22

32 5 6
                                    

"Aku perlu kesana?"

"Tidak perlu. Sebentar lagi aku akan pulang" tolak Nayeon saat Taehyung bertanya.

"Baiklah, kalau begitu hati-hati saat kau pulang. Aku akan menunggumu di rumah"

"Oh"

Nayeon mengakhiri panggilannya. Sekarang dia memasuki ruangan di depannya.

"Kau jadi pulang?" tanya bibi Jihee.

"Ya, tidak apa kan? Ibu mertuaku sedang ada dirumah"

"Iya tidak apa-apa. Nanti ibumu juga akan datang" tutur bibi Jihee

Nayeon menatap neneknya yang terbaring di ranjang pesakitan.

"Nanti bibi pamitkan. Kau pulanglah sebelum hari mulai malam"

Nayeon mengangguk.

"Aku pulang dulu ya bi" pamit Nayeon.

"Iya, hati-hati"

Setelah itu Nayeon keluar dari ruang inap neneknya. Jadi saat ini Nayeon sedang berada di rumah sakit. Tadi bibi Jihee memberitahu jika neneknya terjatuh di kamar mandi, karena kondisinya tak semakin membaik nenek pun di bawa ke rumah sakit.

Saat Nayeon tiba di rumah sakit, di sana sudah ada ibunya dan bibi Jihee. Tapi setelah itu ibu Nayeon pamit pulang untuk mengambil pakaian. Dan sebelum wanita paruh baya itu kembali lagi ke rumah sakit, Nayeon sudah pamit pulang.

Ngomong-ngomong Nayeon sudah berada di rumah sakit selama beberapa jam. Bahkan sekarang hari sudah mulai gelap. Karena itulah Nayeon memutuskan untuk pulang.




.
.





Di rumah orang tua Jungkook.

Setelah makan malam usai, anak-anak di rumah itu diperintah untuk segera memasuki kamar. Sepertinya para orang dewasa akan membicarakan sesuatu yang penting.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya tuan Jeon pada menantunya.

"Begini ayah, ibu. Jadi aku ingin meminta izin untuk membawa Jieun dan Jidan pergi" ujar Sana.

"Pergi kemana? Kalian mau kemana?" nyonya Lee seolah menolaknya.

"Aku sudah memiliki tempat tinggal baru. Rencananya besok aku akan mulai pindah. Tidak jauh dari sini kok" Sana.

"Tidak" tolak nyonya Lee. Kemudian dia meninggalkan beberapa orang disana, beliau memilih pergi ke kamarnya.

"Tunggu sebentar, aku kan membujuknya" kata tuan Jeon yang kemudian menyusul sang istri.

Sekarang di ruangan itu hanya menyisakan Sana dan Jungkook yang saling diam.

"Aku akan mengabulkan keinginanmu. Baik, kau mendapat hak asuh Seyeon dan aku mendapat hak asuh Jieun dan Jidan" Sana.

"Memang harus seperti itu. Setelah perceraiannya telah ditetapkan aku akan memberi hadiah dan kompensasi untukmu" Jungkook.

"Aku tidak perlu hadiah ataupun kompetensi. Cukup perbolehkan aku bertemu Seyeon, aku akan sangat berterimakasih" pinta Sana.

"Oke, aku tak akan melarangnya. Tapi itu terserah Seyeon juga, aku tak akan memaksanya" timpal Jungkook.

Di kamar orang tua Jungkook. Dua orang paruh baya itu sedang berdebat kecil. Tuan Jeon masih berusaha membujuk nyonya Lee agar mengizinkan Sana melakukan apa yang wanita itu mau.

"Biarkan Sana mengambil keputusan dan melakukan apa yang dia inginkan. Bagaimanapun dia akan bercerai dengan Jungkook. Sampai kapan kau akan mengekangnya untuk tinggal disini? Itu membuat nya tak nyaman, kau tau itu" tuan Jeon.

𝚁𝚎𝚠𝚒𝚗𝚍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang