Part Fifteen : Morning Talks

1.2K 140 5
                                    

Happy Reading!

Arina merasa sesuatu menimpanya. Dengan susah payah ia akhirnya bisa membuka matanya. Tubuh Reon yang menindihnya ternyata tidak beranjak sejak ia tertidur kelelahan. Menatap kesamping, Ariana melihat Reon yang masih terlelap.

Mengehela nafas kasar, Ariana berusaha menggeser tubuh Reon kesamping. Ia tidak perduli jika itu akan membangunkan Reon. Menurutnya, apa yang mereka lakukan semalam sudah tidak bisa Ariana hindari lagi. 

Ariana merasa ia akan gila, ia tersentak saat sadar bahwa Reon belum melepaskan miliknya pada Ariana. 'Mengapa kau selalu melakukan ini?'  pikirnya.

Dengan kasar Ariana mendorong Reon dengan sedikit erangan dan desahan lega setelah miliknya terlepas. 

***

Keduanya menatap langit kamar Ariana dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya menatap langit kamar Ariana dalam diam. Reon yang akhirnya terbangun setelah Ariana mendorongnya mulai sibuk dengan pikirannya. Apa yang harus dia katakan terlebih dahulu? bagaimana reaksi Ariana saat ini? apa yang Ariana fikirkan sekarang? Begitu banyak hal yang terus berputar dikepalanya tanpa sadar bahwa Ariana mulai berbicara.

"Kenapa kau masih ada di kastilku?" Pertanyaan Ariana membuat Reon kini menoleh menatapnya.

"Rencana yang kau usulkan terjadi beberapa masalah, jadi aku memutuskan untuk menginap agar pembicaraan bisa dilanjutkan pagi ini."Kini tubuh reon sudah menghadap Ariana sepenuhnya. Keduanya masih tidak memakai apapun dibalik selimut yang menutupi mereka.

"Kalau begitu bukankah kau harus bersiap. Pelayanmu akan bingung jika mengetahui kau tidak ada dikamarmu." Ariana menyingkap selimutnya dan duduk disisi ranjang, membiarkan tubuh polosnya terlihat oleh Reon.

"Kau akan tetap bersikap ini bukanlah apapun untukmu?" Kali ini Reon merasa kesal melihat Ariana yang tenang seperti biasa, tidak seperti dirinya yang sangat gugup setelah malam panas mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau akan tetap bersikap ini bukanlah apapun untukmu?" Kali ini Reon merasa kesal melihat Ariana yang tenang seperti biasa, tidak seperti dirinya yang sangat gugup setelah malam panas mereka. 

"Mau sekeras apapun aku megelak bukankah kau juga tidak akan menyerah?" Ariana hanya menolehkna wajahnya sedikit kesamping menjawab Reon.

Mendengar jawaban Ariana, membuatnya mendekat pada tubuh Ariana.

"Kau milikku mulai saat ini." Reon berbicara dengan suara beratnya memeluk tubuh polos Ariana sambil mencium tubuh wanitanya.

***   

Reon menghampiri Ariana yang menunggunya di taman setelah ia menyelesaikan rapatnya. 

"Bagaimana hasilnya?" Reon yang baru saja duduk dikursinya mendengar pertanyaan Ariana.

"Setelah proses akuisisi beberapa rumah mode, produksi pakaian yang kau gunakan akan langsung berada dalam pengawasan faksi kerajaan." Ariana hanya mengangguk mendengar penjelasan Reon.

"Bukankah ini saatnya membicarakan tenang kita?" Ariana yang berada dihadapanya menatap mata Reon yang sudah menatapnya.

"Kau tidak usah khawatir, aku tidak akan hamil. Jadi kau tidak perlu bertanggungjawab akan apapun." Ariana berusaha tenang melihat wajah Reon yang mengeras mendengar jawabannya.

"Lalu? Menurutmu semua akan berakhir hanya dengan kau meminum obat itu?" Pertanyaan Reon justru membuat Ariana bingung. 'Bukankah dalam cerita Reon akan bertanggung jawab karena tidur dengan Amanda?'

"Bukankah kita memang tidak akan memiliki ikatan jika kita tidak memiliki anak? Lagipula kita bukan dua orang yang saling mencintai. Jadi ikatan apa yang kau maskud?" 

"Menurutmu aku melakukannya denganmu hanya karena aku ingin? Aku mempertaruhkan nyawaku saat aku melompati balkon kamarmu semalam. Kau tidak paham?" Lagipula, jika aku ingin melakukanya kenapa haru sudah payah ke kastilmu? Aku bisa memanggil siapapun yang aku mau jika aku hanya ingin!"

Ariana yakin seperti dalam cerita, meski awalnya merasa bersalah, akhirnya Reon benar - benar merasa tertarik padanya saat ini. 

"Baiklah, jika kau merasa kita mempunyai ikatan, aku juga harus merasa mempunyai ikatan itu bukan? Mari kita buat perjanjian!" 

*** 

[6 Januari 2023]

VOTE!

VOTE!

VOTE!

SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang