18

32 6 5
                                    

*melanjutkan chap kemarin.


"Terlihat berkilau. Cantik sekali" gumam Nayeon saat melihat cipratan dan genangan air yang berkilau di bawah air mancur.

"Ya, cantik sekali"

Mendengar suara orang lain membuat Nayeon kaget, wanita itu sontak menoleh kebelakang dan terbelalak.

"Cantik sekali" ujar orang itu lagi. Itu membuat Nayeon melangkah mundur kebelakang.

"Kenapa kau ada disini?" tanya Nayeon gugup.

"Ini rumahku"

"Apa kau lupa?" lanjutnya bertanya.

"Maksudku kenapa kau diluar?" jawab Nayeon untuk mendapatkan jawaban juga.

"Di dalam sangat membosankan. Dan... Kenapa kau disini?" Dia penasaran.

"Aku di jebak oleh kak Seokjin" jawab Nayeon sembari menundukkan kepalanya.

"Ah... kakak sepupumu, Kim Seokjin..." tebaknya untuk memperjelas.

"Kali ini aku tak menganggap pria itu sebagai kakak sepupuku. Disini dia adalah kakak mu, anak pertama dari ibumu" terang wanita yang merasa di kerjai Seokjin itu.

"Yah... fakta itu yang membuatku kesal" decak lawan bicaranya.

Nayeon benar-benar tak nyaman dengan situasi ini. Dia bahkan secara perlahan terus melangkah kebelakang.

"Jangan melangkah mundur" ujarnya lagi saat melihat Nayeon terus berjalan mundur.

"Kau juga ja- ahh" Nayeon hendak melayangkan protes, tapi dia malah tergelincir dan hampir jatuh ke air mancur jika sosok di depannya tak mencekal tangannya dan menariknya.

Nayeon membeku, kenapa sekarang dia harus berada di pelukan pria itu. Pria? Ya dia seorang pria.

"Aku merindukanmu" gumam pria itu.

Nayeon yang awalnya syok ini kembali tersadar. Dia langsung berusaha melepaskan diri dari pelukan itu.

"Sebentar saja" pinta pria itu masih menahan Nayeon.

"Tidak. Bagaimana jika ada yang melihat" Nayeon berusaha mendorong tubuh jangkung itu.

"Tidak akan. Orang-orang egois itu sedang tertawa bodoh bersama"

"Aku bilang lepas. Jika tidak aku akan teriak" ancam Nayeon.

"Teriak saja, kau tau apa yang akan terjadi setelah kau berteriak" pria itu menantang Nayeon.

Nayeon diam mencerna perkataan itu.

"Bodoh" ejek pria itu sembari tersenyum. Dia mengejek bukan tanpa alasan. Bukankah Nayeon tadi takut jika ada orang yang melihat mereka? Tapi kenapa wanita itu ingin berteriak, bukankah itu akan memancing kedatangan orang-orang.

"Jangan seperti ini. Kau sudah memiliki istri begitupun denganku, aku sudah bersuami" Nayeon memperjelas kenyataan.

Pria itu melepas pelukannya. Dia menunduk tersenyum sinis.

"Aku akan segera bercerai" tuturnya.

"Aku tak perduli. Itu bukan urusanku" Nayeon bersikap acuh. Wanita itu menatap tajam pria di depannya yang juga memberikan tatapan yang sama.

"Jeon Jungkook" panggil Seokjin yang terlihat mendekati Nayeon dan... Jungkook?

Seokjin tersenyum setelah tiba disana.

"Di dalam aku mencarimu, ternyata kau sudah disini" lanjut Seokjin yang kini berada didekat dua orang yang terlihat tak nyaman.

"Kau merindukan wanita yang sangat kau cintai ini kan" tambah Seokjin. Dia seolah ingin memprovokasi kedua orang yang dulu pernah menjalin kasih di masa muda itu.

𝚁𝚎𝚠𝚒𝚗𝚍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang