Plak
Suara tamparan mengema di depan ruang penanganan di salah satu rumah sakit. Di sana Nayeon hanya bisa menunduk disaat rasa sakit menjalar dari pipi keseluruh tubuhnya. Itu tamparan dari sang ibu mertua, meskipun tak akan membekas diwajah cantiknya tapi bisa dipastikan akan membekas di hati.
"Ibu, apa yang kau lakukan" seru Taehyung beralih berdiri di depan Nayeon untuk mengamankan sang istri.
"Tidak becus" umpat wanita paruh baya itu sambil menunjuk-nunjuk wajah Nayeon.
"Apa sulit untuk menjaganya. Kau teledor sekali!"
"Ini bukan salah Nayeon. Ini keteledoranku. Tadi Nayeon sedang membeli minum dan aku yang menjaga Yuju" Taehyung berusaha membela.
"Pantas saja kau belum memiliki anak!"
"Ibu. Kenapa kau seperti ini" Taehyung tak tahan lagi.
"Karena aku menganggap Yuju sebagai cucuku sendiri, aku menyayanginya. Kau tau alasannya? Itu karena istrimu belum bisa melahirkan anakmu. Dia mungkin mandul"
Nayeon mengambil nafas dalam-dalam mendengar tuduhan yang berulangkali didengarnya.
"Tidak ada yang mandul. Baik Nayeon maupun aku tak memiliki masalah. Kami sangat sehat" Taehyung berusaha melindungi martabat istrinya.
"Hah terus saja kau manjakan dia"
"Sudah kak... Jangan marah-marah untuk menjaga kesehatanmu" bibi Taehyung yang juga berada disana berusaha menenangkan untuk mengambil hati.
"Oh iya Tae, apa kau sudah menghubungi Yunji?" wanita yang kini memasuki kepala tiga itu berusaha cari muka.
"Sudah. Dan dia bisa memakluminya" jawab Taehyung.
Yunji adalah keponakan dari adik ipar ibu Taehyung, dia merupakan ibu dari Yuju.
"Dia hanya terlalu baik" ibu Taehyung memuji Yunji.
Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang penanganan sembari menggendong Yuju. Balita itu baru saja melakukan tindakan penjahitan di bagian pelipis karena pelipisnya terluka. Singkat cerita tadi ada sebuah insiden, Yuju terjatuh dan membuat pelipis balita itu terluka.
.
.Nayeon pulang ke rumah seorang diri. Dia menggunakan taxi karena Taehyung harus mengantar ibunya pulang, dan Yuju ikut kesana.
Wanita itu melihat mainan Yuju yang tertinggal di ruang tamu. Setelah itu dia teringat kejadian di rumah sakit.
"Ibu selalu saja menyalahkanku. Dia tak tau apa-apa tapi bersikap seolah-olah tau segalanya"
"Berapa lama lagi aku harus menahan kesabaranku"
"Aku lelah tapi tak ingin menyerah, aku mencintai Taehyung"
Hari sudah gelap, namun Taehyung belum pulang juga. Nayeon tak kaget. Itu pasti ulah sang ibu mertua yang menahan Taehyung disana.
Nayeon tak menyukai mertuanya. Dia sudah muak. Terkadang dia bahkan berpikir kapan wanita paruh baya itu enyah dari kehidupannya. Jahat memang, tapi Nayeon sudah muak.
Sedari tadi Nayeon tak menangis. Sekarang dia enggan menangis ketika direndahkan oleh keluarga Taehyung. Nayeon berusaha kuat. Karena jika dia terus menangisi keadaannya, bisa-bisa air matanya kering karena terlalu sering mendengar cacian mereka.
Tak berselang lama Nayeon mendapat panggilan telepon dari Taehyung.
"Iya?"
"Sayang, aku dalam perjalanan pulang. Kau menginginkan sesuatu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚁𝚎𝚠𝚒𝚗𝚍
RomanceDescription? Soon😂 Tag cerita akan bertambah setelah beberapa tokoh muncul