Diaz melajukan motornya dengan kecepatan sedang, helm full-face disertai dengan jaket hitam yang di kenakannya sukses membuat seluruh pasang mata menatap kagum kearahnya. Diaz tau, tapi sosoknya memilih untuk abai. Karena jika boleh jujur dirinya paling tidak suka menjadi pusat perhatian, apalagi di sekolah.
"Udah ngerasa sombong?" Ujar Danial yang entah sejak kapan sudah berdiri disampingnya. Senyum meremehkan terlihat jelas diwajahnya.
"Kenapa? Kalah saing?"
"Bukan level gue buat bersaing sama orang kaya lo" ujar Danial yang sukses membuat Diaz tertawa remeh.
"Syukur deh" balas Diaz sebelum akhirnya memilih membawa langkahnya pergi dari sana.
"Mau kemana lo?"
"Gue cuma gamau waktu gue kebuang sia - sia karena kebanyakan ngomong sama lo"
"Terus apa kabar dengan gue dan anak - anak kemarin?"
Diaz terkekeh sinis, "Ceritanya sekarang lo lagi ngarepin permintaan maaf dari gue gitu?"
"—mimpii!" Lanjutnya
"Orang kaya lo mana pernah ngerasa bersalah. Jangankan ngerasa, ngaku salah aja gamau" balas Danial yang sukses membuat Diaz memutar bola matanya malas.
"Micin kalau dikasih nyawa ya gini jadinya" ujar Diaz lengkap dengan nada malasnya.
"Maksud lo?"
"Ga usah pura - pura bego. Lagian dari awal juga gue gaminat buat gabung tim lo. Waktu gue terlalu berharga cuma buat hal yang ga penting kaya gitu. Jadi kalau sikap gue kaya sekarang, ya seharusnya lo ga masalah dong. Karena dari awal lo udah tau kalau gue gapernah mau peduli sama yang namanya basket basket dan basket!"
"Gausah belagu lo. Udah pernah ngerasain gimana rasanya ngejulat lidah sendiri?" Tanya Danial lengkap dengan nada remehnya.
"Terserah" balas Diaz sebelum akhinya membawa langkahnya pergi dari sana. Meninggalkan Danial yang saat ini hanya bisa mengepalkan kedua tangannya erat - erat.
***
Hari ini seluruh siswa SMA Garuda, mulai dari kelas 10 hingga kelas 12 terlihat tengah berkumpul di halaman sekolah. Pak Batara, selaku kepala sekolah dari SMA Garuda terlihat tengah memberikan pengumuman kepada seluruh siswa SMA Garuda.
"Jadi anak - anak, sesuai ketentuan kurikulum yang sudah berjalan dari tahun - tahun sebelumnya. Bapak hanya mau mengingatkan jika camping tahunan SMA Garuda akan di selenggarakan satu minggu lagi. Dan yaa, untuk surat ijin orang tua atau wali nanti akan diedarkan langsung oleh anggota osis ke kelas kalian masing - masing"
"Bapak harap camping tahunan ini akan berjalan dengan lancar, jika ada kendala atau masalah lainnya bapak harap disampaikan mulai hari ini dan paling lambat tiga hari sebelum dilaksanakannya camping nanti" ujar Pak Batara lengkap dengan senyum tegas miliknya.
"Lo belum pernah ngerasain gimana serunya camping versi SMA Garuda kan?" Bisik Satria kepada Diaz. Sedangkan Diaz? Laki - laki itu hanya bisa mengedikkan bahunya abai.
"Namanya camping ya paling gitu gitu doang, ga ada spesial - spesialnya. Dateng, bikin tenda, nyari jejak habis itu api unggun. Selesai"
"Ya normalnya emang gitu, tapi gue pastiin kalau disini bakal jauh lebih seru dari apa yang lo pikirin"
"Emang lo tau gue mikirin apa?"
"Ahh bodoamatt, yang penting gue mau lo ikut Dii"
"Gatau juga ya, gue gabisa janji. Takut bokap ga ngijinin juga"
"I think sih bakal diijinin. Jugaan camping doang"
"Iyaa tapi tetep aja, gue gabisa janjii"
"Lo bakal nyesel sih kalau sampe ga ikutan" ujar Satria yang sukses membuat Diaz memutar bola matanya malas.
"Mau seseru apa juga kalau guenya ga mood, ya sama aja"
"Aiss, gamau tau gue pokoknya lo harus ikut!"
"Gapunya temen lo ya? Makannya maksa banget biar gue ikut"
"Seorang Satria yang tampan ini? Gapunya temen? Ga ada sejarahnya"
"Oaja yakan, tapi heran aja sih"
"Heran kenapa?"
"Katanya doang banyak temen, tapi tiap hari nempelnya sama gue mulu"
"Kok lo makin lama makin ngeselin ya Dii? Nyesel gue pernaf daftarin diri jadi temen lo"
"Gimana? Udah ada niat log out jadi temen gue lo?"
"Log out matalo?" Kesal Satria yang sukses membuat Diaz tertawa gemas sebelum akhirnya menarik Satria kedalam rangkulannya.
Sepertinya saat ini Diaz telah menemukan sahabat yang sefrekuensi dengannya.
"Sattt"
"Hmm?"
"Kadang gue tuh bingung sama lo"
"Bingung kenapa?"
"Kok bisa ya, kadang lo pinter banget kadang juga blo'on banget"
"Lo ngatain gue bloon?"
"Ari - ari lo dulu dikubur apa di grill Satt?"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00
Teen Fiction00.00 Orang lain bisa menyebutnya sebagai awal, tapi tak sedikit pula yang menyebutnya sebagai akhir. Diaz, laki - laki humoris yang tidak sengaja bertemu dengan laki - laki sedingin Danial. Mereka tidak ada hubungan apapun dan mereka bahkan tidak...