Chapter O2 : Zernice.

11.6K 526 13
                                    

Kalau gak suka sama Ceritanya.
Jangan di baca, Apalagi Comment yang Enggak-enggak buat gue Badmood.

Kalau suka? ya Terimakasih banyak.

.

.

.

"Mari berakting lagi" Gumam seorang gadis yang baru saja memasuki Gerbang sekolah.

Alzeva Chryssaveera Pratama.

Tapi tidak ada yang tau bahwa gadis itu bukanlah Zeva yang asli. Gadis itu hanya sedang bermain peran menjadi sahabat nya.

Ya, Ia melakukan nya demi sang sahabat.

Di sekolah, Tidak ada yang tau bahwa ia memiliki Marga Pratama. Bukan karena apa, Hanya saja ia tak di anggap oleh kedua orang tua nya. Zeva benar-benar Menyedihkan, Bukan? Untung saja saat ini gadis itu yang merasakan nya, Bukan Zeva yang asli.

Dan saking tidak perdulinya mereka, Bahkan selama 10 tahun mereka tidak tau bahwa yang tinggal bersama mereka itu tidak memiliki hubungan darah dengan mereka. Atau mungkin gadis itu yang terlalu mendalami peran nya?

Seperti biasa, Orang-orang memandang rendah gadis itu. Yang mereka semua kenal sebagai Zeva. Gadis cupu yang selalu menjadi korban bullying.

Gadis yang tidak di sukai banyak orang.

"Lihat, Si cupu muncul lagi najis"

"Kenapa dia masuk lagi sih?"

"Ternyata udah sembuh, gue kira mati"

"Makanya jangan nyari masalah sama Alva!
Masuk rumah sakit kan? Mampusin!"

"Ngerusak pemandangan!"

"Kenapa Emerald High School nampung dia sih? Udah cupu suka nyari masalah"

"Emang sampah!"

Bisikan-bisikan seperti itu sudah terlalu sering Ia dengar. Tapi ia tak peduli, Toh omongan mereka lah yang sampah bagi nya.

'Lo semua yang sampah di Sekolah gue!'

Jika bukan sedang bermain peran.
Ia ingin sekali meneriakkan kalimat itu.

Sesampainya di kantin. Baru saja gadis itu melangkahkan kaki nya masuk sudah di sambut dengan tatapan-tatapan yang membuat nya muak.

'Kalau kalian tau gue siapa, Natap gue aja kalian gak bakal berani apalagi ngomong!'

Di sekolah ini, Ia sama sekali tidak punya teman. Sampainya di stan bakso, Zee pun memesan Bakso seperti biasanya. Memang, Gadis itu tidak bisa lepas dari yang namanya bakso dan juga nasi goreng.

Di setiap harinya pasti ada yang namanya mengantri. Akan tetapi, Ia tidak pernah melakukan itu karenanya banyak yang tidak suka. Karena apa? Jelas seluruh ibuk-ibuk pemilik stan di kantin tau siapa gadis itu.

Zernice Lareina Emerald.

Gadis dengan rambut hitam panjang lurus itu adalah putri dari pemilik sekolah.

Ia biasa di panggil dengan, Zee.

Tapi saat ini, Gadis itu sedang bermain peran majadi Zeva, Ingat itu! Dan hanya para ibuk kantin, satpam, dan kepala sekolah lah yang tau tentang siapa Zeva yang di hadapan mereka.

Zeva menerima bakso yang ia pesan lalu melangkahkan kaki nya menuju meja yang biasa gadis itu tempati.

Namun belum sampai di meja itu..

BRAK!

Nampan beserta semangkok bakso itu jatuh berserakan di lantai. Dengan kuah yang tak sengaja menyiram tangan orang yang menyenggol nya. Jelas itu bukan salah Zeva.

LAREINA [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang