𝚁𝚎𝚠𝚒𝚗𝚍

43

(...)

"Ihh.." Nayeon mengernyit jijik.

"Kenapa? Itulah yang harus dilakukan seseorang jika sedang rindu. Kalau kau merindukan Jungkook kau juga boleh menyuruhnya datang"

"Jadi kau datang karena disuruh? Hah, kalau Jungkook akan datang sendiri tanpa aku menyuruhnya" Nayeon hanya ingin membanggakan diri. Padahal dia sedang merasa tak enak dengan Jungkook.

"Ya, terserah kau saja" Seokjin tak ingin menanggapi Nayeon lagi.

"Eh tunggu" cegah Nayeon.

Seokjin tak menyahut tapi dia menengok ke belakang untuk melihat Nayeon.

"Kau akan datang ke sana dengan tangan kosong?"

"Tentu saja tidak. Aku akan membeli sesuatu sebelum ke sana"

"Karena dia sedang hamil jadi belikan dia buah yang menyegarkan. Belikan juga kue" tutur Nayeon.

"Buah dan kue?"

"Ya. Oh bungeoppang juga"

"Oke" Seokjin hendak melangkah.

"Satu lagi"

"Apaaa?"

"Belikan juga untukku" Nayeon meringis.

"Ckh... aku tau akan seperti ini" gerutu Seokjin yang kemudian pergi.

"Kau harus membelikan untukku. Ingatt" teriak Nayeon.

Setelah Seokjin pergi rumah itu menjadi sepi. Padahal biasanya juga seperti itu, tapi kenapa baru sekarang terasa sepi. Apa kehamilan itu membuat Nayeon sangat sensitif? Sampai-sampai tak suka sendirian.

Cut

....

Selengkapnya ada di Karyakarsa,
'Rewind 🍃43'

Lock 🔒
Only 🪙20 (kakoin)

Highlight

Setelah itu Jungkook mengeluarkan banyak cemilan dari plastik lainya. Sepertinya dia benar-benar ingin membuat Nayeon gemuk.

"Pemilik rumah ini belum pulang atau memang tak akan pulang?" Jungkook menanyakan Seokjin.

Nayeon diam sejenak untuk mencerna perkataan Jungkook.

"Kenapa kau selalu menyebutnya dengan sebutan lain? Aku terkadang bingung siapa yang kau maksud. Tidak bisakah kau memanggilnya 'Hyung?' dengan nama pun tak apa 'Seokjin' panggil dia begitu" Nayeon mengomeli Jungkook.

Anehnya pria itu malah tersenyum.

"Kenapa kau tersenyum?" Nayeon merasa heran dan menahan kekesalan.

.
.

"Jangan berbicara begitu" larang Nayeon sembari mengelus-elus perutnya.

"Kenapa? Dia bahkan belum memiliki telinga untuk mendengar suaraku" Jungkook membalikkan perkataan Nayeon.

"Ishh..." Nayeon kesal dan memilih kembali duduk di ruang keluarga.

"Kalau begitu aku akan pergi" pamit Jungkook setelah mendekati Nayeon.

Nayeon diam.

Namun saat Jungkook berjalan mendekati pintu Nayeon berdiri.

"Jangan" larang wanita itu.

Jungkook membalik tubuhnya. Tapi dia hanya menatap Nayeon, pria itu ingin Nayeon berbicara tanpa dirinya bertanya.

"Aku tak mau sendirian" tutur Nayeon.

"Baiklah. Aku akan menemanimu" Jungkook berjalan mendekati Nayeon lagi.

....

"Apa yang kalian lakukan? Berisik sekali" keluh Nayeon.

Baik Jungkook maupun Seokjin masih mengatur nafas karena debaran jantung keduanya masih berdegup kencang.

Jungkook merasa kesal, ternyata Seokjin diam tak bersuara untuk mengendap-endap dan mengecek kamar yang di gunakan Nayeon. Pria itu pun tak mematikan televisi, dia hanya menjeda acara hiburan itu.

"Kenapa kau mengendap-endap? Ingin masuk ke dalam kamar Nayeon? Tidak sopan" tanya Jungkook kesal.

"Aku hanya ingin memastikan kau tak mengapa-apakan adikku. Mana mungkin aku diam saja saat tau kau di dalam kamar bersamanya, kalian belum menikah" jawab Seokjin beralasan.

"Apa yang ingin kau cegah kalau dia sudah mengandung anakku" ujar Jungkook yang memang ada benarnya juga.

"Kalau begitu nikahi dia"

.
.

"Keluar! Jangan mengganggu tidurku!" Nayeon yang kesal pun ikut meneriaki kedua pria itu.

Seokjin dan Jungkook langsung kicep saat diteriaki Nayeon. Dengan gugup mereka menjauhi kamar itu.

"Menyebalkan" gumam Nayeon yang kemudian menarik selimutnya.

.
.

"Ayo duduk, jangan di sini. Ruang tengah saja" Seokjin menuntun Nayeon.

"Padahal aku berharap tak mengalami mual" gumam Nayeon.

"Tapi kebanyakan wanita hamil merasa mual, itu wajar jadi jalani saja" tutur Seokjin.

"Kau istirahat saja, sebaiknya kau izin tak bekerja"

"Tidak, belakangan ini aku sudah sering izin"

"Kalau begitu aku akan mengantarmu bekerja, sebelum itu kita ke apotik untuk membeli obat pereda mual"

Mendengar itu Nayeon merasa tersentuh, kakak sepupunya baik sekali.

"Kakak" Nayeon memeluk Seokjin.

23 - 09 - 29 (karyakarsa)

23 - 10 - 02