Part Ten : First Night (?) 18+

2.2K 136 10
                                    


WARNING 18+ YA GUYS

Happy Reading!!

Kedatangan Amanda tentu menarik minat orang - orang yang sedang mengerubungi Ariana. Ketenaran Ariana dan segala gelarnya tentu dibarengi dengan ketenaran Amanda yang juga memiliki banyak gelar malaikat dimata banyak orang. 

Kali ini pun Amanda menarik perhatian dengan rambutnya. Amanda mengurai rambutnya seperti Ariana, namun terlihat masih banyak bagian rambutnya yang berantakan.

'Melakukannya sendiri eh'

Ariana yakin sifat Amanda memang tidak ada baik – baiknya. Ilmunya dari dunia modern membuatnya yakin ia adalah sejenis lalat menjijikan dikehidupan Ariana yang mebuat hidupnya berantakkan selama ini.

"Ariana kau juga mengurainya?" Pertanyaan Amanda membuat Ariana menganggukan kepalanya santai.

'Kita lihat bagaimana permainannya kali ini.'

"Aku tahu kau memang akan selalu mengikuti ucapanku, Rambut dan gaunku ini terlihat cocok bukan?"

Ucapan Amanda membuat beberapa orang akhirnya memperhatikannya. Tentu saja warna khas keluarga Duke satu – satunya dinegeri ini yang tidak sembarang orang bisa pakai.

"Ah aku memakainya karena Ariana sendiri yang menyarankanku. Dia bilang dia tidak suka warna ini jadi aku mencobanya dan ternyata cocok. 'Itu karena kau bilang warna itu terlihat jelek padaku' Ariana kesal sendiri.

"Kau benar, kalau kau tidak bilang bahwa aku terlihat buruk dengan warna itu mungkin aku tidak akan menemukan warna gaunku sekarang." Ariana tersenyum manis menatap Amanda.

Amanda yang awalnya terkejut dengan perkataan Ariana segera merubah ekspresinya menjadi tersenyum.

"Aku memang pintar bukan memilih warna untukmu." Ariana sudah tidak sanggup bersikap sok manis dengan lalat ini.

"Sepertinya aku sangat lelah, aku akan beristirahat sebentar." Melepas rangkulan Amanda pada lengannya. Ariana berniat untuk melepaskan kekesalannya menuju balkon. Saat hampir sampai, Amanda memanggil Ariana sambil menariknya cukup kuat. Ariana yang tidak siap tidak sengaja menumpahkan air dalam minumnya yang dipegangnya dan mengenai Amanda. Ariana yang terkejut dengan kejadian yang cepat itu membuatnya tanpa sadar menjatuhkan gelasnya.

Suara yang nyaring buat orang – orang memperhatikan mereka. Ariana masih menatap gelas wine yang sudah berserakan diantara kakinya.

"Kau tak apa?" Suara Reon yang bertanya membuatnya merasa dejavu. Sial! Percakapan yang sama seperti dalam novel. Padahal ia berusaha keras tidak ikut campur dengana kisah cinta mereka.

"Ariana?" Kali ini panggilan Reon membuat Ariana mendongakan kepalanya menatap wajah Reon yang terlihat khawatir. Aku? Kau bertanya padaku? Bukan Amanda? Ariana yang bingung dengan adegan ini hanya menganggukan kepalanya.

"Kakimu terluka."Ucapnya sambil mengangkat Ariana bridal . Ariana yang terkejut dan kehilangan keseimbangannya hanya mengalungkan tangannya pada Reon. Pakaian Ariana yang memang tidak mengembang seperti pakaian Amanda membuat kakinya mudah terlihat, sehingga saat gelas winenya jatuh akan mengenai kakinya.

Mengingat Amanda membuatAriana menolehkan kepalanya melihat Amanda yang hanya diam menundukkankepalanya sambil mengepalkan tangannya. So we can't be friends, right Amanda?

***

Reon membawa Ariana ke tempat peristirahatan khususnya. Setelah mendudukan Ariana, Reon mengambil sapu tangan yang ada di sakunya dan mencoba membersihkan darah yang keluar di kaki Ariana.

SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang