CHAPTER-25

247 16 0
                                    


Happy reading..!!💉

Hari minggu sekaligus hari terakhir senja cuti dari padat nya pekerjaan,hari ini dia berencana menonton pertandingan fajar.walaupun senja sedikit kecewa dengan fajar namun tetap saja hati dan pikirannya tak bisa lepas dari fajar.

"Sambil nunggu saya mau belanja dulu ke bawah,terus masak dan makan yang sehat"ucap senja tersenyum.

Senja memang tidak suka berlarut-larut dalam kesedihan,dia seperti melupakan begitu saja peristiwa menyakitkan itu baginya semua hanya angin lalu yang tak perlu di ingat lagi dan lagi senja sudah terlalu terbiasa dengan penolakan orang tua nya.

Senja berbelanja di supermarket bawah,memang tidak begitu lengkap namun cukup jika senja ingin masak makanan sehat.
Pasca operasi itu memang senja harus pintar dan tidak boleh terlalu memforsir tenaga nya.dia juga harus menjaga pola makan dan hidup lebih sehat tentu nya.

Setelah berkeliling selama 30 menit dan sudah mendapatkan apa yang dia butuhkan,biar nanti yang kurang dia akan beli nanti setelah pulang bekerja besok.

"Semuanya jadi 172.500 mba"ucap kasir di depan senja.

Senja menyerahkan uang 2 lembar seratus ribuan pada senja lalu segera mengambil kembalian nya dan pergi setelah menerima belanjaan nya.

***

Setelah memasak makan siang nya senja duduk di hadapan laptop nya dan melihat masih sektor tunggal putri yang bermain dan match FajRi menjadi match penutup hari ini.
Senja harap fajar bisa memenangkan pertandingan itu.

Tidak terasa sekarang giliran match FajRi sekaligus match terakhir di final hari ini.senja langsung memfokuskan diri nya ketika melihat fajar dan rian sudah berada di lapangan.namun,senja melihat ada yang aneh dengan raut wajah fajar dia tidak mengerti kenapa raut wajah fajar terlihat sangat pucat.

"Semoga dia gapapa tapi di lihat dari raut wajah nya fajar sepertinya tidak baik-baik saja"ucap senja khawatir.

Benar saja,pertandingan baru berjalan beberapa menit fajar dan rian memutuskan untuk menyerah dan harus puas hanya menjadi runner up.
Sekarang senja gelisah dia ingin sekali bertanya bagaimana keadaan fajar tapi dia terlalu takut dan gengsi jika harus bertanya langsung pada fajar.

Senja terus berjalan kesana kemari,dia benar-benar khawatir namun tidak tahu harus bertanya pada siapa.
Bertanya pada mba wid senja rasa nya malu lagi pula takut mba wid berpikir aneh-aneh.namun jika bertanya langsung pada fajar senja malu karena terakhir komunikasi mereka berakhir dengan tidak baik.

"Saya tanya mas rian atau gimana yaa?"tanya senja pada diri nya sendiri sambil menggigiti kuku nya tanda kalau ia benar-benar gelisah.

"Tapi saya tidak punya nomor ponsel nya,dan kalau pun ada apa yang harus saya katakan pada mas rian"ucap senja kesal pada diri nya sendiri.

Senja mengacak rambut nya sendiri,mengapa dirinya bisa segelisah ini hanya karena melihat fajar yang biasa nya selalu penuh senyum itu mengerang kesakitan.

Kenapa senja seolah menjilat ludah nya sendiri,waktu itu dia bilang fajar sama saja dengan laki-laki yang selama ini dia kenal.tapi sekarang senja seperti orang gila hanya karena mengkhawatirkan seorang fajar.

"Duh saya itu kenapa sih,kemarin saya marah-marah tidak jelas dan berjanji tidak akan memikirkan fajar lagi.tapi sekarang kenyataan nya berbalik dengan semua ucapan saya"ucap senja kesal.

"Tenang senja tenang ayo mikir siapa orang yang bisa kamu hubungi di thailand tanpa ada satu orang pun yang curiga"ucap senja sambil menggulir kontak di ponsel pintar nya.

Hingga malam menjelang senja masih saja bingung siapa yang akan dia hubungi,dan rasa khawatir nya terhadap fajar semakin tidak terbendung.

Ketika masih kesal dengan diri nya sendiri tiba-tiba ponsel yang sedang di pegang nya berdering.

SENJA UNTUK FAJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang