Damien menatap Matteo dengan sangat tajam. Matteo tertarik pada Starley? Tidak mungkin, temannya ini terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai FBI, dan tidak pernah berkencan karena memang tidak memiliki waktu untuk hal itu.
Damien memincingkan matanya, lalu kenapa Matteo bertanya hal itu kepada Starley?
Tiba-tiba Matteo menoleh ke arah Damien, karena dia menyadari kalau Damien menatapinya.
"Damien? Ada apa?" tanya Matteo santai.
Akhirnya Starley pun menoleh ke arah Damien untuk pertama kalinya di dalam mobil itu. Sepanjang perjalanan tadi Starley tidak menoleh ke arah Damien sedikit pun, hanya menatap Matteo, hal itu membuat Damien kesal.
Starley menatapnya dengan alis terangkat, menunggu Damien menjawab.
"Tidak apa-apa," jawab Damien dengan nada yang sangat tenang. Walaupun kenyataannya tangan dia begitu tegang mencengkram Ipad dan kepalanya sepertinya sudah mengepuh.
Lalu Damien kembali memandang Ipadnya. Sedangkan Matteo dan Starley pun kembali mengobrol.
"Jadi, bagaimana ceritanya wanita semenarik dirimu tidak memiliki pacar?" tanya Matteo melanjutkan topik pembicaraan itu.
Kali ini Damien tidak menoleh, tapi telinganya terbuka begitu lebar untuk mendengar obrolan Matteo dan Starley.
"Apa aneh kalau seorang perempuan memilih untuk tidak berpacaran?" tanya Starley terdengar heran.
Matteo terkekeh. "Tentu saja tidak aneh, tapi akan aneh kalau tidak ada laki-laki yang mengejarmu," seru Matteo.
Ucapan Matteo itu membuat Damien tersadar. Benar juga perkataan Matteo. Tidak mungkin tidak ada lelaki yang mengejar Starley. Starley ini benar-benar idaman semua lelaki. Lalu kenapa Starley tidak pernah pacaran?
Damien terdiam sejenak memikir. Lalu ia mendengar Starley menjawab. "Ada."
Jawaban Starley itu membuat Damien melirik Starley dari sudut matanya. Menunggu Starley melanjutkan ucapannya.
"Tapi sepertinya itu bukan hal yang harus kita pikirkan sekarang, kan? Jadi bagaimana rencana kita nanti?" tanya Starley, lalu kali ini dia menoleh ke arah Damien.
Damien terasa begitu geram karena Starley tidak melanjutkan pembicaraannya mengenai lelaki yang mendekatinya. Damien ingin tahu lebih detailnya.
Tapi dirinya pun tidak mungkin bertanya hal itu, setelah apa yang dia sudah katakan kepada Starley.
Hari ini, Starley pun terlihat lebih profesional kepada Damien. Seolah setelah kejadian di perpustakaan, Starley membangun tembok yang sangat tinggi, agar Damien tidak bisa masuk.
"Plan-nya sederhana, kau bertamu ke rumah Fus Rufson, dan aku hanya menemanimu. Dan Matteo, pura-pura menjadi bodyguard-ku," jelas Damien.
Matteo langsung protes, "heii! Kenapa aku menjadi bodyguard-mu!"
"Karena hanya itu identitas palsu yang tepat kalau tidak ingin dicurigai oleh Fus," jawab Damien.
"Kau sudah tahu, dengan kehadiranmu di mansion Fus aja, Fus sudah curiga. Fus pasti mengenalimu, kan," seru Matteo.
"Kalau begitu, Starley hanya perlu mengatakan kalau aku ini pacarnya yang mengantar dia," ucap Damien tanpa pikir panjang.
Matteo maupun Starley tercengang mendengar ucapan Damien yang tidak logis.
Ketika melihat reaksi Matteo dan Starley, Damien mengiris. Astaga kenapa dirinya berkata seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...