39. Hospital

98 8 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ayah sama Ibu kok bisa ada disini?" tanya Zani penasaran ketika acara lamaran itu telah usai. Mereka sekarang sudah kembali ke Villa dan bersiap untuk barbeque.

"Tuh, dia yang minta kita datang. Dia melamarmu udah sejak lama Zan. Dia bilang sudah menyelesaikan masalahnya. dia juga bersungguh-sungguh padamu. Jadi ayah setujui saja dia." Jelas pak Reino pada putrinya.

"Kok bisa sih? Bukannya Ayah sama Ibu lagi di luar kota ya?" Tanya Zani lagi masih belum puas.

"Dia diam-diam menyusul kami ke Balikpapan. Ayah juga gak tahu kalau dia memang segigih itu, tapi Ayah acungi jempol untuk keberaniannya." Pak Reino mengatakan hal itu dengan rasa bangga yang tulus. Dia bahagia jika putrinya mendapatkan lelaki yang tepat.

Zani menatap Zach dengan tatapan haru lalu mengulas sebuah senyum untuk calon suaminya itu.

"I'll do anything for you Zan." Ucap Zach membuat Zani semakin terpesona dengan lelaki itu. Zach sudah tak tahan lagi ingin memeluk Zani erat, namun tiba-tiba saja ada suara yang menginterupsi mereka.

"Eits.. kamu itu di depan calon mertua juga main peluk-peluk anak orang aja. Belum mahram Zach." peringat bu Zira yang baru saja datang dari toilet. Beliau juga baru sampai sore tadi bersamaan dengan orangtua Zani. Bu Zira sekarang sudah duduk diantara Zani dan Zach untuk memisahkan keduanya.

"Maaf ya Pak Reino dan Bu Riana, anak saya emang suka nakal gini." Bu Zira meminta maaf seakan Zach ini anak kecil yang sudah berbuat salah.

"Mama ih." Protes Zach tak terima tapi hal itu malah membuat semua yang ada disana tertawa.

"Zach, kita bantuin bakar-bakarnya yuk!" Ajak Zani kepada lelaki yang baru saja melamarnya itu. tentu saja Zach menyetujuinya tanpa berpikir lama.

Zani dan Zach ikut bergabung dengan teman-temannya yang sedang asyik bakar-bakar. Sedangkan para orangtua asyik berbincang sembari minum teh. Walaupun baru bertemu hari itu juga tapi mereka sudah tampak akrab.

Bu Zira bercerita apapun mengenai Zach kepada orangtua Zani hingga mereka tertawa bersama. Suasana di malam itu juga cukup cerah dengan gemerlap bintang dan bulan yang menerangi Villa milik Zach.

"Maaf kalau boleh tau, Ayahnya Zach kemana mbak?" Tanya bu Riana perlahan karena ia benar-benar penasaran.

Bu Zira menghela napas sejenak sebelum menjawab. Dia teringat beberapa hari yang lalu sudah berusaha untuk berdamai dengan suaminya tetapi lelaki itu sibuk mengurus hartanya. Dia sama sekali tak mengacuhkan istrinya.

"Kebetulan Papanya Zach sedang sibuk bekerja. Dia tidak bisa ikut kesini." jelas bu Zira dengan senyum yang dipaksakan. Untung saja saat itu Zach segera datang jadi topik pembicaraan yang bu Zira ingin hindari akhirnya tidak berlanjut.

"Nah, ini makanan sudah siap Nyonya dan Tuan." Ujar Zach yang berlagak seperti pelayanan restoran. Dia membawakan makanan yang sudah matang ke meja yang sudah disiapkan.

Zani & Zach ( END ✅️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang