Chapter 43 - Jealousy

57K 5.2K 612
                                    


Semua orang di ruangan kaget dengan aksi Damien yang tiba-tiba itu. Starley spontan bangun dari duduknya, seperti bersiap menghentikan Damien kalau Damien akan menojok Matteo.

Starley sudah hampir berpasrah kalau rencana mereka akan gagal. Tapi yang sangat mengagetkan, Damien tidak pernah melayangkan tonjokan itu. Damien hanya menarik kerah baju Matteo dan menatap temannya itu dengan tajam.

"Ada apa dengan bodyguard ini?" bentak Fus tidak percaya melihat seorang bodyguard berperilaku seperti ini.

Starley sendiri pun tidak tahu kenapa Damien berperlaku seperti ini. Lalu ia teringat kejadian sebelum Damien menarik kerah Matteo. Tadi Matteo mencium pipinya. Tapi rasanya tidak mungkin Damien marah karena hal itu.

Tidak mungkin Damien cemburu pada Matteo, kan?

Matteo terlihat sangat tenang. Damien dan Matteo saling tatap-tatapan. Lalu beberapa detik kemudian, Damien akhirnya melepaskan kerah Matteo. Lalu ia mundur, dan menunduk sedikit seperti meminta maaf.

"Maafkan ketidak sopanan saya, tapi saya diperintahkan oleh Tuan Johnny untuk mengawasi Matthew agar tidak menyentuh Nona Starley," ucap Damien langsung sebut Matteo dengan nama samarannya.

Starley mengerjapkan matanya. Alasan apa-apaan itu? Dan bukankah tadi rencananya Damien adalah bodyguardnya Matteo? Starley melirik Uncle Fus, untuk melihat reaksinya. Apa Uncle Fus akan percaya dengan alasan dangkal seperti itu?

Kalau saja Damien tetap tenang, mereka tidak harus menghadapi keadaan seperti ini.

Dan yang lebih mengangetkan lagi, Uncle Fus malah terbahak, dia mengatakan. "Itu seperti Johnny yang ku kenal, sangat protektif terhadap adiknya."

Starley tercengang, apa Uncle Fus benar-benar percaya pada alasan itu? Matteo pun ikut terkekeh, dan menyetujui ucapan Uncle Fus. Setelah itu mereka semua kembali duduk begitu saja.

"Tuan Johnny sedang sangat sibuk dengan kasus kebakaran, maka menyuruh saya untuk menjaga Nona Starley," ucap Damien sopan.

Apa Damien mencoba memancing Fus dengan mengungkitkan kebakaran gedung Bell? Pikir Starley.

Tapi reaksi Fus sangatlah normal dan tidak terlihat tegang. Fus menoleh ke arah Starley. "Oh ya, aku turut sedih dengan apa yang sudah keluargamu lalui, Starley." Fus terlihat bersimpati.

Kalau Fus berakting, lelaki paruh baya ini jago akting.

"Terima kasih Uncle Fus, aku hanya berharap kasus ini cepat selesai," seru Starley dengan wajah murung dibuat-buat.

"Jadi kau percaya ayahmu tidak bersalah?" tanya Fus tiba-tiba. Pertanyaan Fus membuat Starley menatap Fus. Sepertinya Fus terlihat mulai was-was.

"Tentu saja dia tidak bersalah. Aku yakin ada seseorang yang ingin menjebak ayahku. Kau juga berpikir seperti itu, kan? Kau adalah teman dekatnya," jawab Starley.  Starley ingin tahu apa jawaban Fus.

Fus memperhatikan Starley, lalu hanya tersenyum lemah. "Sejujurnya, aku tidak tahu jawaban itu Starley. Walaupun aku teman dekatnya, tidak mungkin dia menceritakan segalanya padaku."

Ucapan Fus tidak salah, tapi jawaban Fus seolah ingin membuat Starley percaya kalau ayahnya memang melakukan semua ini. Tapi menurut Starley itu tidak masuk akal, karena tidak perlu sampai membakar gedung sendiri untuk menyembunyikan obat terlarang. Hal itu sangat mencolok. Dan Starley tahu ayahnya tidak mungkin melakukan hal sebodoh itu.

Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang