika hal itu terjadi.
"Jadi gimana dong Ra? Dia pasti gak akan tinggal diem nih pasti. Dia bakalan samperin aku terus. Aku udah gak ada tempat yang aman lagi." Ujar Zani khawatir dengan keadaannya sekarang ini.
"Tempat paling aman itu rumah kamu Zan. Kamu tinggal bilang satpam untuk gak izinin laki itu masuk kesini. Nah untuk urusan kerjaan kamu kerjain aja di rumah dulu sampai semuanya aman. Gimana?" Usul Tiara yang ditanggapi anggukan setuju oleh Zani.
Entah kesalahan apa yang ia buat di masa lalu hingga ia harus mengalami hal seperti ini. Kenapa dia harus bertemu dengan pasangan sarap yang menbuat hidupnya berantakan. Dia kira semua akan berjalan dengan lancar tapi ternyata dugaannya salah. Semua malah hancur berantakan.
Pikiran Zani masih terngiang dengan ucapan Zach padanya. Dia sempat berpikir apakah lelaki itu benar-benar tulus padanya? Tetapi dia tak akan bisa menerimanya karena dia akan di cap sebagai pelakor nantinya.
Zani memutuskan untuk istirahat saja. Kepalanya semakin pening jika terus memikirkan hal-hal yang semakin membuat isi kepalanya ruwet. Seakan ada benang kusut yang bersarang di kepalanya.
***
Thanks for reading guys..
Jangan lupa vote dan komentarnya biar aku makin semangat nulisnya
Have a beautiful day All :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Zani & Zach ( END ✅️ )
Romansa"Aku cinta sama kamu Zan." Duarr.. Ucapan Zach bagaikan petir di siang bolong. Zani diam membeku mendengar pernyataan yang tiba-tiba datang dari mulut Zach. Lelaki itu sebenarnya tak ingin mempersulit keadan tapi dia juga tak bisa menahan hal itu se...