Part Nine : PESTA

1.3K 131 0
                                    

Ariana sudah sibuk sejak pagi. Lebih tepatnya Maria yang sibuk menyeret – nyeret Ariana untuk bersiap. Padahal isi kepalanya penuh dengan rencana untuk memastikan ia tidak terseret dalam cerita Amanda. untungnya hubungan Ariana dengan kelurganya sudah membaik. Reon juga terlihat tidak salah paham padanya. Ariana bisa menghindari masalah jika Reon setidaknya mau bekerjasama. Selain itu juga Ariana sudah mengirimkan surat pada Amanda yang menjelaskan bahwa Ariana tidak bisa menjemputnya, jadi datang saja sendiri.

Tapi masalah terbesar adalah bagaimana bisa ia masuk ke dalam pesta dengan Reon sebagai pendampingnya. Hal in sudah tidak sesuai dengnnovel yang ia baca. Apa memang semuanya tidak sama sejak awal? Kepala Ariana pusing memikirkan cara menghindari keadian ini sejak pertemuan terakhirnya dengan Reon. Dia tidak bisa memprediksi apapun jika jalan cerita berubah. Ia bahkan sudah memohon pada ayah dan kakanya untuk menjadi pendamping mereka saja. Tapi mereka hanya menjawabnya dengan gelengan keras.

"Bukankah sejak dulu kau ingin bisa berdiri disamping putra mahkota?" Pertanyaan ayahnya membuat Ariana mengingat dirinya yang selalu memohon – mohon pada ayahnya untuk bisa bedampingan bersama putra mahkota, tapi kini malah menolaknya.

"Ayah itu dulu, sekarang aku lebih suka disamping ayah dan kakak." Ariana merengek sambil menggoyangkan tangannya layaknya anak kecil.

"Sudahlah, kau bisa bersamaku ataupun ayah saat di pesta lain." Ucapan Will hanya dibalas helaan napas kasar dari Ariana. 'kalian tidak tahu apa yang akan ku hadapi nanti. Apakah ada pesta lain setelah pesta ini? Entahlah.'

***

Saat Ariana selesai dengan riasannya, seorang pelayan datang untuk mengabari bahwa Reon sudah tiba. 'Bukankah hanya kereta kudanya?' Seingat Ariana puta mahkota tidak diizinkan menjemput pasangannya seperti bangsawan biasa karena dia akan masuk bersama Kaisar dan Permaisuri. 'Bahkan dalam novel Amanda tidak pernah sekalipun datang dijemput oleh Reon. Tapi apa ini?'

"Anda terlihat luar biasa nona." Pernyataan Maria membuat Ariana mendelikkan matanya. Maria dan Ariana sempat berdebat masalah pakaian yang terlihat sederhana. Ariana yang bersikeras untuk memakai pakaian tanpa hiasan apapun tidak diizinkan oleh Maria yang merasa nonanya akan berada disamping Putra mahkota, maka bagaimanapun ia tidak boleh sederhana seperti biasa. Sehingga, Ariana menyetujui gaun yang disediakan oleh Maria dengan catatan dia bisa mengurai rambutnya. Entah mengapa Ariana merasa lebih percaya diri jika rambutnya terurai. 

Gaun dengan warna dusty ini membuatnya terlihat lebih anggun dengan kulit pucatnya yang membuatnya lebih bersinar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaun dengan warna dusty ini membuatnya terlihat lebih anggun dengan kulit pucatnya yang membuatnya lebih bersinar. Belum lagi rambutnya yang sedikit diikat untuk menahan hiasan kepala yang terlihat seperti salju berwarna silver dikepalanya. Sangat serasi dengan ornamen yang dipakai Putra Mahkota dipakaiannya.

Saat menuruni tangga, Ariana melihat Reon sedang berbicara dengan Ayah dan William yang terlihat sudah siap. Pandangan ketiganya sudah teralih pada Ariana yang sedang menuruni tangga. Tak lama William datang membantu Ariana.

SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang