17

26 7 3
                                    

Masih di hari yang sama, Nayeon dan Taehyung tengah mengajak tiga bocah itu ke salah satu mini market terdekat. Ketiganya berjalan di depan, sementara Nayeon dan Taehyung berjalan dibelakang layaknya tengah menggiring mereka.

"Sepertinya menyenangkan jika kita memiliki anak" celetuk Taehyung sembari menoleh ke arah Nayeon.

Nayeon pun sama menoleh ke samping, dia menatap Taehyung yang kemudian memberikan respon.

"Selama ini kau yang tak mau berusaha" ujar Nayeon sembari meninju perut Taehyung pelan.

"Kata siapa aku tak berusaha? Aku berusaha tau. Kita-" goda Taehyung yang belum sempat terselesaikan karena Nayeon langsung memotongnya dengan argumennya.

"Tapi jika usaha yang itu belum berhasil seharusnya kau mencari cara lain. Ke dokter untuk berkonsultasi menjadi salah satunya. Kau tak begitu kan? Kalau aku tak menyeretmu, sampai sekarang kau tak akan mau kan" gerutu Nayeon.

"Karena aku percaya ini semua karena tuhan belum memberi kita kesempatan. Percayalah, suatu saat kesempatan itu pasti datang" seperti biasa Taehyung berusaha menenangkan Nayeon.

"Bicaramu tenang sakali. Ya kau bisa tenang, karena ibumu tak akan menyalahkan putranya. Beda lagi denganku. Ibumu selalu membuatku tak tenang" gerutu Nayeon.

"Ibu kan tak tau seperti apa kehidupan pernikahan kita" ujar Taehyung sembari mencubit pipi Nayeon gemas.

"Maka dari itu seharusnya ibumu tak perlu terlalu ikut campur" Nayeon melepas tangan Taehyung dari pipinya.

"Baiklah, nanti akan aku sampaikan" Taehyung tersenyum jahil.

"Yak! Kau ingin aku semakin dibenci ibumu. Dasar pengadu. Seperti anak kecil saja" Nayeon memukul lengan Taehyung.

"Aku hanya bercanda sayang" Taehyung tersenyum puas.

"Seharusnya kita mengajak Yuju juga" ujar Taehyung kemudian.

"Bukankah ibumu sudah memberi peringatan agar Yuju tak terlalu sering bertemu denganku. Aneh... padahal dulu ibumu menyuruh kita mengadopsi Yuju. Sekarang ibumu marah karena Yuju dekat denganku" gerutu Nayeon. Wanita itu terus menggerutu.

"Ya... ibuku memang aneh. Nanti ku sampaikan padanya" goda Taehyung lagi.

"Tae... Jangan begitu" rengek Nayeon.

"Iya-iya" Taehyung tertawa kecil melihat Nayeon panik karena takut diadukan.


.
.



Beberapa saat kemudian, di kediaman nenek Nayeon.

Semua orang tengah berkumpul di ruang tamu. Mereka sedang mengobrol sembari memakan pizza yang dipesan oleh Taehyung.

"Akhirnya keluarga ini berkumpul dalam keadaan lengkap" ujar Gitae.

"Ya, tahun ini kita pasti akan mendapatkan keberkahan dan kabar baik" sahut nenek.

"Semoga kita semua selalu sehat, terlebih lagi nenek" ucap Nayeon.

"Ya aku harus sehat. Aku ingin melihat dan menggendong anakmu sebelum aku tiada" jawab nenek.

"Dengar itu. Tae, apa kau mau trik-trik dari paman?" sahut paman kedua, suami dari bibi Reah.

"Aku sudah tau segala trik paman" ujar Taehyung menyombongkan diri. Semua orang tersenyum saat mendengarnya.

"Benarkah? Pasti ada yang belum" canda paman kedua.

Ditengah obrolan dewasa itu datanglah Seyeon yang mendekati Nayeon. Dia meminta Nayeon untuk mengantarnya ke toilet, dan itu menjadi pertanyaan orang-orang disana.

𝚁𝚎𝚠𝚒𝚗𝚍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang