CHAPTER-49

241 22 0
                                    


Happy reading..!!💉

Senja masih memandang Fajar yang tertidur dengan nafas teratur,setelah pembicaraan singkat mereka tadi senja semakin merasa bersalah sekarang.senja merasa bahwa ia tidak pantas berada di sisi lelaki sebaik Fajar.

Senja bingung sejujur nya sisi lain dari hati nya bersyukur ternyata Fajar tidak pernah mengkhianati nya,namun sisi lain nya juga mengatakan bahwa sikap senja selama ini menegaskan kalau ia tak pantas di cintai oleh laki-laki seperti Fajar.

Sekarang senja mengerti kenapa dulu semua orang meninggalkan nya,orang tua nya lalu rendy karena mungkin senja seburuk dan setidak pantas itu untuk menerima cinta dari orang lain.

"Jar maafin aku"ucap senja pelan masih dengan memandang wajah Fajar.

Air mata senja kembali mengalir,perasaan nya tidak karuan sekarang rasa bersalah,kecewa,dan marah pada diri nya sendiri lebih mendominasi sekarang.

"Aku emang buruk banget jar,aku gak pantes buat kamu"

Senja terus mengeluarkan ucapan-ucapan yang menggambarkan bahwa diri nya jahat dan sangat egois,senja juga membayangkan bagaimana semalam kalau Fajar tidak selamat senja tidak akan pernah memaafkan diri nya sendiri.

***

Senja melipat mukena nya,dia sudah sedikit lebih baik setelah mengadu pada sang pencipta.untung saja senja juga selalu menyediakan baju bersih setiap hari di loker nya jadi sekarang senja tidak perlu repot untuk pulang ke apartemen terlebih dahulu.

Setelah selesai dengan aktifitas singkat nya,senja kembali ke ruang rawat Fajar takut laki-laki itu sudah bangun dan membutuhkan sesuatu.
Benar saja saat senja membuka pintu dia sudah melihat Fajar bersiap untuk turun dari tempat tidur nya.

"Kamu mau kemana sih dari tadi kaya nya pengen banget turun dari tempat tidur!"ucap senja kesal sambil membenarkan kembali letak infus Fajar.

"Aku mau nyari kamu,karena kamu ngga ada aku pikir kamu pergi"jawab Fajar lemah khas orang baru bangun tidur.

"Aku kan udah bilang gak akan kemana-mana,udah tidur lagi kamu masih lemes juga"ucap senja sambil membantu Fajar untuk merebahkan badan nya kembali.

"Atau kamu butuh sesuatu biar aku ambilin?"tanya senja.

Fajar menggeleng malah menarik senja untuk lebih dekat,sekarang senja berada di antara kedua kaki Fajar posisi mereka sangat dekat sekarang membuat senja salah tingkah.

"Aku gak butuh apa-apa kalau udah ada kamu di sini"ucap Fajar sambil mata nya menatap senja dengan dalam.

Senja berdehem,setelah sekian lama tidak bertemu ternyata tatapan mata Fajar masih sama iris gelap nya yang biasanya berkilat-kilat dengan tatapan jahil itu kini sedang menatap nya dalam dan penuh cinta.

"Ya udah kalau gitu kamu istirahat sebentar lagi pasti dokter dateng buat visit"ucap senja mencoba menetralkan suaranya agar tidak bergetar.

"Jaa kamu belum respon ucapan aku tadi shubuh"ucap Fajar mengalihkan pembicaraan.

Senja menunduk rasa bersalah masih mendominasi hati nya,apa lagi setelah kenyataan bahwa selama ini Fajar tidak pernah mengkhianati nya.

"Aku malu jar,aku udah bikin kamu sakit kaya gini aku juga udah gak percaya sama kamu aku..."sebelum senja menyelesaikan ucapan nya Fajar lebih dahulu menghentikan nya dengan menempelkan telunjuk nya pada bibir senja.

"Sssttt ini bukan salah kamu"

Senja menggeleng,andai saja ia mau memberi Fajar kesempatan bicara kemarin hal ini tentu saja tidak akan terjadi.Fajar hampir kehilangan nyawa nya dan itu semua hanya karena senja merasa menjadi orang paling tersakiti.

SENJA UNTUK FAJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang