36. Memaafkan

116 13 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"ZACH AWAS!" Teriaknya bersamaan dengan bunyi pelatuk yang ditarik. Dan tak lama suara tembakan terdengar.

Semua diam melihat kejadian yang begitu cepat dan di depan mata. Darah sudah mulai bercucuran dimana-mana.

Zach membuka matanya dan mendapati dirinya tak merasakan apapun. Dia tak merasakan adanya peluru menembus tubuhnya. Dia hanya merasakan ada seseorang yang menimpa tubuhnya.

Zach melihat Valerie sudah terjatuh lemas diatas tubuhnya. Darah yang keluar dari tubuhnya mulai dapat Zach rasakan. Mereka panik dan langsung memanggil ambulance. Untung saja polisi saat itu segera datang, Danny langsung diamankan oleh polisi dan Mereka membawa Valerie ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Valerie langsung dibawa ke ruang ICU untuk mendapatkan penanganan sedangkan Zani dan Zach dibawa ke ruang Asistanan biasa. Keduanya sengaja diberi obat penenang agar bisa menetralkan pikiran mereka terlebih dahulu.

Tiara dan Rashad masih setia menjaga keduanya hingga pihak keluarga mereka datang. Bu Zira datang terlebih dahulu dengan wajah cemasnya. Sedangkan orangtua Zani tidak diberitahu terlebih dahulu. Mereka akan diberitahu setelah pulang dari luar kota saja. Tiara tak ingin membuat mereka khawatir.

"Zach..Zach." Panggil Zani setelah beberapa jam mereka tertidur. Zani terus mengingau menggumamkan nama Zachary.

"Zan, tenang nak. Zach ada disampingmu." Ujar bu Zira menenangkan. Seperti mendapat ikatan batin, Zach yang awalnya masih tertidur kini terbangun dengan adanya panggilan dari Zani.

Zach langsung beranjak dari tidurnya sampai lupa kalau kakinya masih sakit. Rashad membantu Zach bangun perlahan. Lelaki itu bersusah payah untuk bangun dan menghampiri Zani.

"Zani, sayang. Aku ada disini. kamu tenang ya." Zach mengusap pelan rambut Zani untuk menenangkan.

Zani membuka matanya perlahan. Dia menangis ketika mendapati Zach ada di hadapannya. Bayangan kejadian itu terus berputar di otaknya dan membuatnya ketakutan.

"Aku takut Zach, aku takut." Zani terus menggumamkan hal itu dengan air mata yang terus mengalir. Zach dibantu Rashad untuk bisa duduk di ranjang tempat Zani duduk sekarang.

"Aku ada disini Zani, kamu tenang ya." Lelaki itu berusaha keras untuk menenangkan kekasihnya itu. Zach membawa Zani ke dalam pelukannya agar perempuan itu merasa lebih tenang.

"Maaf Zach. Gara-gara aku kamu jadi terluka. Maaf aku membuatmu terluka untuk kesekian kalinya." Zani merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada lelaki itu. dia berpikir bahwa semua yang terjadi pada Zach adalah kesalahannya.

"Ssst. Tak ada yang perlu dimaafkan Zani. Kamu tidak bersalah." Zach menenangkan Zani yang terlalu cemas dengan keadaan dirinya.

"Lalu bagaimana dengan Valerie?" Zani baru teringat jika Valerie terkena tembakan itu. Dia juga mencemaskannya.

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang