42 - Menghilang

195 9 3
                                        

Happy Reading!

Ariana membuka matanya secara perlahan. Matanya mulai mengerjap sedikit. Ruangan yang cukup besar dan bernuansa kayu yang hanya terdiri dari kasur dan lemari ini, membuat Ariana memandang ruangan ini dengan hampa.

"Apa yang bisa kutemukan di ruangan kosong ini." Ariana sedikit meringis, merasakan sakit pada tubuhnya yang lebihparah dari sebelumnya membuat Ariana tidak bisa menggerakan tubuhnya.

Tak lama, seseorang membuka pintu kamarnya. Wanita cantik dengan rambut berwarna seperti perak dan pakaiannya yang berwarna putih datang dengan nampan yang juga berwarna perak.

"Minumlah ini dulu. Kau pasti akan merasa lebih baik." Ariana berusaha menerima mangkuk yang berisi cairan berwarna hitam itu. Namun, karena tubuhnya yang sangat kesakitan, wanita cantik di hadapannya ini berinisiatif untuk menyuapi Ariana. 

Rasa pahit memenuhi mulutnya hingga membuat Ariana harus menahan diri agar tidak memuntahkan obat tersebut.

"Kau harus menghabiskannya jika tidak ingin merasa sakit." Ariana memberikan tatapan tajam pada wnaita itu, seakan memberikan isyarat bahwa dia juga sedang berusaha melakukannya.

Ariana baru bisa bernafas lega, setelah berhasil menghabiskan semua cairan hitam itu. Anehnya, rasa sakit di tubuhnya menghilang  dengan cepat.

"Jika kau sudah merasa lebih baik, guruku ingin berbicara denganmu." 

"Siapa namanu?" Ariana kini menatap wanita cantik yang terlihat seumur dengannya itu.

"Lara."

"Baiklah Lara, katakan pada gurumu, walaupun aku sudah tidak sakit bukankah aku harus mengisi perutku dulu, dan pakaian ini juga sudah tidak nyaman ku pakai, bukankah menurutmu aku harus membersihkan diriku dulu sebelum bertemu dengannya?"

Lara terlihat berfikir sejenak sebelum menjawab Ariana.

"Baiklah, kalau begitu aku akan memberitahuannya. Kau istirahatlah sebentar."

Setelah Lara meninggalkannya di ruangan itu sendirian, Ariana mulai berkeliling kamarnya dan  melihat berbagai parabot di ruangan itu yang sudah cukup usang seperti tidak terpakai selama puluhan tahun. Ariana lalu mencoba memeriksa jendela yang berada di samping ranjangnya.

 Ariana lalu mencoba memeriksa jendela yang berada di samping ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Salju?" Ariana mengerutkan keningnya bingung. Bagaimana bisa salju muncul di musim gugur. Saat berusaha membuka jendela,  Ariana mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya, sehingga Ariana segera berlari menuju kasurnya.

"Siapa?" 

"Saya diperintahkan nona Lara untuk membawa pakaian dan peralatan yang anda butuhkan."

"Masuklah." Namun, setelah beberapa lama, permintaan Ariana tidak disambut oleh orang tersebut. 

Ariana akhirnya membuka pintu kamarnya dan melihat seorang wanita muda lain dengan rambut pendek sebahu yang sedang membawa pakaiannya.

"Oh terimakasih. Masuklah" Wanita itu terlihat ragu sebelum menjawab Ariana.

SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang