***
Kini Valerie telah bergabung di mobil Zach. Mereka berempat berusaha untuk mencari Zani bersama-sama. Valerie tahu siapa dalang dibalik semua itu karena tiga hari sebelumnya ada seorang lelaki yang mengajaknya bekerja sama untuk menghancurkan hubungan mereka. Valerie awalnya tertarik bahkan dia dengan senang hati melakukannya tapi mendengar rencana lelaki itu yang sungguh sadis dia pun tak mau. Sejahat apapun, dia tak sampai hati jika harus melukai secara fisik apalagi menyiksa seseorang.
Valerie mencoba menghubungi kembali nomor lelaki itu. berharap lelaki itu bisa percaya padanya. walaupun dia membenci Zani tapi dia juga tak tega membiarkan perempuan tak bersalah disiksa dengan semena-mena hanya karena alasan cinta yang tak sampai.
"Halo, sepertinya aku tertarik dengan tawaranmu kemarin. Aku sedang bosan dan sepertinya menyiksa perempuan itu seru juga dilakukan." Ujar Valerie dengan lelaki di seberang telepon. Dia mencoba berakting sebaik mungkin agar dia tak curiga.
"Good choice. Aku bilang apa, aku sudah mengajakmu sejak kemarin. Datanglah kesini segera. Dia sudah ada ditanganku." suara lelaki itu tak asing lagi bagi Zach. Dia kenal betul siapa lelaki brengsek yang berani-beraninya menculik Zani. Zach bisa saja mengumpat pada waktu itu tapi Tiara menahannya agar Lelaki itu tak curiga.
"Kirim alamatnya sekarang padaku. aku akan segera kesana. Eum, apakah aku perlu membawa pisau, belati atau silet?" tanya Valerie memancingnya.
"Kamu tak perlu membawa apapun. Apapun yang kamu butuhkan sudah ada disini. Datanglah kesini segera dan kita akan bersenang-senang bersama." Ujar lelaki itu diikuti dengan tawa sumbangnya.
"Baiklah. Jangan mulai sebelum aku datang. Kita siksa dia bersama." Valerie memberitahu bagian terpentingnya.
"Ya, aku mengerti. Cepatlah. Aku sudah tidak sabar menggores kulit mulusnya ini." mendengar hal itu Zach sudah tak mampu menahan emosi tapi untung saja Tiara dengan sigap membekap mulut Zach. Kalau lelaki itu bersuara pasti rusak sudah rencanannya.
Valerie langsung menutup teleponnya dan membuka whatsapp dari Lelaki yang menculik Zani. Mereka sudah mendapatkan live locationnya. Tanpa menunggu waktu lama, Rashad pun melajukan mobilnya menuju tempat itu.
"Aku akan membunuhnya jika lelaki itu berani menyentuh Zani." Geram Zach selama di perjalanan.
"Shad, cepatlah! Aku tidak ingin Zani terluka." Perintah Zach pada Rashad yang sedang fokus menyetir.
"Zach, tenanglah. Kita semua khawatir disini. aku tahu kamu mencemaskan Zani tapi kita juga harus memikirkan keselamatan di jalan." Peringat Tiara yang membuat Zach bungkam.
Dia terlalu panik hingga tak bisa berpikir logis. Semua yang ada disana juga mengkhawatirkan Zani. Mereka berharap keselamatan Zani. Tapi mereka juga harus bertindak hati-hati agar tak terjadi sesuatu yang mereka tidak inginkan.
Sampailah mereka di tempat yang begitu terpecil. Disana ada sebuah rumah kosong dan gelap. Mereka turun dari mobil dengan hati-hati. sebelum mereka bergerak tentu saja mereka menyusun rencana terlebih dahulu. Mereka tak boleh bertindak gegabah karena menghadapi lelaki psycho itu.
Valerie masuk terlebih dahulu ke dalam dan mencoba berpura-pura untuk bersekutu dengan Danny. Mereka harus diam di mobil sampai polisi datang. Mereka pun mengangguk mengerti.
"Halo Zani, senang bertemu denganmu lagi." ujar Valerie dengan tatapan tajamnya kearah Zani. Perempuan itu berdecih pelan.
"Dua manusia dengan rasa iri dengan kebahagiaanku dan Zach bergabung. Sungguh luar biasa." Zani mengatakan hal itu dengan senyum di wajahnya. Dia tak akan menunjukan rasa takut sama sekali menghadapi mereka.
"Sekarang kamu akan merasakan betapa sakitnya kami Zani. Dua orang yang dicampakkan begitu saja." ujar Lelaki itu dengan seenak hati.
"Apa kamu lupa jika kamu menyakitiku terlebih dahulu Hah? Itu kesalahanmu sendiri." teriak Zani tanpa takut. Menghadapi iblis sepertinya memang harus dengan keberanian. Selama dia benar dia tak akan takut mengatakan yang sebenarnya.
"Aku sudah meminta maaf padamu. Aku memang salah waktu itu dan aku sadar bahwa ternyata kamu adalah satu-satunya wanita yang aku inginkan. mereka tak bisa memberikanku kebahagiaan seperti apa yang kamu lakukan padaku." jelasnya membuat Zani berdecih pelan.
"Kamu pikir kamu akan bahagia mendapatkan perempuan yang bisa melayani nafsumu itu kan? Tapi ternyata kamu sudah bosan dengan itu? kamu pergi dengannya ke hotel setiap malam, kamu pikir aku tidak tahu? Kamu selingkuh dariku karena aku tak mau melakukan itu sebelum menikah jadi kamu mencari perempuan lain untuk menyalurkan nafsu bejatmu itu kan?"
Plakkk...
Tamparan keras dilayangkan oleh Danny membuat pipi Zani memerah. Perempuan itu menahan rasa sakit dan panas di pipinya. Zani mengatakan kebenaran tapi lelaki itu tak terima. Sungguh lucu sekali.
Valerie agak terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Danny. Dia ternyata tega melakukan hal itu pada wanita. Tapi dia harus tetap diam agar Danny tak curiga.
Zach yang sedang bersembunyi di balik tembok yang tak jauh dari mereka pun sudah geram. Dia tak terima melihat Zani ditampar seperti itu. Dia sudah hendak bergerak namun Tiara dan Rashad menahannya.
"Kenapa Danny? Semua yang aku katakan benar bukan?" Zani menyeringai melihat wajah Danny yang memerah karena amarahnya.
"TUTUP MULUT BUSUKMU ITU. JANGAN SAMPAI AKU MELAKUKAN HAL YANG TIDAK KAMU INGINKAN ZAN!" teriak lelaki itu dengan amarah yang meletup-letup.
***
WADUUU TERNYATAA DANNY DALANGNYA..
GIMANA NIH GAIS TANGGAPAN KALIAN???
ADA YANG KESEL ? ADA YANG MAU MARAH? JIKAADA KATA-KATA MUTIARA UNTUK DANNY SILAHKAN SAMPAIKAN DI KOLOM KOMENTAR YAW :))
But anyway, Thanks for reading :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Zani & Zach ( END ✅️ )
Romance"Aku cinta sama kamu Zan." Duarr.. Ucapan Zach bagaikan petir di siang bolong. Zani diam membeku mendengar pernyataan yang tiba-tiba datang dari mulut Zach. Lelaki itu sebenarnya tak ingin mempersulit keadan tapi dia juga tak bisa menahan hal itu se...