Chapter O6 : Caper?

7.3K 391 3
                                    

ALISTER. Saat ini sedang berkumpul di markasnya setelah tawuran yang di bubarkan oleh Zee itu.

"Gilasih mainnya pistol."
Laki-laki itu menggelengkan kepalanya masih tak percaya.

Sampai sekarang Sean masih memikirkannya.

"Cewe disana mungkin agak lain, Yan"
Jawab Edo, Sebenernya dia hanya ngasal.

"Ada yang tau namanya?"
Tanya Aaron pada keempat teman nya.

"Zernice Lareina, Murid baru"

"Lu tau darimana?"
Tanya Edo pada Kelvin.

"Instagram"

Mereka pun berlanjut membicarakan Zee.

Lebih tepatnya Sean dan Edo. Sedangkan

Kelvin dan Aaron hanya menyimak.

Dan Valdo yang diam tidak peduli.

Disisi lain, Orang yang sedang di bicarakan saat ini sedang sibuk dengan Ponselnya.
Hanya sekedar scroll beranda ig dan scroll tiktok tentunya.

Zee sedang gabut.

"Gini nih. Gue sendiri malah bingung mau ngapain saking gak ada kerjaannya."

"Gangguin si kembar aja kali ya"

Zee beranjak dari kasur nya.
Gadis itu keluar kamar dengan kaos oversize berwarna putih dan celana pendek.

Melihat Sang Mama, Valetta.
Zee menghampirinya yang duduk di Sopa seorang diri.

"Duo R dimana, Mah?"
Tanya Zee setelah mendudukkan pantat nya di sebelah Mama nya.

"Masih main"
Jawab Valetta tanpa mengalihkan pandangannya.

Layar tv di depan yang menampilkan drama Korea memang lebih menarik daripada wajah melas Putri satu-satunya itu.

Gadis itu berdecak Kesal karna merasa di abaikan oleh Mama nya.
Bahkan di lirik saja tidak sama sekali, Awas saja kau Paman Song Jong Ki.

"Zee gabut Mah, Main yuk?"
Ajak Zee sambil bergelayut Manja.

"Kemana?"
Tanya Mama nya.

"Mall"

"Yaudah Ayo Mama siapa-siapa dulu."
Lagipula sudah lama juga Wanita 37 Tahun itu tidak pergi ke Mall.

"Zee juga siap-siap"

Mereka berdua berpisah ke kamar masing-masing untuk bersiap-siap tentunya.

---

Kini Dua perempuan beda Usia itu sedang berkeliling di Salah satu pusat perbelanjaan terdekat.
Keduanya memborong baju-baju keluaran terbaru dengan harga yang tak Main-main.

"Laper, Mah"

Nyonya Emerald menggelengkan kepalanya heran melihat anak Gadis nya itu.
Padahal di perjalanan tadi di dalam mobil jelas-jelas mulutnya tak berhenti mengunyah snack-snack yang Ia simpan dan dalam waktu sekejap di habiskan oleh Zee.

"Ayo" Tangan nya meraih pergelangan tangan Zee lalu menarik nya menuju salah satu restaurant yang ada di sana.

Mereka pun duduk di Meja paling Pojok.

LAREINA [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang