Happy Reading!
Ariana memandang jauh di kamar barunya. Vila keluarganya yang terletak di pinggir kota adalah tempat yang sempurna untuk melupakan semua kecemasan dalam dirinya. Bangunan khas keluarganya dan taman yang besar dengan pekarangan luas di belakang villa ini membuat Ariana hanya bisa melihat pohon - pohon hijau sejauh mata memandang.
Namun, pikirannya masih selalu menghantuinya. Dia tiba di sana dengan harapan menemukan kedamaian dan menenangkan dirinya. Tapi sepertinya semuanya terasa sama selama ia menyembunyikan rahasia besar ini.
Hal yang bisa membantunya hanyalah suasana vila yang menenangkan. Ariana bisa berjalan-jalan di taman yang indah, menikmati matahari pagi, dan bahkan pergi ke padang rumput untuk naik kuda tanpa takut berpapasan dengan ayah dan kakaknya.
Hutan luas milik keluarganya juga membuat Ariana bebas menunggangi kudanya berkeliling hutan. Melihat pohon - pohon tinggi menjulang dengan dahan yang rindang menjadi pemandangan yang sangat Ariana sukai selama di sini.
Hari ini, Ariana juga memilih untuk berkuda setelah jenuh dengan isi kepalanya sendiri. Lebih jauh dari biasanya, angin sejuk dan sinar matahari sore memberikannya perasaan bebas yang begitu mendalam. Wahai masalah, hilanglah bersama angin, terbang, melayang, dan menghilang.
Ketika matahari semakin merunduk, Ariana baru menyadari bahwa dia telah terlalu jauh dari vila dan pengawalnya. Akhirnya, Ariana mencari tempat untuk menunggu mereka menemukannya atau tempat untuk beristirahat sejenak sambil menunggu, mengingat Ariana pasti akan terjebak di dalam hutan saat matahari menghilang dari ufuknya. Apalagi, ia tidak membawa alat penerangan apapun, sudah pasti akan sangat sulit untuknya kembali ke vila.
Tak lama, dalam jarak yang cukup dekat, Ariana melihat sebuah bangunan besar yang mirip kastil dengan warna putih kusam dan atap - atap bangunan yang juga cukup kusam. Tulisan dalam bahasa kuno tertulis di atas bangunan itu, namun Ariana yang tidak mengerti tulisan itu membuat Ariana berfikir untuk memeriksanya.
Ariana mendekat dan mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu besar di hadapannya. Anehnya, belum sempat ia mengetuk pintu itu, pintu berwarna putih itu sudah terbuka, seperti sengaja tidak tertutup rapat. Akhirnya Ariana memilih untuk mengintip, namun tidak terlihat seorangpun di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVE
RomanceWARNINNG KONTEN + MENGANDUNG ADEGAN DAN BAHASA DENGAN UNSUR 18+ YANG MERASA DI BAWAH UMUR JANGAN BACA. BIJAK YA. Aryana yang masuk dalam cerita buku yang baru saja dibacanya harus berperan sebagai Ariana Asteria Cronvess. Tokoh antogonis yang hidup...