CHAPTER-23

209 15 0
                                    


Happy reading..!!💉

Senja berjalan dengan tenang melewati lorong rumah sakit yang pagi itu cukup ramai,hari ini dia akan melakukan donor ginjal untuk mama nya.

"Akhir nya kamu datang juga,cepat masuk kamu sudah di tunggu dokter"ucap suami mama nya.

Senja tidak menjawab pertanyaan laki-laki itu dia langsung masuk ke ruangan dokter di hadapan nya.

"Maaf saya terlambat"ucap senja datar pada dokter yang bername tag prof.Dr.fredi hutama SpPD-KGH.

"Tidak apa-apa silahkan duduk"ucap dokter yang senja perkirakan berumur 50 tahun ke atas.

Senja duduk di samping mama nya yang kelihatan nya cukup tegang,sejujurnya senja juga takut namun sekali lagi dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan mama nya.

"Sebelum nya saya sudah menjelaskan apa saja resiko dari pendonoran ginjal ini,mungkin anda sebagai dokter juga sudah tahu resiko apa saja yang akan anda terima pasca operasi ini di lakukan?"tanya Dr.fredi pada senja.

"Saya sudah tahu dan faham pada semua resiko yang akan saya terima pasca operasi ini dok,jadi tolong lakukan saja operasi nya"jawab senja datar.

"Baik,dan untuk ibu harini apa anda sudah siap dengan semua resiko nya?tubuh anda bisa saja melakukan penolakan terhadap sistem kekebalan pada organ transplantasi.namun penolakan masih ada dalam tahap ringan"jelas Dr.fredi

"Saya siap dok"jawab bu harini yakin.

Senja tetap tenang di tempat duduk nya dia sama sekali tidak terpengaruh penjelasan dokter yang ada di hadapan nya.dalam pikiran senja dia ingin semua ini segera berakhir dan dia akan membuka lembaran hidup nya yang baru.

"Oke,sebentar lagi perawat akan mengantarkan kalian ke ruangan pasien.operasi akan di lakukan pukul 14:00 siang"jelas dokter sambil tersenyum.

"Mari bu saya antar ke ruang rawat"ucap suster yang dari tadi berdiri di belakang Dr.fredi.

Senja berdiri dia mengikuti kemana suster tersebut pergi,senja sama sekali tidak memperdulikan mama nya yang dari tadi terus melirik nya.

***

Setelah di pantau beberapa saat senja dan mama nya telah siap melakukan operasi,senja menolak bicara dengan siapapun termasuk mama nya.

"Apa dokter mau bicara dulu dengan mama nya?"tanya suster lagi.

Senja menggelengkan kepala nya,yang dia pikirkan sekarang hanya ingin segera menyelesaikan urusan ini dengan cepat.

"Baik kalau begitu,kita akan ke ruang operasi sekarang.dokter rilex yaa jangan tegang agar tidak berpengaruh juga pada tekanan darah nya.

Senja mengangguk dan mencoba untuk tetap tenang walaupun dalam hati nya ia merasa sedikit takut.namun,ini sudah setengah jalan dan senja tidak akan mundur.

***

Senja mengerjapkan mata nya,tenggorokan nya terasa sangat kering dia haus namun tubuh nya lemas sekali di ruangan nya tidak ada satu orang pun yang bisa ia mintai tolong.

Senja mencoba bangun namun tubuh nya lemah sekali.
Senja mencoba menekan tombol nurse call untuk memanggil perawat agar membantunya.

Setelah menekan tombol nurse call,suster yang menemaninya sebelum operasi masuk ke ruangan nya.

"Dokter sudah sadar?butuh apa dok?"tanya suster itu ramah.

"Sebentar saya panggil dokter dulu"ucap suster lagi sambil berjalan keluar ruang rawat senja.

Suster kembali dengan dokter yang menangani operasi senja dan mama nya.

"Bagaimana keadaannya dok?"tanya Dr.fredi ramah.

SENJA UNTUK FAJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang