Part Twelve : Hot Kiss (?)

1.4K 135 10
                                        

Happy Reading!

Memikirkan banyak hal dikepalanya akhirnya membuat Ariana tertidur kelalahan. Hari ini Ariana sudah terlihat lebih baik. Setelah berbincang dengan ayah dan kakaknya saat sarapan pagi tadi, Ariana memilih untuk bersantai diatas ayunan favoritnya, menikmati cahaya matahari dan membiarkan Angin pagi menerpanya. 

Ia terlalau lelah memikirkan langkah yang harus ia lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia terlalau lelah memikirkan langkah yang harus ia lakukan. Semua cerita yang ia ingat telah berubah, ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Meskipun mungkin masih ada hal yang tetap akan terjadi seperti dalam novel, namun tetap saja Ariana merasa khawatir.

Hubungannya dengan Reon tentu sudah berubah. Jika sesuai cerita, Reon akan mulai mendekati Ariana. Namun, sekarang Ariana tidak bisa menebak apa yang akan dilakukan Amanda. Karena seharusnya posisi mereka berubah. Ariana perlu berhati - hati dengan Amanda mulai sekarang karena Ariana sadar Amanda seperti ular yang sudah menjerat Ariana sebelum dia datang. 

***

Cahaya pagi yang menerpa wajah Ariana membuatnya tanpa sadar memejamkan matanya menikmata kehangatan matahari pagi.

"Kau terlihat baik - baik saja setelah mencuri kudaku."

Suara Reon membuat Ariana membuka matanya terkejut. Reon yang berjalan mendekat hanya memasang senyum mengejek pada Ariana.

"Kau bisa mengambil kembali kudamu itu, aku sudah tidak membutuhkannya." Ariana menjawab dengan tenang.

 "Kau tidak curiga mengapa duke dan Will tidak bertanya tentang kuda itu?" Pertanyaan Reon membuat Ariana mengangkat alisnya sedikit.

Ariana menyadari bahwa ayah dan kakaknya tidak bertanya apapun dan bertingkah seperti biasa. Padahal sudah jelas bahwa Ariana membawa kuda kerajaan.

"Kau tidak tertarik dengan alasannya?" Pertanyaan Reon justru membuat Ariana mengerutkan keningnya.

"Daripada bertanya padamu tentang ayah dan kakaku bukankah lebih aneh apa yang kita lakukan waktu itu?" Reon yang sudah berdiri tepat dihadapan Ariana mengangkat satu alisnya memandang Ariana.

"Ku kira kau akan pura - pura tidak ingat dan tidak akan pernah mengungkitkanya lebih dulu." Ariana membalas ucapan Reon dengan dengusan kecil sambil memutar matanya malas.

"Sebenarnya lebih baik mengatakan bahwa itu adalah kesalahan." Ucapan santai Ariana justru membuat Reon menatapnya tajam.

"Kesalahan?" Ariana mengangguk yakin.

Percakapan mereka terhenti saat Maria menghampiri mereka dengan membawa pesan bahwa Amanda telah sampai dikediamannya dan akan sampai di taman ini dalam beberapa menit. Ariana sadar bahwa ia perlu menjauh dari Amanda semenjak cerita mulai berubah. Ia harus melepas belenggu Amanda yang sudah melekat pada dirinya satu - persatu.

"Baiklah, kau bisa menyiapkan makanan untuk kami sekarang." Ucapan Ariana menyisakan dirinya berdua saja bersama Reon.

"Kau tahu, sejak kemarin aku mencurigai satu hal." Perkataan Ariana membuat Reon mengerutkan keningnya tidak mengerti. Sambil berdiri menyamai tingginya dengan Reon, Ariana mendekat.

SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang