Part Thirteen : Belenggu

1.2K 135 6
                                    

Happy Reading!

Ariana dan Amanda berjalan di taman tanpa ada satupun yang memulai pembicaraan. Ariana sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. 'Apa yang sudah ia lakukan tadi? Mengapa juga ia menikmati apa yang Reon lakukan.' Ariana tanpa sadar memegang dadanya merasakan jantungnya yang masih berdebar kencang sambil sesekali mengulum bibirnya yang masih terasa sedikit bengkak. Ia pasti sudah gila terus memikirkan Reon disaat seperti ini.

"Apa kau tidak ingin menjelaskan hubunganmu dengan putera mahkota?" Suara Amanda menyadarkan Ariana dari pikiran gilanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau tidak ingin menjelaskan hubunganmu dengan putera mahkota?" Suara Amanda menyadarkan Ariana dari pikiran gilanya.

"Bukankah kau bilang aku harus lebih agresif untuk mendekatinya."  Ariana memandang mata Amanda, melihat ekspresi Amanda yang berubah pias.

"Kau menggodanya?" pertanyaan Amanda dibasal anggukan antusias oleh Ariana.

Selanjutnya Ariana menjelaskan bagaimana mereka menjadi dekat saat Reon sering berkunjung ke kastilnya untuk bertemu ayah dan kakanya sehingga membuat Ariana bisa mendekatinya. Tentu saja Ariana melebih - melebihkan ceritanya tentang bagaimana Ariana sudah menggodanya sehingga Reon mau mangajaknya pada acara kerajaan kemarin dan membuatnya membalas ciuman Ariana saat pesta seperti yang dilakukannya di taman tadi minus malam panas yang mereka lalui.

***

Amanda dan Ariana duduk dikursi dengan beberapa camilan yang sudah disajikan oleh Maria. Keduanya dalam suasana hati yang berbeda. Ariana terlihat tersenyum cerah setelah menceritakan hubungannya dengan Reon, berbeda dengan wajah Amanda yang terlihat buruk setelah mendengar ceritanya membuat senyum Ariana semakin lebar. 

'tidak ada yang lebih menyenangkan selain melihat pemandangan ini.' batinnya.

"Karena musim akan berganti, sepertinya kita perlu mengganti bunga - bunga ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena musim akan berganti, sepertinya kita perlu mengganti bunga - bunga ini." Ariana hanya menganggukan kepalanya kecil membalas ucapan Amanda yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

Ariana bodoh itu membuat taman ini sesuai permintaan Amanda sehingga terlihat seperti Amanda yang menjadi tuan rumah dan bukanlah Ariana. Padahal taman ini adalah taman terluas yang ada di kastilnya selain taman di samping kastil dan dibelakang kamarnya. Dari warna bunga, dekorasi, bahkan kursi - kursi emas ini terlihat jelas bukanlah selera Ariana. Bahkan dilihat dari sudut pandang Ariana saat ini, Amanda seperti menyatu dengan bunga - bunga dibelakangnya.

'Perlukah kita mengubah ini juga.' pikirnya.

"Kau tidak perlu khawatir aku sudah meminta ayahku untuk mengganti bunga - bunga ini."

Perkataan santai Ariana justru membuat Amanda mengerutkan keningnya dalam.

"Bukankah itu tugasku untuk memilih bunga apa yang ditanam ditaman ini?" Ariana berusaha menahan tawa melihat raut wajah khawatir Amanda.

"Aku tidak mau kau kelelahan hanya untuk memilih bunga untuk taman ini. Lagipula aku mendapat banyak bantuan dari ayahku untuk memilih bunga yang indah untuk ditanam disini. Aku sadar bahwa aku sangat merepotkanmu karena harus mengurus semua hal tentangku. Jadi aku akan berusaha untuk melakukannya sendiri. Kau juga tidak perlu datang setiap hari hanya untuk membantuku. Aku tahu hatimu, tapi melihat kau kelelahan membuatku lebih sedih." Ariana mengikuti cara Amanda menghasut Ariana yang membuatnya tidak bisa menolak permintaan Amanda sebelumnya. 

"Apa? Tidak, aku tidak apa - apa kau tidak perlu khawatir. Membantumu hanyalah hal kecil yang tidak ada apa - apanya bagiku." Amanda mulai menunjukkan emosi yang biasanya hanya tersenyum dan berbicara dengan tenang saat bersama Ariana. Itulah mengapa dirinya yang dulu bisa diatur seperti apa yang Amanda mau. Karena hasutannya terdengar sangat lembut ditelinganya.

"Tidak, tugas ini lebih baik kuserahkan pada pelayan kastil. Kau hanya perlu menikmatinya saja. Bukankah lebih baik jika kita hanya berbicara seperti ini dengan santai dari pada mengurusi hal - hal yang bisa dilakukan oleh pelayan. Lagipula ayahku sudah mebantu untuk menyelesaikannya. "

"Tapi bukankah duke sangat sibuk. Kau tidak  bisa.." Ucapan Amanda terpotong oleh Ariana.

"Aku hanya akan bertanya saat kita sedang bersama. Beberapa minggu ini kita selalu membahas banyak hal saat makan bersama, jadi itu tidak akan menganggunya sama sekali dengan pekerjaan.  Selain itu, bukankah ini lebih mudah dari pada membuatmu harus datang jauh - jauh ke kastilku. Bagaimana mungkin kau melakukan perjalan jauh seperti ini setiap hari. Mulai sekarang lebih baik jika aku menghubungimu dahulu jika aku membutuhkan bantuanmu."

Ucapan Ariana membuat Amanda tidak bisa membantah dirinya. Dalam cerita asli harusnya Ariana menawarkan kamarnya pada Amanda yang mulai sakit karena kelelahan. Rasa bergantung Ariana yang memerlukan Amanda dalam memutuskan sesuatu membuat Amanda dengan mudah mengelabui semua orang. Amanda lebih mudah ikut campur dalam semua urusan Ariana dan menggunakan kekuatan yang Ariana miliki untuk mendapatkan keinginannya. Amanda akhirnya bisa mengusai kastil sedikit  demi sedikit. Menyelinap dari dalam sebelum mengahancurkan semuanya seperti debu. 

Tapi kini, Ariana tidak akan membiarkan seekor ular memasuki rumahnya. Ia sudah cukup hanya dengan ayah dan kakaknya sekarang. Ia akan memastikan bahwa setiap belenggu yang menjeratnya akan terlepas satu persatu. 

'Bukankah sekarang kau tidak bisa mengendalikanku dengan semaumu lagi Amanda.'

Bersambung...

17 Desember 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17 Desember 2022


SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang