WARNINNG KONTEN +
MENGANDUNG ADEGAN DAN BAHASA DENGAN UNSUR 18+
YANG MERASA DI BAWAH UMUR JANGAN BACA.
BIJAK YA.
Aryana yang masuk dalam cerita buku yang baru saja dibacanya harus berperan sebagai Ariana Asteria Cronvess. Tokoh antogonis yang hidup...
Ariana sadar saat ini ia tidak bisa melakukan apapun. Berusaha agar cerita sesuai yang ia ketahui pun tidak ada gunanya lagi saat ini. Toh saat dia membantu ayahnya dengan fraksi kerajaan juga sudah merubah plot yang tidak ada pada cerita asli. Semuanya sudah terjadi, jadi lebih baik ia mengambil langkah satu - persatu yang ada didepannya saat ini. Ia lakukan apa yang terlihat didepannya sekarang dari pada membuatnya pusing mengkhawatirkan hal yang belum terjadi.
Saat ini, karakternya sudah tidak bisa lepas dengan pemeran utama. Ariana sadar ia tidak bisa melepaskan dirinya dari Reon. Karena itu, dari pada susah payah melepaskan diri menjauh darinya, lebih baik memanfaatkan apa yang ada didepanya saat ini.
Itulah yang awalnya Ariana pikirkan. Tapi melihat jawaban Reon dan tatapannya saat ini, Ariana yakin Reon marah padanya, Reon terlihat kecewa padanya. Tapi bukan itu yang penting saat ini. Karena mulai saat ini masalah yang akan dihadapinya juga harus dihadapi oleh Reon begitu pula sebaliknya.
"Perjanjian apa?"Kali ini Reon mengerutkan keningnya menatap Ariana.
"Ku pikir untuk membuat ikatan diantara kita bukankah kau hanya perlu memperjelas hubungan ini?"Melihat ekspresi Reon yang semakin bingung membuat Ariana melanjutkan perkataannya.
"Maksudku, bukankah kita berdua belum benar - benar yakin dengan perasaan yang kita rasakan sekarang? Menurutku kita tidak bisa seperti orang lain yang melakukan hubungan dari awal, apalagi kau tahu, kemarin temanku sudah melihat kita melakukan itu." Ariana tidak berniat untuk melanjutkan perkataannya, yang membuat Reon tersenyum kecil.
"Baiklah aku mengerti." Kali ini Reon menjawab Ariana.
"6 bulan. Aku menawarkan kekasih yang sempurna di hadapan para rakyat dan bangsawan. Bagiku itu cukup bagi kita untuk saling memahami hati kita masing - masing, dan bisa mengakhirinya jika memang kita tidak merasa cocok."
"Kau menawarkan hubungan lalu perpisahan dalam 6 bulan. Bagaimana jika dalam 6 bulan hubungan ini tidak berakhir?" Pertanyaan Reon membuat Ariana mengerutkan keningnya.
"Bukankah itu hal yang bisa dibicarakan setelahnya? Saat ini aku hanya ingin melakukan perjanjian ini denganmu, setelahnya akan kita bicarakan lagi nanti." Reon hanya mengangguk tanda setuju pada usulan Ariana.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ariana sudah bersiap dengan pakaiannya. Dress selutut berwarna putih dengan topi kecil dikepalanya membuatnya terlihat anggun. seperti biasa, Ariana selalu membiarkan rambutnya tergerai dan make up tipis diwajahnya membuatnya lebih terlihat menarik. Saat turun dari kereta kuda, Ariana sudah menarik perhatian banyak orang. Anak perempuan satu - satunya duke itu terlihat sangat cantik hanya dengan pakaian yang terlihat sederhana daripada bangsawan biasanya.
Ariana datang menuju toko pakaian yang cukup sepi. Ia sengaja datang langsung ke toko pakaian itu dengan berjalan sedikit jauh untuk menarik banyak orang padanya, Ariana ingin semua orang yang melihatnya dapat menyebarkan informasi pada seluruh kota bahwa Ariana datang dengan pakaian barunya. ia juga sengaja memesan pakaian baru sesuai yang diinginkannya membuat orang - orang penasaran tentang fashion mode selanjutnya yang akan dilakukan Ariana. Tak lama toko sepi itu menjadi toko ramai yang didatangi banyak bangsawan. Mencari tahu apa yang Ariana pesan pada toko itu. Ariana hanyamenghiraukannya sambil sesekali meminum teh nya dikursi tunggu toko itu. Hal yang Ariana pelajari dari kehidupan modernnya, bahwa orang - orang yang hidup dalam status sosial tidak akan ingin tertinggal sedikit saja dari perubahan khusunya pakaian pada para wanita bangsawan ini.